Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka implementasi program kerja AIESEC, yaitu ENVIRONACTION: Pelatihan Membatik dan Mengolah Jajanan Mangrove yang dipusatkan di Sentra Batik Bakau dan Mas Jamang, Mangkang, Semarang.
"Para volunteer dan anggota AIESEC sangat antusias melihat proses pembuatan pewarna batik dari propagul Rhizophora yang sudah busuk. Mereka juga diajarkan mengenai teknik penepungan buah mangrove dari jenis Bruguiera dan Avicennia," tutur Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden KeSEMaT).
"Kami menjelaskan mengenai lokasi pembuatan Mas Jamang dan Batik Bakau yang dikelola oleh warga binaan kami. Selanjutnya, kami juga menginformasikan materi yang akan dijelaskan oleh Ibu-ibu warga binaan kami, dimana mereka berhasil mengubah buah mangrove menjadi makanan juga dapat menghasilkan batik dari limbah propagul mangrove," jelas Sdr. Ema Septiani (staf MENSETSI), selaku koordinator lapangan di acara ENVIROACTION ini.
Hari pertama dan hari kedua disampaikan materi mengenai pemanfaatan mangrove dan dilakukan praktik pembuatan Batik Bakau, sedangkan hari ketiga dilakukan praktik pembuatan Mas Jamang.
Dalam pelatihan Batik Bakau, peserta diajarkan dari membuat molan (memberi pola) sampai menjadi Batik Bakau. Sedangkan pada pelatihan Mas Jamang, pesera dilatih membuat kue lumpur dan es cendol berbahan dasar tepung mangrove.
"Kami sangat berterima kasih kepada KeSEMaT yang sudah memfasilitasi kegiatan ini dan untuk bagi-bagi ilmunya sehingga pengetahuan kami mengenai pemanfaatan mangrove menjadi olahan makanan dan batik menjadi bertambah," ujar salah satu anggota AIESEC.
Setelah semua materi dan praktik selesai dilakukan, acara ditutup dengan diskusi dan beberapa rekomendasi, juga kesimpulan dan foto bersama. (ES).
No comments:
Post a Comment