Semarang - KeSEMaTBLOG. Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-70, yaitu 17 Agustus 2015, KeSEMaT dan KeMANGTEER menyelenggarakan Upacara di Lumpur Mangrove, serentak di delapan kota di Indonesia, yang di Semarang sendiri, dipusatkan di kawasan mangrove Desa Trimulyo, kawasan industri Terboyo.
Sudah sejak pukul 06.00 WIB, KeSEMaTER bersama dengan KeMANGTEER mempersiapkan diri. Berkumpul di Tugu Muda, perjalanan menuju ke Trimulyo, kurang lebih memakan waktu setengah jam.
Bersama dengan puluhan peserta upacara, sebelum upacara dimulai, dilakukan gladi resik terlebih dahulu, dengan tujuan agar upacara di lumpur mangrove nantinya, dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Beberapa rekan pers sudah menunggu di pinggiran pesisir, dengan sabar mereka mengikuti prosesi upacara di kawasan pesisir utara Semarang, ini.
"Wilayah pesisir Semarang sudah 90% rusak mangrovenya, dengan cara ini, kami mencoba membangkitkan semangat patriotisme kepada generasi muda di Indonesia untuk mau berjuang melawan kesewenang-wenangan dari oknum penjajah mangrove," ujar Sdr. Ardyan Syahputra (staf MENKOMSI) yang menjadi Ketua Pelaksana Upacara Di Lumpur Mangove 2015.
Kegiatan ini menarik minat banyak pihak, hal ini dibuktikan dari peserta upacara yang berasal dari berbagai latar belakang dan instansi, seperti dari perwakilan SMA 3 Semarang, Marine Diving Club, FISIP UNDIP, Yayasan IKAMaT, CV. KeMANGI dan perwakilan KeMANGTEER Indonesia dan KeMANGTEER Semarang.
"Tahun ini, dibalut dalam program Mangrove Merdeka, Upacara Di Lumpur Mangrove kali ini benar-benar spesial, karena melibatkan masyarakat umum. Bekerjasama dengan KeMANGTEER dalam program KeMANGTEER 17-an, upacara di lumpur menjadi viral karena juga dilakukan serentak di delapan kota di Indonesia yang menjadi area kerja KeMANGTEER," jelas Sdr. M. Faisal R. selaku Dirut Yayasan IKAMaT yang menaungi manajemen KeMANGTEER.
"Bangga, terharu, senang banget bisa ikutan acara ini, apalagi ini acara tahunan dan kemarin juga udah nanem mangrove di Mangunharjo. Acaranya seru abis, bener-bener bisa ningkatin semangat untuk berjuang lebih keras lagi dalam membangun Indonesia lewat pesisir dan mangroveya," ujar salah satu peserta upacara.
Acara berjalan dengan baik dan sangat khidmat, walaupun sebagian badan para peserta upacara benar-benar masuk ke lumpur, bahkan tergenang air hingga mencapai dada. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment