Brebes - KeSEMaTBLOG. Tahun ini, KeSEMaT kembali menyelenggarakan program perekrutan anggota barunya untuk menjadi Anggota KeSEMaT Angkatan XVIII. Setelah melampaui Tahapan Adminstrasi, para Calon Anggota KeSEMaT (CAMaT) XVIII, menjalankan Tahapan Pembekalan sebagai salah satu rangkaian program KeSEMaTHUNT KeSEMaTOUR (KHKT) 2018: Born To Be Mangrover.
Tahapan Pembekalan
Tahapan Pembekalan merupakan salah satu tahapan dalam rangkaian KHKT 2018. Pada tahap ini, diikuti oleh 11 orang CAMAT dan dilaksanakan di Kantor KeSEMaT (6-7/1/18).
Registrasi dimulai pada pukul 15.30 WIB. Acara hari pertama terdiri dari lima sesi. Sesi pertama merupakan penyampaian materi mengenai profil KeSEMaT beserta afiliasinya, yakni IKAMaT, KeMaNGI dan KeMaNGTEER.
Sesi kedua merupakan penyampaian materi mengenai kepemimpinan dan organisasi yang disampaikan oleh Sdr. Bayu Yudhatama (SA MENPORSI). Sesi ketiga merupakan pembacaan UUD dan UUDK yang dibacakan oleh Sdri. Navila Bidasari Alviandini (SA MENPORSI).
Selanjutnya, sesi keempat merupakan sesi presentasi proposal, dimana CAMaT dibagi menjadi tiga kelompok, kemudian masing-masing kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan proposal kegiatan yang telah mereka buat. Sesi kelima merupakan sesi terakhir yang berisi materi mengenai loyalitas dan disiplin dengan pemateri Sdri. Hasna Moraina (SA MENDIKTAN).
Hari kedua (7/1/18), acara dimulai pada pukul 05.00 WIB. Calon Anggota KeSEMaT dibangunkan untuk melaksanakan ibadah salat Subuh dan kemudian dilanjutkan dengan senam dan jalan pagi. Setelah itu, panitia dan CAMaT melakukan sarapan bersama yang dilanjutkan dengan pembagian nama spesies untuk CAMaT XVIII. Tahapan Pembekalan selesai pada pukul 07.00 WIB yang diakhiri dengan sesi foto bersama.
Tahapan Tes Tertulis dan Wawancara
Tahapan ini (2-4/1/18), dilaksanakan di Kantor KeSEMaT yang dimulai pada pukul 08.00-14.00 WIB.
Dalam tahap ini terdapat empat pos. Sebelumnya, peserta dipersilakan untuk registrasi, dilanjutkan dengan pelaksanaan tes.
Setelah itu peserta masuk kedalam ruangan untuk wawancara, dimulai dari pos satu sampai dengan tiga. Ketiga pos tersebut adalah pos kepemimpinan, loyalitas dan kreatifitas.
Tahapan Diklat Mangrove (DIKROVE) 1
DIKROVE 1 (9-10/1/18) diikuti oleh 11 orang CAMaT terpilih yang diselenggarakan di Kampus FPIK UNDIP, Tembalang. Pada tahapan ini, peserta diberikan pengetahuan mengenai mangrove, pembibitan dan rehabilitasi mangrove, pemetaan mangrove, pemanfaatan dan pengolahan mangrove, teknik identifikasi dan herbarium, analisis data mangrove, teknik lobbying, prestasi KeSEMaT di tingkat nasional dan dunia internasional dan masih banyak lagi.
Acara berlangsung mulai pukul 08.00-16.30 WIB. Para CAMaT sangat antusias dan bergiliran untuk dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang diberikan, mengingat tahapan ini sangat penting untuk menuju tahapan berikutnya, yaitu Ujian DIKROVE I.
"Oprec KeSEMaT ini sangat detail. Kami dibimbing untuk mengenal organisasi, mendalami ilmu mangrove, juga membuka pengetahuan kami untuk bergaul di kancah internasional, mengingat KeSEMaT adalah organisasi mangrove yang sudah bertaraf ASEAN," kata salah seorang CAMaT.
KeSEMaTOUR: Tahapan Pelantikan Lapangan KeSEMaTER XVIII
Setelah melewati tahapan yang cukup panjang, mulai dari seleksi berkas, wawancara, pembekalan kemudian dilanjutkan dengan DIKROVE 1 dan Ujian DIKROVE 1, akhirnya tahapan KHKT 2018 hampir selesai.
Di Brebes (17-19/1/18), dilaksanakan puncak KHKT 2018, yaitu KeSEMaTOUR (KT). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Wisata Mangrove Pandansari. Salah satu tujuan dilaksanakannya KT adalah agar para CAMaT XVIII dapat terjun langsung dan menerapkan ilmu mangrovenya yang sudah didapatkan pada Tahapan Pembekalan dan DIKROVE I kepada masyarakat, sekaligus melakukan Tahapan Pelantikan Lapangan bagi KeSEMaTER XVIII.
Pada hari pertama, peserta berkumpul terlebih dahulu dan melakukan registrasi. Terlihat para CAMAT sangat bersemangat dan tidak sabar untuk mengikuti kegiatan.
Sesampainya di Brebes, para CAMAT beristirahat sejenak di gazebo, kemudian dilanjutkan dengan jalan-jalan di sekitar sekolah alam dan sanggar seni.
