Semarang - KeSEMaTBLOG. Perwakilan dari KeSEMaT, yaitu Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden) dan Sdri. Riani Mardliyah (Staf MENDIKTAN) menghadiri undangan Workshop Koordinasi Pelaksanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu (Integrated Coastal Management – ICM).
Workshop ini merupakan hasil kerjasama antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia dengan Partnerships in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA).
Workshop dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Desembetr 2016, mulai pukul 07.30 - 11.00 WIB, bertempat di hotel Horison, Ruang Muria Lt. 5, Semarang.
"Kami diundang dalam rapat koordinasi ini, sehubungan dengan terlibatnya kami di jaringan kelompok kerja mangrove di kota Semarang dan provinsi Jawa Tengah, yaitu KKMKS dan KKMD sebagai pengurus harian dan anggota. Di forum ini, kami juga memberikan informasi mengenai kinerja kami dalam mengelola warga dan daerah binaan batik dan kuliner mangrove kami di Mangkang dan ekoeduwisata mangrove kami di Maron," jelas Sdr. Mahbub Murtiyoso (Presiden).
Selain KeSEMaT, workshop ini juga dihadiri oleh beberapa instansi pemerintah dan instansi terkait, diantaranya BLH Kota Semarang, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, Dinas Pariwisata Kota Semarang, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dan Akademisi UNDIP.
Workshop dibuka oleh Bapak Heru selaku pemateri pertama dari KLHK yang menjelaskan mengenai kegiatan yang dilakukan PEMSEA di Indonesia. Selanjutnya, dilakukan pemaparan materi kedua oleh Bapak Giri dari BLH Semarang yang memaparkan materi mengenai Pengenalan Pesisir Terpadu (ICM) PEMSEA di kota Semarang.
Pemateri ketiga, Bapak Is dari Dinas Kelautan dan Perikanan, yaitu mengenai Program Rehabilitasi Mangrove di Semarang. Materi terakhir oleh Bapak Rudhi Pribadi (Pembimbing) dari Akademisi UNDIP.
Worksop kali ini, berfokus pada pelaksanaan pengelolaan pesisir terpadu yang ada di kota Semarang, yang difokuskan pada berbagai kegiatan, seperti pelatihan ICM, kajian data awal dan kajian resiko. Lokasi yang menjadi sorotan, yaitu di Tambak Lorok, Trimulyo dan Tugurejo.
"ICM adalah pendekatan kerangka pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang integratif dan holistik, serta penggunaan proses pengambilan putusan, perencanaan dan implementifnya yang interaktif, “ jelas Bapak Giri.
Selanjutnya worksop dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab oleh pemateri dengan peserta.
"Kami berharap, dari hasil worksop Pengelolaan Pesisir Terpadu atau ICM di Semarang ini, maka proyek PEMSEA akan dapat segera terlaksana. KeSEMaT mendukung penuh adanya penerapan ICM di kota Semarang, yang sifatnya integrated, dimana melibatkan seluru stake holder demi kelestarian ekosistem pesisir, khususnya ekosistem mangrove,” ujar Sdri. Riani Mardliyah.
Kegiatan workshop ini ditutup oleh Bapak Heru selaku perwakilan dari KLHK dan dilanjutkan dengan makan bersama. (RM).
No comments:
Post a Comment