20.2.21

Press Release Mangrove Cultivation 2021: Mangrove Key of The Coast

Jepara - KeSEMaTBLOG. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat bahwa KeSEMaT akan menyelenggarakan program kerja tahunannya, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2021 yang mengusung tema besar “Mangrove Key of The Coast" berupa Seminar Nasional, Stand Fair, Coaching Clinic Pengolahan Makanan dan Pembibitan dan Penanaman Mangrove. Kegiatan akan dilaksanakan di Marine Science Techno Park (MSTP) UNDIP dan Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara.

Pada MC tahun ini, KeSEMaT akan mengundang peserta yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiwa Fakultas (UKM-F) yang terdapat di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, instansi pemerintahan. LSM dan para penggiat mangrove dan lingkungan terkait di Jawa Tengah.

LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang terdapat di dunia. Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda-beda.

Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya. Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis, berupa feeding ground, spawning ground dan nursery ground.

Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan gelombang serta angin kencang. Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut.

Keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang menerjang daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora spp) memantulkan, meneruskan dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut.

Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis, yang dapat dimanfaatkan sebagai pewarna batik alami dan diolah menjadi bahan dasar pangan.

Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi, yaitu Jepara. Secara umum, hutan mangrove di Jepara memiliki karakteristik unik, salah satunya di Teluk Awur yang memiliki arboretum dengan keanekaragaman tinggi, sekaligus sebagai tempat penelitian. Arboretum tersebut adalah MECoK yang merupakan hutan mangrove percontohan, dimana pembangunannya diprakarsai oleh KeSEMaT.

MECoK terdiri dari berbagai macam jenis mangrove yang digunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pendidikan dan informasi mangrove kepada masyarakat Teluk Awur, Jepara pada khususnya, dan masyarakat luas pada umumnya.

Latar belakang didirikannya MECoK adalah berdasarkan penelitian anggota KeSEMaT yang menemukan fakta bahwa potensi ekosistem mangrove di Teluk Awur dapat dikembangkan sebagai daerah ekowisata mangrove berbasis pendidikan dan penelitian.

Jenis flora yang terdapat di MECoK, yaitu (1) Komponen Mayor terdiri dari Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, B. cylindrica, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal dan C. decandra. (2) Komponen Minor terdiri dari Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha dan Acrostichum aureum. (3) Komponen Asosiasi terdiri dari Vitex ovata, Thespesia populnea, Terminalia catappa, Spinifex littoreus, Sesuvium portulacastrum, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Ipomoea pes-caprae, Hibiscus tiliaceus, Calotropis gigantea dan Acanthus ilicifolius.

Budaya literasi mangrove di Indonesia masih sangat kurang. Hal ini, dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang terdapat di Indonesia dan masih kurangnya komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove. Hal tersebut di atas dapat mengakibatkan kerusakan ekosistem mangrove di Indonesia yang semakin meningkat.

Sebagai contoh, Provinsi Bengkulu memiliki luasan hutan mangrove sebesar 920.964 ha, dimana 394.414,1 ha telah mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan hutan tersebut diduga karena illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan dan lain-lain, oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap kelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dikarenakan minimnya informasi mengenai fungsi dan manfaat ekosistem mangrove bagi kehidupan manusia. Riset mengenai peran dan manfaat mangrove, baik secara ekonomi dan ekologi, juga dirasa masih kurang optimal.

Untuk itu, KeSEMaT memandang perlu untuk diselenggarakannya program tahunan bertajuk MC 2021 berupa Seminar Nasional, Stand Fair, Coaching Clinic Pengolahan Makanan, Pembibitan dan Penanaman Mangrove, yang bekerja sama dengan para peneliti dan penggiat mangrove di Indonesia.
 

Poster MC 2021.

TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran mangrove kepada masyarakat.

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Menginformasikan kepada peserta mengenai pengembangan riset mangrove di Indonesia.
3. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai berbagai institusi yang memiliki pengalaman dalam pelaksanaan program rehabilitasi program mangrove di Indonesia.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2021.
5. Mengikutsertakan komunitas mangrove dan lingkungan terkait untuk bersama-sama mengkampanyekan pelestarian mangrove di Indonesia dan dunia.
6. Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfatan mangrove sebagai olahan bahan makanan.

ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Seminar Nasional 
Hari, tanggal: Kamis, 25 Februari 2021.
Waktu: 08.30- 11.45 WIB.
Tempat: MSTP UNDIP.

