Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 25 November 2016, KeSEMaT ditunjuk sebagai salah satu pembicara dalam acara Ruang Muda yang diselenggarakan oleh AIESEC UNDIP dengan tema “Mental Pahlawan, Mental Perubahan”. Acara Ruang Muda ini diadakan di Impala Space, tepatnya di lantai 2 Spiegel Cafe, Kota Lama, Semarang.
Pada acara ini, KeSEMaT diwakili oleh Sdr. Ardyan Syahputra (MENKOMSI) dan Sdr. Khalid Haidar (Staf Ahli MENKOMSI).
Acara Ruang Muda ini merupakan sebuah wadah yang diselenggarakan oleh AIESEC UNDIP untuk mengumpulkan komunitas-komunitas di seluruh kota Semarang untuk berdiskusi, bertukar pikiran, ide dan informasi mengenai isu-isu yang terjadi di kota Semarang.
"Tujuan diselenggarakannya Ruang Muda adalah untuk menghubungkan, mengapresiasi, dan berkolaborasi antar komunitas-komunitas di Semarang," jelas Sdr. Khalid.
Acara ini dihadiri oleh beberapa komunitas di Kota Semarang, diantaranya KeSEMaT, KOPHI Jateng, Denok Kenang, FFI, 1000 Guru, Gerakan Undip Mengajar, BEM Undip, Easy English Club dan lain-lain.
Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB dan selesai pada pukul 22.00 WIB. Acara diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian sambutan dari ketua acara, kemudian diisi oleh pemaparan mengenai SDG dan Y4GG dari AIESEC yang membahas tentang isu-isu sosial.
Setelah itu, dilanjutkan acara perkenalan dari komunitas-komunitas yang hadir, kemudian talk show. Pada saat talk show, empat komunitas yang ditunjuk sebagai pemateri pada acara ini diberi kesempatan untuk memperkenalkan profil komunitasnya.
"Empat komunitas yang ditunjuk adalah KeSEMaT, 1000 Guru, Denok Kenang Semarang dan FFI Semarang.
Tujuan dihadirkannya empat komunitas ini adalah untuk menceritakan isu-isu dan pengalaman yang telah dilakukan oleh mereka, dalam berbagai bidang, diantaranya adalah KeSEMaT dalam bidang lingkungan, 1000 Guru dalam bidang pendidikan, Denok Kenang dalam bidang pariwisata, dan FFI dalam bidang sosial," tutur Sdr. Khalid lebih lanjut.
Kemudian dari keempat komunitas memberikan pandangan-pandangan mengenai Kota Semarang yang dipandang dari berbagai aspek untuk memecahkan suatu solusi dengan cara sharing, bersama dengan seluruh komunitas yang hadir.
“Kota Semarang, sekarang ini sudah dapat dikatakan waspada, karena masalah-masalah lingkungan yang apabila tidak segera diatasi akan dapat berdampak buruk pada kondisi Kota Semarang. Ini dilihat dari fakta abrasi pantai, banjir rob pada sebagian kawasan Kota Semarang sudah sangat parah," jelas Sdr. Ardyan saat menyampaikan materinya.
"Kita, sebagai anak muda, seharusnya ikut andil dalam gerakan perubahan lingkungan, dengan hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, adalah salah satu gerakan yang paling mudah untuk dilakukan, namun sangat besar dampak yang dapat dihasilkan. Sampah, apabila dibuang sembarangan, akan mengalir ke sungai, muara dan laut, dimana mangrove jadi kotor dan akan mempengaruhi ekosistem lain di sekitarnya,” jelasnya lebih lanjut.
Talk show makin menarik, karena dilanjutkan dengan pembahasan mengenai isu-isu seluruh aspek di Semarang untuk dicari solusinya secara bersama. Setelah talk show, acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat kepada empat komunitas yang menjadi pembicara, kemudian diisi dengan Stand Up Comedy dari komunitas Stand Up Comedy Semarang. Lalu, diikuti dengan pemaparan dari beberapa komunitas mengenai event yang akan dilaksanakan dan ditutup dengan foto bersama. (AS).
No comments:
Post a Comment