Sesuai dengan temanya, maka MMC 2022 memiliki makna bahwa mangrove adalah sebuah jiwa yang berisi semangat dan harus disebarkan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggalang dana yang akan disumbangkan untuk pelestarian hutan mangrove di Indonesia.
Konsep venue-nya juga disajikan dengan nuansa yang lebih kasual dan penuh energi sehingga cocok untuk semua kalangan. Nuansa ini, tentu saja menyatu dengan tema yang diusung pada MMC 2022.
MMC 2022 diselenggarakan pada malam hari, dimulai pada pada pukul 19.30 WIB yang dibuka dengan sambutan dari Sdri. Laksmi Devi Tryanda Utami (Staf MENKOMSI), selaku Ketua Pelaksana MMC 2022, yang dilanjutkan oleh Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden) dan Dr. Rudhi Pribadi (Pembimbing).
Sambutan-Sambutan
Sdri. Laksmi menjelaskan bahwa tahun ini, KeSEMaT kembali memamerkan aneka produk olahan mangrove kreatifnya yang diproduksi oleh warga binaannya.
"Kami memamerkan batik dan jajanan mangrove yang letaknya ada di pintu masuk venue," kata Sdri. Laksmi. "Malam ini spesial, karena juga akan ada fashion show batik mangrove Mas Bamat yang akan diperagakan oleh para model, dan tentunya live music bersama band mangrove besutan KeSEMaT, yaitu KeSEMaTUSTIK," tambahnya.
Sementara itu, Presiden mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung terselenggaranya MMC 2022. Dia juga menginformasikan mengenai rekam jejak KeSEMaT dalam menyelamatkan hutan mangrove di Indonesia dengan mengusung jargonnya, yaitu Mangrove Is Lifestyle (MIL).
"Untuk implementasi MIL, kami mendirikan relawan mangrove, juga membuat yayasan mangrove, komunitas alumni yang berdedikasi untuk mangrove dan perusahaan mangrove yang menjual aneka produk olahan mangrove," jelas Presiden.
Selaku Pembimbing KeSEMaT, Dr. Rudhi Pribadi berharap agar KeSEMaT dapat terus melajutkan upaya konservasi hutan mangrove di Indonesia bahkan dunia. Beliau juga menambahkan bahwa koservasi mangrove dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti melalui musik, pameran, talk show dan fashion show batik mangrove.
Acara malam itu, dilanjutkan dengan penampilan KeSEMaTUSTIK dengan membawakan ketiga lagu hits-nya, yaitu Mangrove Hidup Kita, Hijau Lebam dan Kumis di Hari Kamis.
“KeSEMaTUSTIK membawakan lagu-lagunya yang semuanya bertajuk mangrove. Hal ini sebagai upaya kampanye mangrove melalui musik, dengan harapan lagu-lagu ini dapat didengarkan oleh masyarakat yang lebih luas,” ujar Sdr. Gagas Tri Pamungkas, selaku salah satu personil KeSEMaTUSTIK.
Penampilan KeSEMaTUSTIK banyak dipuji, salah satunya dari Sdri. Tasya Putri Arinda (MENWEBNET) yang sangat terhibur dengan lagi-lagi yang dipersembahkan di malam itu.
“Saya sudah sering mendengarkan lagu-lagu mangrove KeSEMaTUSTIK di Spotify, tapi melihat tampil live mereka, ini sesuatu hal yang berbeda. Bagus banget," pujinya. "Apalagi, lirik lagunya juga sangat sesuai dengan kondisi mangrove kita saat ini. Saya berharap, akan semakin banyak masyarakat yang sadar dan lebih peduli dengan mangrove,” tambahnya.
Band Echosounder juga tak kalah berbagi kemeriahan, dengan menyanyikan lagu-lagu terkini yang sedang populer, sehingga semakin menyemarakkan acara di malam itu.
Acara dilanjutkan dengan sesi Talk Show Batik Mangrove Mas Bamat dan Jajanan Mangrove Mbak Jamat yang disampaikan oleh Sdr. Ghifar.
“KeSEMaT mendirikan warga binaan sejak tahun 2012, yang bekerja sama dengan warga Mangkang Wetan untuk mengembangkan berbagai produk berbahan baku mangrove, seperti jajanan dan batik mangrove berlabel Mbak Jamat dan Mas Bamat,” terang Presiden. “Saat ini, kami juga sedang mengembangkan produk olahan mangrove lainnya, yaitu Kopi Mangrove berlabel Pak Komat dengan kelompok binaan kami yang baru, bernama Arjuna Berdikari. Harapannya, kami akan dapat terus melakukan inovasi baru terhadap olahan produk-produk dari mangrove,” tambahnya.
Dalam MMC 2022 ini, KeSEMaT juga menampilkan venue KeSEMaTFAIR yang berisi aneka produk olahan mangrove produksi warga binaan KeSEMaT.
Acara dilanjutkan dengan Fashion Show Batik Mangrove Mas Bamat yang menampilkan karya batik mangrove yang diproduksi oleh Kelompok Srikandi Pantura, selaku warga binaan KeSEMaT yang mengolah batik mangrove.
“Fashion show batik mangrove ini sangat mengagumkan. Saya dapat melihat karya batik keren dan sangat menarik, karena berisi motif tentang ekosistem mangrove dari flora dan fauna yang ada di hutan mangrove, seperti kepiting bakau, burung blekok dan berbagai jenis mangrove,” ujar Sdr. Albert Nathaniel, salah satu pengunjung cafe.
Fashion show menghadirkan empat model, yaitu dua pria dan dua wanita yang memperagakan kain batik mangrove bergaya kasual. Mereka tampil di depan kurang lebih 70-an orang pengunjung dengan memutari venue sehingga mendapatkan tepuk tangan yang meriah.
"Senang sekali saya dapat melihat kemeriahan fahion show batik mangrove ini," ungkap Sdr. Frans Alexander Nainggolan (AMaT). "Selamat kepada KeSEMaT yang kembali sukses membuat acara MMC 2022 ini dengan begitu apik dan meriah," pujinya.
Fashion show ditutup dengan pemberian bunga dari model dan pengunjung kepada Sdri. Rena Sagita (Staf MENWIRA), selaku koordinator fashion show dan warga binaan KeSEMaT.
Galang Dana untuk Mangrove
MMC 2022 ditutup dengan pengumuman hasil penggalangan dana Koin Untuk Mangrove (KUMANG), sekaligus penampilan KeSEMaTUSTIK yang berkolaborasi dengan band Echosounder.
"Jadi, selama kegiatan berlangsung, kami juga mengajak pengunjung untuk bersedia mendonasikan sebagian rejekinya untuk aksi penyelamatan hutan mangrove di Indonesia," terang Sdri. Qorriah Nur Hasanah (MENPORSI). "Kotak KUMANG, sudah kami siapkan di beberapa titik di venue, sehingga memudahkan para pengunjung untuk memberikan donasinya," lanjutnya.
Hasil donasi KUMANG yang diperloleh dari kegiatan MMC 2022 ini akan digunakan sepenuhnya oleh KeSEMaT untuk membiayai program-program konservasi mangrove di Indonesia. Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik, sukses dan lancar yang ditutup pada pukul 22.00 WIB dengan pemberian kenang-kenangan dari KeSEMaT kepada Bento Kopi dan sesi foto bersama. (SRAT/AP/ADM).
No comments:
Post a Comment