Semarang - KeSEMaTBLOG. Mas Jamang, salah satu label jajanan mangrove yang dikembangkan oleh KeSEMaT menjadi sorotan, karena beberapa hari begitu dicari oleh mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP untuk oleh-oleh mudik lebaran. Dibukanya pre-order jajanan mangrove ini, menjadi alternatif mahasiswa untuk dijadikan buah tangan yang akan dibawa ke kampung halaman.
Mas Jamang yang terdiri dari, Stik Mangrove, Peyek Lindur dan Brayo, dan Krupuk Lindur dan Brayo disajikan dalam dua bentuk, yaitu mentah dan matang sehingga makanan berbahan baku tepung buah mangrove ini siap dibawa, baik untuk perjalanan dekat maupun jauh.
Pengelola KeSEMaTOKO dari Departemen Kewirausahaan KeSEMaT, langsung mengambil produk ini di Sentra Mas Jamang yang berlokasi di Desa Mangunharjo, Mangkang, Semarang.
Sebagai informasi, Mas Jamang sendiri merupakan salah satu bentuk merk dagang yang didirikan oleh KeSEMaT, yang saat ini pengelolaannya berada di bawah CV. KeMANGI.
Salah satu pelanggan Mas Jamang, yaitu Sdri. Cristin Natalia dalam akun Twitternya mengirimkan fotonya (lihat gambar di atas) dan mengatakan, @CristinPasaribu: Skali2 balik ga bawa bandeng doang. Ini khas semarang looh ..@alvehadika @KeSEMaT @KeSEMaTOKO.
Harga produk-produk Mas Jamang juga terbilang murah, dengan belasan ribu rupiah, cemilan khas Semarang ini bisa dibawa pulang. Tidak hanya sebagai cemilan semata, Mas Jamang juga cocok dipadukan dengan makanan lain.
Pre-order yang dibuka sejak akhir 28 Juni 2015 hingga tanggal 7 Juli 2015, memberikan hasil yang menakjubkan, pasalnya dalam beberapa hari dibukanya pre-order ini, pemesanan langsung meningkat drastis.
Selain bertepatan dengan akhir liburan mahasiswa, uniknya rasa dan bahan bakunya, membuat konsumen menjadi penasaran untuk mencicipi jajanan ini.
“Omset meningkat pesat, karena banyak banget yang mesen, ampe kita pun cukup kewalahan dalam mendata dan mengantarnya. Membludak banget. Sampai lebih dari lima kardus besar,” ujar Sdri. Himas Agustina (MENWIRA).
"Ini jadi salah satu bukti kalo mangrove memang udah jadi lifestyle sekarang, nggak hanya sebagai tameng pesisir, buahnya pun bisa dimanfaatkan sebagai makanan yang lezat,” lanjut Sdr. Alve Hadika (staf MENWIRA).
Banyaknya manfaat dan fungsi dari mangrove, diharapkan menyadarkan masyarakat luas, khususnya masyarkat pesisir, untuk selalu menjaga dan melestarikan mangrove.
No comments:
Post a Comment