Semarang - KeSEMaTBLOG. Minggu-minggu ini, beberapa rekan yang mengirimkan emailnya kepada kami, seolah-olah memiliki pendapat yang sama. Mereka menyetujui-bersama bahwa menjadi seorang KeSEMaTERS adalah enak. Bisa bergabung dengan Keluarga Besar KeSEMaT adalah keren. Bahkan, beberapa dari mereka sangat ngebet, ingin sekali segera mengikuti rangkaian KeSEMaTHUNT 2008, yang masih lima bulan lagi, digelar. Tak cukup di situ, ada juga rekan mahasiswa yang mengusulkan agar KeSEMaTHUNT diadakan dua kali dalam setahun, agar mereka mendapatkan lebih banyak kesempatan-lagi, menjadi KeSEMaTERS.
20.9.08
16.9.08
Kabar Mangroving : “Tetralogi” Mangrove Teluk Awur
Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 15 September 2008 ini, KeSEMaT kembali mengadakan program KeSEMaT Goes To Arboretum (KGTA)-nya, yaitu sebuah kegiatan pemantauan dan pemeliharaan bibit-bibit mangrove, hasil Mangrove Cultivation (MC) 2008 dan Mangrove REpLaNT (MR) 2008, di Teluk Awur Jepara. KGTA memang selalu diadakan oleh KeSEMaT secara kontinyu untuk menjaga kelulushidupan bibit-bibit mangrove yang telah ditanam. Selebihnya, KGTA juga dilakukan sebagai sebuah tanggung jawab KeSEMaT kepada mangrove yang telah banyak berjasa kepada umat manusia.
Kabar Mangroving : Kisah KeMANGTEER di Tenda-Amatir
Semarang - KeSEMaTBLOG. Melengkapi informasi mengenai KeSEMaT’s Mangrove Volunteer (KeMANGTEER), berikut ini adalah sebuah informasi kecil yang semoga saja bisa menggugah dan menginisiasi Anda untuk mulai memiliki sense of belonging terhadap mangrove, kita. Siang itu, suasana sedang panas-panasnya. Pukul 12.00 WIB adalah waktu yang sangat tepat bagi matahari untuk “membakar” bumi. Di sebuah pesisir pantai utara Jawa bernama Genuk, di sebuah titik dimana abrasi mendominasi, terlihat sekumpulan anak-anak muda yang tergabung dalam KeMANGTEER, menjejali Tenda Amatir (Tentir) bikinan mereka sendiri.
14.9.08
Abrasi di Teluk Awur, Ngeri Sekali!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Dalam dua tahun ini, gerusan gelombang dahsyat yang terus menerus menerjang pesisir pantai Teluk Awur Jepara, semakin mengerikan. Tak usah terlalu berpanjang lebar mendeskripsikan bagaimana hebatnya abrasi yang ditimbulkannya, kalau Anda ingin melihat kondisi terakhir pantai Teluk Awur, coba Anda cermati empat buah foto di samping ini. Dua foto paling atas, diambil oleh KeSEMaT pada tanggal yang sama, 25 Juni 2006 (saat Mangrove REpLaNT (MR) 2006), di sore hari saat surut tiba. Selanjutnya, dua foto di bawahnya diambil oleh KeSEMaT di tanggal yang sama pula, namun dalam rentang waktu dua tahun, yaitu 11 September 2008, juga di sore hari saat air tak lagi pasang. Bisakah Anda lihat perbedaannya?
9.9.08
Kabar Mangroving : Lumpurku, Lumpurmu, Lumpur Kita Semua
Semarang - KeSEMaTBLOG. Sewaktu di lapangan, beberapa mitranya KeSEMaT, seringkali berkelakar, “Kalau KeSEMaT sedang mengerjakan program-program mangrove-nya, pastilah badan pesertanya akan belepotan lumpur dan kotor sekali.” Tersenyum simpul, kami menganggukkan kepala, tanda setuju. Mempercayai pendapat bahwa kotor itu baik dan kalau tidak kotor maka kita tidak bisa belajar, kami melanjutkan kelakar tadi dengan menjelaskan di balik kekotoran baju kami, terkandung sebuah pesan moral yang mendalam, yaitu untuk lebih menyatu dengan setiap detik, nafasnya mangrove.
