Selanjutnya, teknik ini juga memerlukan bantuan air pasang karena teknik penanamannya adalah dengan cara menabur berbagai benih mangrove kriptovivipari (Avicennia, Xylocarpus, Sonneratia - lihat foto buah Sonneratia sp di atas ini-, dan lain-lain) tersebut ke permukaan air, pada saat pasang datang.
Brown (2006) menjelaskan bahwa pengumpulan dan penyebaran buah dan biji mangrove secara langsung ke permukaan air dapat merangsang pertumbuhan alami mangrove. Buah atau biji yang cocok, biasanya dapat ditemui di sepanjang garis pasang tertinggi pantai. Jika arealnya kekurangan sumber bibit alami, biji bisa dikumpulkan dari tempat lain yang memiliki banyak persediaan bibit. Teknik penanamannya sederhana, yaitu pada saat air pasang memenuhi areal lahan rehabilitasi, segera taburkan bibit mangrove tersebut. Biarkan biji atau bibit mangrove tersebut menemukan tempatnya sendiri yang cocok untuk pertumbuhan mereka. Dianjurkan untuk melakukan cara ini pada berbagai tingkat ketinggian air pasang.
Seperti dijelaskan di atas bahwa teknik penanaman tabur benih ini sangat sederhana dan tak memerlukan banyak tenaga apalagi biaya. Jadi, sangatlah praktis untuk menjaga daya regenerasi mangrove (secara alami). Namun demikian, karena proses pencarian tempat yang cocok bagi benih mangrove bersifat alami, maka kelulushidupan teknik penanaman ini, belum bisa diprediksi secara tepat. Teknik ini, digunakan sebagai teknik pelengkap bagi teknik-teknik penanaman secara langsung, dengan persemaian dan penggunaan bibit mangrove yang telah tumbuh di alam. Demikian, semoga informasi ini lebih melengkapi pengetahuan kita tentang teknik-teknik penanaman mangrove. Salam MANGROVER!
No comments:
Post a Comment