"Alhamdulillah, bulan ini omset naik. Mbak Jamat tak hanya kami kirim ke Tangerang saja, tapi juga ke beberapa kota lainnya. Menjelang libur lebaran dan kuliah kemarin, juga banyak pesanan datang dari teman-teman mahasiswa UNDIP yang ingin membawa oleh-oleh khas mangrove kami ke kampung halaman mereka, masing-masing," tutur Sdr. Hazim Helmi Susmanto (MENWIRA).
DEPWIRA juga aktif mengikutsertakan Mbak Jamat di pameran-pameran melalui program KeSEMaTFAIR (KF).
"KF sering kami adakan untuk mempromosikan Mbak Jamat, Jajanan Mangrove Semarang yang diproduksi oleh warga binaan kami," kata MENWIRA. "Hal ini kami lakukan, dengan tujuan untuk membantu perekonomian warga pesisir di Mangkang Wetan, Semarang," tambahnya.
Selain batik mangrove berlabel Mas Bamat, Mbak Jamat memang menjadi primadona konsumen yang ingin mencicipi aneka olahan produk mangrove yang dikembangkan oleh KeSEMaT bersama warga binaannya.
MENWIRA menginformasikan bahwa selain Mbak Jamat yang dikirim ke Tangerang, bulan ini batik mangrove Mas Bamat juga sudah "terbang" ke China, dikenalkan oleh Pembimbing KeSEMaT dalam pertemuan di sana.
"Rasanya senang, karena produk-produk mangrove kami dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di dalam dan luar negeri," ungkap MENWIRA. "Untuk itu, kami terus menjaga kualitas produk dengan cara melakukan pendampingan kepada warga binaan kami yang sudah kami bentuk sejak tahun 2012," pungkasnya. (ADM).
No comments:
Post a Comment