7.9.08
Kabar Mangroving : Yang Muda yang Makin Manja!
Semarang - KeSEMaTBLOG. Lihatlah foto di samping ini. Bapak yang di samping KeSEMaTERS ini adalah Bapak Suluri, seorang Ketua Kelompok Tani Mangrove di Mangkang Semarang. Walaupun usianya sudah berkepala enam, namun beliau tetap setia memimpin kelompoknya dalam mengelola mangrove di sekitar tempat tinggalnya. Foto diambil pada saat KeSEMaT mengadakan program penanaman mangrove di Mangkang, Agustus 2008. Terlihat KeSEMaTERS sedang berdiskusi dengan beliau, mengenai teknik-teknik penanaman mangrove.
“Ngapain Susah-susah Nanam Mangrove? Mending Bayar Orang Saja!”
Semarang - KeSEMaTBLOG. Prinsip yang gini ini yang selalu membuat kami geram. Dalam setiap kali program dan proyek mangrove yang kami adakan bekerjasama dengan Organisasi Partner (OP), selalu saja kami menemukan beberapa Oknum Organisasi Partner (O2P) “nakal” yang memiliki sebuah pemikiran (yang bagi kami) sangat ngawur dan benar-benar tidak bijak, ini. “Ngapain susah-susah nanam. Mending bayar orang saja!”
Launching KeSEMaTONLINE
Semarang - KeSEMaTBLOG. Untuk melengkapi program kampanye mangrove KeSEMaT di dunia maya (baca: internet) ke seluruh dunia, maka pada tanggal 9 Agustus 2008, telah diluncurkan KeSEMaTONLINE yang beralamat di www.kesemat.undip.ac.id atau www.kesemat.org. Hadirnya KeSEMaTONLINE akan melengkapi situs KeSEMaT yang selama ini telah beroperasi yaitu KeSEMaTPORTAL http://kesemat.tripod.com. KeSEMaTPORTAL telah beroperasi selama kurang lebih tujuh tahun ini, semenjak 9 Oktober 2001.
2.9.08
Enakkah Jadi KeMANGTEER?
Semarang - KeSEMaTBLOG. Sebuah email, menanyakan kepada kami tentang enak tidaknya menjadi KeMANGTEER (KeSEMaT’s Mangrove Volunteer). Kiranya, Mbak yang mengirimkan email kepada kami adalah salah seorang penikmat KeSEMaTBLOG, yang aktif membaca beberapa tulisan tentang pergerakan KeMANGTEER di http://kesemat.blogspot.com, yang menurutnya sangat menggugah sehingga mampu menginspirasinya untuk berbuat baik demi menyelamatkan mangrove. Dia tertarik menjadi KeMANGTEER namun masih ragu, enak apa tidak menjadi seorang KeMANGTEER, itu (?).
1.9.08
Seri Rehabilitasi Mangrove : Ciri Kematangan Buah Mangrove
Semarang - KeSEMaTBLOG. Minggu ini, beberapa pertanyaan yang masuk ke email KeSEMaT banyak yang menanyakan seputar “cincin kuning (CK).” Apakah CK? CK tak lain dan tak bukan adalah sebutan lain untuk sebuah lingkaran berwarna kuning yang sering ditemukan pada kotiledon, di saat dianya sudah matang. CK memang menjadi penanda otomatis, bagi matangnya benih mangrove. Jika Si CK sudah “keluar,” maka benih mangrove bisa dipastikan siap untuk dibibitkan.
Subscribe to:
Posts (Atom)