Semarang - KeSEMaTONLINE. Terasmitra berkunjung ke Kantor KeSEMaT dan melakukan kunjungan ke Warga Binaan KeSEMaT di Semarang Mangrove Center (SMC), Mangkang Wetan, Semarang, Jawa Tengah (10/1/19). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka program Terasmitra yang akan mengadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam hal pemanfaatan mangrove di Kepulauan Wakatobi.
Terasmitra yang diwakili oleh Sdr. Arga dan Sdri. Kea disambut langsung oleh Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) beserta jajaran Kabinet KeSEMaT Kinetika.
Perwakilan Terasmitra sampai di Kantor KeSEMaT pada pukul 10.30 WIB.
Setelah itu, dilakukan sharing singkat mengenai Program Kerja KeSEMaT, Sejarah KeSEMaT dan hal-hal lainnya seputar KeSEMaT, sebelum kemudian diadakan briefing untuk keberangkatan menuju lokasi Warga Binaan KeSEMaT.
“Kami menjelaskan mengenai perkembangan KeSEMaT, mulai dari berdirinya di tahun 2001 sampai saat ini, dengan berbagai prestasi, pencapaian dan program kerjanya. Selain itu, kami juga menjelaskan mengenai lokasi pembuatan produk-produk KeSEMaT, mulai dari Jajanan Mangrove Mbak Jamat hingga Batik Mangrove Mas Bamat, juga menjelaskan sejarah terbentuknya dua warga binaan kami, yaitu Srikandi Pantura dan Bina Citra Karya Wanita, hingga strategi pemasaran yang selama ini kami terapkan,” jelas Sdr. Raditya Rizki Ananta (MENPORSI). “Selanjutnya, kami juga menginformasikan materi apa saja yang akan disampaikan oleh Ibu-ibu warga binaan kami nantinya,” tambahnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke warga binaan. Pada pukul 12.30 WIB, rombongan sampai di lokasi yang langsung disambut oleh Ibu Mufidah, selaku Koordinator Mas Bamat dan Mbak Jamat.
"Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi yang dibawakan langsung oleh Ibu Mufidah mengenai Teknik Pemanfaatan Mangrove sebagai Kuliner dan Pewarna Batik," terang Presiden. "Sebagai informasi, KeSEMaT memiliki empat produk mangrove, yaitu Mas Jamang dan Batik Bakau yang saat ini dikelola oleh Alumni KeSEMaT atau AMaT, dan Mas Bamat dan Mbak Jamat yang kami kelola secara mandiri," jelasnya.
“Senang rasanya bisa berjumpa dengan Terasmitra, yang sudah jauh-jauh datang dari Yogyakarta ke sini. Antusias dan semangatnya patut diapresiasi untuk saling berbagi ilmu bersama kami,” kata Ibu Mufidah. “Semoga informasi yang kami bagikan tadi dapat berguna dan diimplementasikan ke Kepulauan Wakatobi, ya,” harapnya.
KeSEMaT juga menjelaskan materi mengenai Pengelolaan Mangrove sebagai Produk Bernilai Ekonomis. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan melihat secara langsung Praktik Pewarnaan Batik Mangrove dengan menggunakan propagul mangrove jenis Rhizophora yang telah jatuh ke tanah dan membusuk. Tak lupa, Ibu Mufidah juga membagikan beberapa resep kuliner mangrove kepada Terasmitra.
“Kami sangat berterima kasih kepada KeSEMaT yang sudah memfasilitasi kegiatan kami ini, dan juga banyak memberikan informasi serta inspirasi bagi Terasmitra dalam melestarikan dan mengkampanyekan mangrove kedepannya,” ujar Sdr. Arga.
Kegiatan ditutup dengan melihat kondisi mangrove di sekitar Mangkang Wetan, pemberian kenang-kenangan dan foto bersama. (RRA/ADM/AP).
No comments:
Post a Comment