Setelah itu, kegiatan selanjutnya adalah membuat transek kuadran yang akan digunakan untuk praktik analisis vegetasi mangrove (AVEG) dengan menggunakan tali rafia yang dipandu oleh Sdr. Bachtiar Eka Budianto (MENPORSI) dan Sdr. Ardi Ristiyanto (MENWEBNET).
Ramah Tamah dengan Warga Kaliwlingi
Pada malam harinya, diadakan sesi ramah tamah dengan menghadirkan narasumber, yaitu Bpk. Mashadi selaku pengelola Desa Wisata Mangrove Pandansari, Mas Kholik selaku Ketua Karang Taruna dan Bpk. Kohar selaku Kepala Desa Kaliwlingi, Brebes. Ketiga narasumber ini sangat berpengalaman dalam bidang mangrove dan senang karena KHKT 2018 diadakan di desa mereka.
“Saya sangat senang dapat bertemu dengan penggiat mangrove seperti Pak Mashadi yang telah berhasil mengelola Desa Wisata Mangrove Pandansari,” ujar salah satu CAMAT.
Hari kedua, CAMaT XVIII mulai mempraktikkan teknik AVEG mangrove di kawasan konservasi mangrove Pandansari, berikut pengolahan datanya yang dilanjutkan dengan presentasi dan debat.
CAMaT melakukan AVEG didampingi oleh KeSEMaTER dan para Alumni KeSEMaT (AMaT).
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi mangrove dan untuk mendapatkan data lapangan serta menguji pemahaman peserta atas materi yang disampaikan saat Tahapan DIKROVE 1.
Analisis Data, Presentasi dan Debat
Setelah data lapangan didapatkan, para CAMaT XVIII melakukan pengolahan data yang dibantu oleh KeSEMaTER dan dipimpin oleh Sdr. Tito Barudin (AMaT). Pengolahan data bertujuan agar data yang telah didapatkan dapat diketahui keragaman, kerapatan dan parameter lainnya, yang selanjutnya diinterpretasikan dan dianalisis kondisi mangrovenya.
Acara dilanjutkan dengan presentasi nama kelompok.
Sebelumnya, CAMaT XVIII telah dibagi kelompok, dengan nama kelompok yang berasal dari nama spesies mangrove yang berbeda-beda. Nama kelompok kemudian dipresentasikan secara berurutan, di hadapan para dewan juri.
"Secara keseluruhan, teknik presentasi para CAMaT XVIII sudah sangat bagus. Presentasi juga sudah dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu moderator dan pembicara, dan juga mekanisme saat melakukan presentasi yang ditandai dengan perpindahan pembicara yang runtut dan materi presentasi yang sudah dipahaminya, patut untuk diberikan apresiasi,” ujar Sdri. Winda A. (DP) selaku dewan juri.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi debat. Sesi debat ini dipimpin oleh MENPORSI. Para CAMaT XVIII dibagi menjadi dua bagian, yaitu menjadi pihak pro dan kontra atas materi yang diperdebatkan.
Materi debat mengangkat tema tentang keinginan perusahaan untuk mereklamasi Teluk Jakarta. Tentu saja, keinginan tersebut menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak. Materi ini mengundang banyak perhatian sehingga seluruh CAMaT XVIII melakukan peran dalam perdebatan dengan tokoh-tokoh yang berbeda, baik pihak pro dan kontra.
Acara di hari kedua ditutup dengan pentas seni dari tiap kelompok yang diiringi dengan api unggun. Tiap kelompok menampilkan kreasinya, seperti musikalisasi puisi, akustik dan flash mob bertema mangrove.
CAMaT juga menampilkan sebuah drama bertema mangrove yang sudah mereka persiapkan sehingga menarik perhatian para dewan juri.
"Drama yang ditampilkan sangat bagus sehingga membuat saya menangis. Bibit-bibit KeSEMaTEATER tumbuh di pentas seni ini,’’ puji Sdr. Ganis R. E. (AMaT).
Prosesi Pelantikan Lapangan
KT hari ketiga merupakan puncak acara. Kegiatan pelantikan dilakukan oleh para panitia KHKT 2018 beserta para AMaT, yang melantik sebanyak sepuluh Anggota Baru KeSEMaT (ABK).
Sebelum dilakukan pelantikan, para CAMaT XVIII diperkenalkan dengan bedeng persemaian mangrove, teknik pembibitan mangrove dan melakukan penanaman mangrove di tepi sungai Dewi Mangrove Sari. Jenis mangrove yang ditanam adalah Rhizophora mucronata.
Selanjutnya, dilangsungkan pelantikan di salah satu area pertambakan yang dikelilingi vegetasi mangrove. Prosesi pelantikan lapangan ini berlangsung secara sakral yang dihadiri oleh para AMaT dan tokoh mangrove setempat, termasuk Bpk. Mashadi.
"Saat pelantikan dimulai, satu persatu dari sepuluh ABK terpilih dipanggil ke depan oleh MENPORSI. Kesepuluh KeSEMaTER XVIII ini luar biasa. Mereka benar-benar tangguh, juga teruji mentalnya dan memang dilahirkan untuk menjadi Mangrover. Prosesi berjalan sangat sakral yang diapit juga oleh bendera Merah Putih dan KeSEMaT," jelas Sdri. Winda. "Selanjutnya, peresmian pelantikan mereka secara resmi di tingkat fakultas, akan dilakukan oleh Pembimbing KeSEMaT, pada saat KeSEMaTINAUGURATION (KI) 2018 yang akan diselenggarakan di bulan Maret 2018," pungkasnya. (ADM).
No comments:
Post a Comment