Semarang - KeSEMaTBLOG. ESLINK : Es Lilin ala KeSEMaT, kini mulai beredar di kalangan terbatas, terutama di Kampus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), Tembalang Semarang. Selain bertujuan untuk menggalang donasi untuk penyelamatan mangrove, eslink juga digunakan KeSEMaT sebagai ajang kampanye mangrove, karena dalam masa mendatang, rasa eslink yang sementara baru memiliki tiga rasa, yaitu teh, mangga dan susu ini, akan ditambahkan dengan beragam rasa lainnya, tak terkecuali dengan rasa khas dari ekstrak buah-buahan mangrove.
Konsep tampilan eslink, sengaja dibuat seperti “aslinya”, yaitu dengan menggunakan wadah plastik-es-lilin yang dibungkus dengan karet, dengan tujuan untuk bernostalgia dan mempopulerkan kembali tampilan-awal es lilin, yang saat ini sudah mengalami banyak modifikasi.
Dalam sehari, untuk sementara, eslink yang diinisiasi oleh Departemen Wirausaha (DEPWIRA) KeSEMaT ini, baru memproduksi 100 buah saja. Tampilan eslink yang dibuat dengan sangat sederhana ini, mencoba menawarkan minuman sehat yang tak hanya menyegarkan tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan badan.
Eslink dijual dengan harga Rp. 1000,- per buah, yang bisa dibeli di Kampus FPIK UNDIP dan Kantor KeSEMaT, Semarang. Diharapkan, dengan adanya eslink, maka masyarakat akan bisa turut mencicipi rasa khas buah-buahan mangrove di masa mendatang, sehingga mangrove akan lebih dikenal dan populer di masyarakat Indonesia bahkan dunia. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment