1. Hanya hidup pada lingkungan mangrove, yaitu mereka hanya terdapat pada ekosistem mangrove dan tidak ditemukan di komunitas terrestrial/darat
2. Memiliki peran utama dalam struktur komunitas dan kemampuan untuk membentuk tegakan murni (pure stand)
3. Membentuk morfologi khusus untuk beradaptasi dalam lingkungannya; yang jelas adalah akar napas, berasosiasi dengan pertukaran gas, dan vivipari embrio
4. Beberapa mekanisme fisiologis untuk pengeluaran garam sehingga mereka dapat tumbuh di air laut; mereka seringkali terlihat mengeluarkan garam
5. Isolasi taksonomi dari kelompok terrestrial. Mangrove sejati terpisahkan dari kelompoknya paling sedikit pada tingkat genus dan terkadang pada tingkatan sub-family atau family.
Terdapat 9 genera dari 5 famili yang termasuk dalam elemen mayor, meliputi genus Avicennia, Laguncularia, Lumnitzera, Nypa, Bruguiera, Ceriops, Candellia, Rhizophora dan Sonneratia. Meskipun demikian perlu dijadikan catatan bahwa masih terdapat inkonsistensi dalam penggolongan tersebut, misalnya Aegiceras sp. Yang hanya hidup pada lingkungan mangrove, memiliki mekanisme fisiologis untuk pengeluaran garam menurut Tomlinson (1994) digolongkan pada elemen minor.
Elemen minor biasanya tidak membentuk elemen vegetasi yang mencolok, tetapi hanya dijumpai di tepian habitat tersebut dan jarang membentuk suatu tegakan murni, contohnya Pemphis acidula, Aegiceras sp, Excoecaria agallocha dan Xylocarpus sp.
Elemen asosiasi jarang ditemukan tumbuh didalam komunitas mangrove yang sebenarnya dan terkadang hanya terdapat pada vegetasi terestrial, contohnya Barringtonia asiatica, Sesuvium sp, Ipomoea sp, dan Calotropis gigantea (Tomlinson, 1994; Kitamura et al., 1997).
No comments:
Post a Comment