Semarang – KeSEMaTBLOG. Setiap kali kami mengikuti program penanaman mangrove di berbagai pesisir di Indonesia, kami selalu mengingatkan kepada panitia acara, untuk selalu bisa melakukan program pemeliharaan, setelah acara penanaman mangrove selesai dilaksanakan. Bukan bermaksud apa-apa, namun kami sering mengamati ribuan bibit dan propagul mangrove terlantar bahkan hanyut terbawa arus akibat tidak adanya program pemeliharaan yang berkelanjutan. Boleh saja menanam ribuan bahkan jutaan mangrove, namun bila tidak dijaga dan dipelihara, bisa jadi sejuta mangrove habis dan mati tanpa daya. Nah, kalau sudah begini, kiranya penanaman mangrove yang melibatkan ratusan orang dan setumpuk seremonial, akan tanpa guna, lagi.
Program pemeliharaan mangrove, merupakan tahapan paling penting dalam menjaga kelulushidupan bibit dan propagul mangrove yang telah ditanam agar tumbuh dengan baik dan optimal. Untuk itulah, jargon “Penanaman mangrove penting, tapi pemeliharaannya lebih penting”, sebaiknya mulai banyak digaungkan oleh komunitas-komunitas peduli mangrove, tak terkecuali KeSEMaT sendiri. Pemeliharaan yang dimaksud adalah penyulaman, yaitu mengganti bibit mangrove yang mati dengan yang baru, membersihkan sampah dan plastik di sekitar lokasi penanaman, penjarangan tanaman dan kegiatan pemeliharaan lainnya, termasuk menghindari konsep penanaman monokultur, yang saat ini mulai banyak “mewabah”. Semoga saja, dengan usaha ini, maka keanekaragaman hayati mangrove di masa mendatang, bisa semakin baik demi masa depan mangrove yang lebih cerah. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment