Bogor - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 18 Februari 2014, KeSEMaT diundang oleh Mangrove Action Project untuk menghadiri Regional Conference yang berjudul Restoring Coastal Livelihoods : “ Increasing The Resilience of Mangrove – Aquaculture – Socio – Economic – Ecological System in Southeast Asia”. Bangga sekali, dalam kesempatan ini, KeSEMaT dipercaya sebagai Pembicara dan Trainer-nya.
Acara ini berlangsung selama empat hari di Center of International Forestry Research (CIFOR) Campus, Bogor dan dihadiri oleh Lembaga Swadaya Masyarakat, Pemerintah, dan Akademisi se - Asia Tenggara - ASEAN.
Acara dimulai pada tanggal 18 Februari 2014, yang dibuka oleh Bapak Benjamin Brown (Technical Advisor MAP Indonesia). Pada hari kedua, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi tentang The Road Map for Restoration and Sustainable Livelihood Alternatives in Cagar Alam Tanjung Panjang yang disampaikan oleh Ibu Cherryta (Ministry of Forest/PHKA).
Pada materi kedua, Bapak Roel Boesma (University of Wageningen - Netherlands) menyampaikan materi tentang Challenges of a Transition to a Sustainably Managed Shrimp Culture Agro – Ecosystem in The Mahakam Delta, East Kalimantan.
Pada materi ketiga, Bapak Daniel Mudiyarso (CIFOR) menyampaikan materi tentang Vulnerability of Mangrove Ecosystems dan Importance of Adaptation Strategies.
Pada Diskusi Parallel, sesi pertama ini dibagi menjadi tiga ruangan, yang masing – masing ruangan mendiskusikan tentang Towards a More Sustainable Aquaculture, Current Intertidal Policies, and Drivers of Mangrove Habitat Degradation dalam waktu yang bersamaan.
Selanjutnya, pada Diskusi Sesi Parallel kedua, membahas mengenai Mangrove Rehabilitation Strategies/ Practice, Climate Change and Sea Level Rise – Mitiation and Adaptation, and Mangrove Valuation.
Pada kesempatan ini, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdri. Vera Chandra Puspitasari selaku pembicara, mempresentasikan mengenai Hybrid Engineering : Sedimentation Monitoring and Maintenance. New Method to Decrease Abrasion, Timbul Sloko, Demak, Central Java, Indonesia. Acara hari pertama ditutup dengan pool side BBQ.
Pada hari ketiga, 20 Februari 2014, kegiatan dimulai dengan Talkshow Finding Common Ground in The Intertidal Region, dengan fasilitator Ibu Prita Laura (Metro TV) dan Pembicara Dr. Slamet Sublakto (Director General of Aquaculture), Dr. Hilman Nugroho (Director General of Watersheds and Social Forests) dan Bpk. Aloysius Suratin (Deputy Country Director Oxfam - Indonesia).
Kegiatan dilanjutkan dengan Technical Demontrations membahas tentang Environment Education, Cooking with Mangrove, Mangrove Batik Making, and Using Google Earth for Mangrove Management. Pada sesi ini, KeSEMaT berkesempatan untuk memberikan pelatihan Mangrove Batik Making yang langsung dipimpin oleh Sdr. Cahyadi Ade K. (Owner Batik Bakau).
Pada hari ketiga, kegiatan ditutup dengan Diskusi Parallel ketiga yang mengusung judul Good or Recommended Mangrove Management and Sustainable Coastal/Intertidal Livelihoods (Non Aquaculture) Knowledge/Policy Gaps.
Pada hari terakhir, 21 Februari 2014, kegiatan dimulai dengan pemaparan materi Adaptive Capacity and Resilience Thinking dengan fasilitator Bpk. Jajang Agus Sonjaya (Mangrove Action Project), dilanjutkan dengan pemaparan materi Modelling and Scenario Building dengan fasilitator Bapak Benjamin Brown.
Selanjutnya, peserta dibagi menjadi tiga kelompok di ruangan yang berbeda, untuk mendiskusikan Applying Resilience Framework to Mangrove – Aquaculture Social – Ecology Systems yang nantinya akan dipresentasikan ke semua peserta. Acara ditutup dengan Synthesis/Recommendations/Evaluation and Closing Ceremony.
Tujuan dari konferensi ini, salah satunya adalah untuk menjadikan masyarakat Indonesia, khususnya di sekitar mangrove dan pesisir agar dapt hidup lebih sejahtera lagi, dengan memanfaatkan mangrove sebagai bahan pangan, sandang dan lainnya. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment