Jakarta - KeSEMaTBLOG. Kali ini, KeSEMaT diundang menjadi narasumber dalam sebuah acara yang diadakan oleh mahasiswa Universitas Parahyangan, Bandung. Kegiatan tersebut berupa penanaman mangrove di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu dalam sebuah rangkaian acara Parahyangan Green Challenge (PGC) 2015, pada hari Senin, 3 Agustus 2015.
Sesampainya di Pulau Pramuka, KeSEMaT juga berkesempatan bertemu dengan Bapak Salim yang merupakan pelopor dari metode penanaman mangrove bernama rumpun berjarak yang diterapkan di seluruh kawasan Kepulauan Seribu.
Rumpun berjarak terbukti efektif sebagai metode penanaman yang sesuai dengan kondisi alam Kepulauan Seribu, yang umumnya bersubstrat pasir dengan unsur hara yang sedikit. Metode ini kemudian diterapkan dalam penanaman mangrove yang dilakukan dalam PGC 2015.
Acara dimulai pada pukul 10.00 WIB berupa pengenalan mengenai KeSEMaT, mangrove dan teknik penanaman mangrove yang selama ini diimplementasikan oleh KeSEMaT di area kerjanya yang meliputi kawasan mangrove Pantura Jawa yang diadopsi juga di beberapa lokasi di Indonesia.
Setelah sharing dan diskusi, dimulailah penanaman mangrove sebanyak 1000 bibit. Peserta yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri tersebut sangat antusias dalam menjalani kegiatan penanaman.
Acara berakhir pada pukul 12.00 WIB yang diakhiri dengan pemberian kenang-kenangan dari pihak panitia PGC 2015 kepada KeSEMaT dan foto bersama.
“Saya berusaha menginspirasi dan memotivasi para peserta agar menjadi generasi muda yang peduli dengan mangrove. Saya berharap, jangan hanya menanam mangrove saja, tapi wajib memelihara dan menumbuhkannya sampai besar." pungkas Sdri. Audy Rahmadani (MENDIKTAN) selaku perwakilan dari KeSEMaT di PGC 2015.
No comments:
Post a Comment