"KGTS 2022 dilaksanakan di SDN Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang," kata Sdri. Ummi Shofia Qurrata’ayun (staf MENDIKTAN), selaku Ketua Pelaksana KGTS 2022. "Acara yang diselenggarakan pada tanggal 28 Maret 2022 ini, dihadiri oleh 33 orang siswa/siswi kelas 3 dan 4, yang sudah mendapat izin dari pihak sekolah dan desa setempat,” lanjutnya.
Acara dibuka pada pukul 07.30 WIB oleh wali kelas 3 SDN Mangunharjo.
Setelah pembukaan acara, KGTS dimulai dengan ice breaking dan dilanjutkan pengenalan mengenai ekosistem mangrove oleh Sdr. Anggoro Da’an Budi Saputra (MENWIRA) dan Sdri. Hani Fauziah (staf MENKEU), selaku DUMATRA dan DUMATRI KeSEMaT.
Bpk. Amil, selaku wali kelas 3, yang mewakili Kepala SDN Mangunharjo menyatakan rasa senangnya, karena KeSEMaT berkenan datang mengajar mangrove di sekolahnya.
“Adik-adik sekalian. Jadi, Adik-adik yang tinggal di Desa Mangunharjo ini, pasti sudah tidak asing lagi dengan mangrove. Mangrove itu, merupakan tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut,” jelas Sdri. Hani.
Sdr. Anggoro juga menambahkan bahwa mangrove tumbuh di perairan bersalinitas atau bisa disebut juga tumbuhan yang hidup di perairan yang asin.
Acara kemudian dilanjutkan dengan games mangrove, dengan cara menjawab petanyaan kuis yang materinya diambil dari materi pengenalan mangrove. Adik-adik sangat antusias dalam mengikuti games ini, karena mendapat hadiah.
"Saya senang mengikuti games mangrove, karena dapat mengulang pelajaran, dan mendapatkan hadiah yang menarik dari Kakak-kakak KeSEMaT," kata salah satu siswa.
Bermain Games Mangrove
Games ini bertujuan untuk melatih keberanian siswa/siswi dalam menjawab pertanyaan, sekaligus mengingatkan kembali akan materi mangrove yang telah disampaikan oleh DUMATRA dan DUMATRI. Games yang berjalan seru ini, dipimpin oleh Sdri. Sella Rizqi Ayuni Tiari (MENKEU) dan Sdri. Syifa Arrahmah (staf MENPORSI).
“Mangrove di sekitar kita memiliki fungsi secara ekologis, yaitu sebagai tempat pemijahan, berkembang biak, mencari makan bagi biota-biota yang hidup di daerah sekitar ekosistem mangrove," terang Sdri. Endang Setyawati (MENDIKTAN). "Sampah di sekitar mangrove ini, akan dapat mengganggu fungsi ekologis mangrove yang mengakibatkan tempat fauna yang hidup di kawasan hutan mangrove terganggu dan tidak enak dipandang,” terangnya lebih lanjut.
Pada saat ditunjuk untuk memberikan pendapatnya mengenai mangrove, Adik Yusuf, salah satu siswa mengatakan bahwa banyak hewan yang hidup disekitar mangrove yang sering dilihatnya, seperti burung kuntul, ikan gelodok dan kepiting bakau.
“Kakak KeSEMaT mengajarkan kepada saya mengenai hutan mangrove sebagai tempat hidup binatang-binatang yang unik, selain itu juga dapat mencegah abrasi dan tsunami,” kata Adik Yusuf.
Lomba Mewarnai Mangrove
Acara dilanjutkan dengan Lomba Mewarnai Mangrove (LMM) yang dipimpin oleh Sdri. Elen Nur Febriyani (staf MENSETSI) dan Sdri. Alifiya Atiar Salsabila (staf ahli MENSEK).
Lomba mewarnai bertemakan peduli mangrove ini, dilakukan sebagai sarana untuk memberikan edukasi mangrove kepada siswa/siswi usia dini, agar informasi mengenai mangrove dapat lebih cepat diterima oleh mereka, karena mewarnai adalah kegiatan yang mereka sukai.
“Dalam LMM ini, kami mengajak para siswa/siswi untuk lebih peduli terhadap mangrovenya, dengan cara mewarnai gambar anak sekolah yang sedang menanam mangrove," kata Sdri. Elen. "Melalui objek ini, kami juga ingin mengajarkan mengenai fungsi mangrove sebagai pencegah abrasi, intrusi air laut, dan tempat perkembangbiakan flora dan fauna, sehingga hutan mangrove senantiasa harus selalu dijaga kelestariannya,” tambahnya.
Acara ditutup pukul 10.00 WIB dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. Kenang-kenangan yang diberikan berupa plakat, mading dan tempat sampah yang terbuat dari modifikasi ban bekas, yang dapat digunakan oleh SDN Mangunharjo
“KeSEMaT secara penuh mendedikasikan dirinya pada penyelamatan ekosistem mangrove,” ujar Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden). “KeSEMaT juga berusaha mengurangi sampah di ekosistem mangrove dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa/siswi, agar tidak membuang sampah secara sembarangan sehingga dapat meminimalisir sampah yang berada di ekosistem mangrove,” pungkasnya. (FGA/ADM).
No comments:
Post a Comment