Manila - KeSEMaTBLOG. "Subic Bay Freeport (SBF) itu, dulunya adalah markas tentara Amerika. Namun, sekarang sudah diubah menjadi tempat konservasi, dimana kita tidak diperbolehkan menebang pohon apapun di sana," terang Sdri. Aulia Putri A. (SA MENPORSI) saat melakukan site visit ke SBF, selepas menjadi Pembicara 2nd ASEAN Mangrove Congress di Manila, Filipina (6/9/17).
"Kita juga tidak boleh memberi makan monyet atau hewan lainnya. Di SBF pun ada polisi-nya sendiri. SBF tidak memiliki walikota, tapi ada chairman yang dipilih langsung dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Filipina," jelas Sdri. Aulia lebih lanjut.
"Di SBF juga terdapat taman mangrove dengan mangrove tracking-nya. Saya jadi banyak belajar konsep pengelolaannya, dan lebih tahu kelebihan dan kekurangan konsep pengembangan taman mangrove di Indonesia dan Filipina," ujarnya.
Bersama dengan para delegasi dari Indonesia dan negara-negara lainnya, Sdri. Aulia nampak menikmati SBF dengan cara mengabadikan dirinya dengan bendera KeSEMaT dan berfoto di lokasi dengan lansekap yang indah.
"Sekembalinya ke Indonesia nanti, saya akan bagikan pengalaman saya selama di Filipina, yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan para KeSEMaTER dan sangat memungkinkan apabila diadopsi di beberapa program dan proyek rehabilitasi mangrove yang dikelola bersama antara KeSEMaT dengan afiliasi dan mitra kerjanya," tutupnya. (ADM/APA).
No comments:
Post a Comment