Jepara - KeSEMaTBLOG. Selama ini, tumbuhan mangrove perkembangbiakannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara alami dan dengan persemaian bibit. Namun, cara ini sulit dilakukan untuk tumbuhan mangrove yang mempunyai buah sedikit dan ukurannya kecil. Untuk itu, perlu dikembangkan suatu penelitian tentang perbanyakan mangrove dengan cara lain. Salah satu cara tersebut yaitu dengan sistem cangkok.
Penelitian ini bertujuan untuk memperbanyak tumbuhan mangrove secara vegetatif buatan, untuk mengatasi kesulitan perbanyakan mangrove yang mempunyai buah kecil-kecil dan sedikit dan untuk menunjang rehabilitasi kawasan mangrove di Teluk Awur, Jepara pada khususnya dan kawasan mangrove di pantai-pantai lain pada umumnya.
Mangrove yang diujikan adalah jenis Aegiceras corniculatum, Bruguiera cylindrica, Excoecaria agallocha dan Lumnitzera racemosa di kawasan ekosistem mangrove Teluk Awur, Jepara. Media cangkok yang digunakan adalah substrat yang berada di bawah tumbuhan induknya, sedangkan untuk membungkus media digunakan plastik yang transparan.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan, 4 kali ulangan, yaitu Aegiceras corniculatum, Bruguiera cylindrica, Excoecaria agallocha dan Lumnitzera racemosa. Data yang diambil adalah 4 kali ulangan, setiap dua minggu sekali. Data berupa perpanjangan akar cangkokan. Data dianalisis dengan sidik ragam, untuk mengetahui perbedaan kecepatan perpanjangan akar antara jenis yang satu dengan jenis yang lain.
Kecepatan perpanjangan akar cangkokan adalah berbeda sangat nyata (P < 0,01). Dengan rata-rata perpanjangan petumbuhan akar untuk Aegiceras corniculatum sebesar 5,534 x 10-7 m/s, Bruguiera cylindrica sebesar 4,145 x 10-7 m/s, Excoecaria agallocha sebesar 9,369 x 10-7 m/s dan Lumnitzera racemosa sebesar 7,628 x 10-7 m/s. Mangrove yang paling berhasil dilakukan perbanyakan dengan sistem cangkok adalah jenis Excoecaria agallocha dan yang paling sulit adalah Bruguiera cylindrica.
Kata kunci: mangrove, perbanyakan, sistem cangkok, kecepatan perpanjangan akar. Peneliti: Sumedi. Foto: Wikimedia. (ADM).
No comments:
Post a Comment