2. Stand Fair
Hari, tanggal : Kamis, 25 Februari 2021.
Waktu: 12.45–14.00 WIB.
Tempat: MSTP UNDIP.

3. Coaching Clinic Pengolahan Makanan
Hari, tanggal : Kamis, 25 Februari 2021.
Waktu: 13.10–13.30 WIB.
Tempat: MSTP UNDIP.

4. Coaching Clinic Pembibitan dan Penanaman
Hari, tanggal: Kamis, 25 Februari 2021.
Waktu: 14.05–17.00 WIB.
Tempat: MECoK.

DESKRIPSI KEGIATAN
Kegiatan MC 2021 akan dilaksanakan pada tanggal 25 Februari 2021 bertempat di MSTP UNDIP, Teluk Awur, Jepara. Adapun sasaran peserta MC 2021 adalah para pelajar, mahasiswa, SKPD, LSM, dan institusi terkait lainnya di Jepara dan Jawa Tengah.

Secara umum, rangkaian MC 2021 diawali dengan kegiatan Seminar Nasional bertema Perkembangan Riset Mangrove dan Implementasinya di Indonesia. Dalam seminar ini, akan dibahas mengenai sejauh mana riset mangrove telah berkembang di Indonesia dilihat dari sudut pandang narasumber, yang berasal dari akademisi, pemerintah, dan penggiat lingkungan.

Kegiatan dilanjutkan dengan Pembukaan dan Stand Fair yang akan bekerja sama dengan institusi dan komunitas lingkungan terkait serta akan dimeriahkan oleh penampilan musik akustik.

Acara berikutnya, berturut-turut adalah Coaching Clinic Pengolahan Makanan, Pembibitan dan Penanaman Mangrove di MECoK dan Peletakan Batu Pertama Pembangunan MECoK Ecopark oleh Yayasan IKAMaT serta diakhiri dengan Penutupan.

PEMBICARA SEMINAR NASIONAL
Pemateri Seminar Nasional dengan tajuk “Perkembangan Riset Mangrove dan Implementasinya di Indonesia," yaitu:

1. Muhammad Yusuf, S. Hut. M. Si - Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Ditjen PRL, KKP, Jakarta.
2. Abdul Latief - Kelompok Mangrove Rumah Berdikari, Indramayu.
3. Ganis Riyan Efendi, S. Kel - IKAMaT, Semarang.

PEMATERI COACHING CLINIC PENGOLAHAN MAKANAN MANGROVE
Mufidah – Bina Citra Karya Wanita, Semarang.

PEMATERI COACHING CLINIC PEMBIBITAN DAN PENANAMAN MANGROVE
M. Zaky Afkar Al Hazmi – KeAMaT, Semarang.

FASILITAS
Transportasi, konsumsi, sertifikat dan seminar kit.

PESERTA
Peserta dalam kegiatan ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, LSM, pegawai satuan kerja perangkat daerah, swasta dan umum, yang dilibatkan melalui undangan. Peserta merupakan para undangan yang telah dipilih oleh panitia.

TEKNIS KEBERANGKATAN
Semua peserta akan berangkat ke Jepara menggunakan bus. Para peserta berkumpul di GSG UNDIP, Tembalang, Semarang pada tanggal 25 Februari 2021, pukul 05.30 WIB. Bus akan berangkat pada pukul 06.00 WIB.

KONTAK
Segala bentuk korespondensi berkaitan dengan MC 2021 dapat ditujukan kepada:

Sdr. Ferry Arnanda Eko Kurniawan.
Menteri Kewirausahaan KeSEMaT.
Periode 2019/2020.

M. +6281226135905.
E. kesemat@gmail.com.
W. www.kesemat.or.id.

KANTOR KeSEMaT
Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur (KeSEMaT).

Kantor KeSEMaT Semarang:
Jl. Mulawarman Selatan Dalam II No. 113B.
RT 04 RW 03 Kelurahan Kramas, Tembalang, Semarang.
Jawa Tengah - Indonesia.

P. +6281392711780 F. +62247474698.
E. kesemat@gmail.com W. www.kesemat.or.id

KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKM-F) di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.

PENUTUP
Demikian press release ini kami informasikan, sebagai bahan acuan demi suksesnya acara MC 2021. Atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. (ADM).

No comments:

Post a Comment