10.5.22

Turun ke Jalan, Road Show Radio Hingga Tanam 2.000 Mangrove, KeSEMaT Sukses Gelar Mangrove Restoration 2021: Show Your Action for Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali sukses menyelenggarakan program kampanye mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Restoration (MANGRES) 2021. Mengusung tema Show Your Action for Mangrove, KeSEMaT ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pandemi bukan halangan bagi mangrove dan mangrover untuk terus menyelamatkan dan menebarkan asas kebermanfaatan di wilayah pesisir. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa tahapan yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan penuh. 

Street Campaign
dan Kampanye Simpatik di Tempat Umum
Kampanye Simpatik (14/11/2021) menjadi acara pembuka dari seluruh rangkaian MANGRES 2021, yang dilaksanakan semarak dan penuh semangat di kawasan Simpang Lima, Kota Semarang.

“Dengan izin dari Polsek Semarang Selatan dan Polrestabes Kota Semarang, kami sukses menyelenggarakan aksi simpatik mangrove ini, yang juga dikawal oleh para personel polisi,” kata Sdr. Faiz Ghoffar Ardani (Staf MENWEBNET).

Menurut Sdr. Faiz, kampanye simpatik tahun ini dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia, Hari Perlindungan Lapisan Ozon dan Hari Pohon Sedunia di Kota Semarang. Hal ini, juga membawa pesan bahwa mangrove sangat berperan dalam upaya menjaga habitat, perlindungan ozon dan penyuplai oksigen dunia.

“Acara ini, kami bawakan dengan sangat meriah, melalui pembagian stiker mangrove, penampilan teatrikal dari maskot dan cosplay mangrove yang kami buat, dengan membawakan puisi tentang keluh kesah mangrove, juga bumi,” ujar Sdri. Qorriah Nur Hasanah (MENPORSI). “Kita tahu bahwa secara terus menerus, bumi kita mengalami bencana. Dengan kampanye ini, maka kami ingin mengingatkan manusia, bahwa lapisan ozon telah kian menipis, dan pohon mangrove juga semakin gundul karena perlakuan manusia yang seenaknya,” tambahnya.

Sebagai informasi, hutan mangrove yang lebat dapat menyimpan karbon lebih banyak hingga lima kali hutan hujan tropis. Oleh karenanya, kita harus selalu menjaga hutan mangrove kita agar karbon tetap tersimpan didalamnya, agar tehindar dari pemanasan global. 

Kampanye tidak hanya disampaikan melalui orasi dan teatrikal saja, melainkan terdapat pemutaran lagu KeSEMaTUSTIK, yaitu Mangrove Hidup Kita, Kumis di Hari Kamis dan Hijau Lebam.

“Saya kagum dengan antusiasme warga Semarang, yang menyambut positif kegiatan kami ini, dengan ikut menandatangani petisi yang kami sediakan di sepanjang kain putih,” kata Sdr. Zainnuri Sofyan Bisri (MENKOMSI), selaku Ketua Pelaksana MANGRES 2021. "Mereka berharap hutan mangrove di Indonesia akan lebih lebat lagi di masa mendatang dan tidak lagi ditebang, mengingat fungsi dan manfaatnya yang luar biasa bagi bumi kita," katanya lebih lanjut.  

Kegiatan ini dilakukan dengan cara kampanye membentangkan spanduk dan poster, sembari berjalan mengelilingi kawasan Simpang Lima, Semarang mengajak warga sekitar untuk ikut lebih peduli dengan pelestarian hutan mangrove Indonesia.

Acara yang dimulai pada pukul 06.00 - 10.00 WIB ini berjalan sangat meriah yang ditutup dengan foto bersama.

Kampanye Mangrove Road Show di Radio
KeSEMaT juga melakukan kampanye penyelamatan mangrove dengan cara road show ke radio ProAlma 97.7 FM yang diwakili oleh Sdr. Zainnuri. Acara dimulai pada pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 20.00 WIB. (16/11/21).

“Malam ini, kami live di radio. Di sini, kami mengajak masyarakat untuk menyelamatkan hutan mangrove di Semarang yang sudah rusak hingga 90%,” ujar Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden). “Fakta ini menyedihkan, namun harus kita hadapi dan ubah kondisinya sehingga hutan mangrove kita menjadi hijau dan lebat lagi di masa depan. Pandemi tidak menyurutkan niat kami untuk mengkampanyekan mangrove, namun justru menjadi api semangat, untuk tetap berkampanye dengan cara yang lebih kreatif,” tambahnya.

Sdr. Zainnuri juga menjelaskan mengenai KeSEMaT dan afiliasi mangrovenya, seperti relawan mangrove KeMANGTEER, perusahaan mangrove KeMANGI, yayasan mangrove IKAMaT dan jaringan alumni KeSEMaT bernama KeAMaT yang ikut berkontribusi, bahu membahu dalam aksi penyelamatan hutan mangrove bersama KeSEMaT. Kenyataan ini mendapatkan apresiasi, baik dari pendengar maupun penyiar radio. 

"Wah, keren sekali KeSEMaT. Dengan banyak afiliasi mangrove ini, berarti dapat semakin kuat dan gencar dalam mengkampanyekan hutan mangrove di Indonesia, ya. Luar biasa," puji salah satu penyiar.

Kegiatan ditutup dengan tanya jawab KeSEMaT seputar mangrove dan kegiatan yang sudah, sedang dan akan diadakan oleh KeSEMaT, penyerahan plakat KeSEMaT kepada ProAlma dan foto bersama.

Penanaman 2.000 Bibit Mangrove
Penanaman 2.000 Bibit Mangrove jenis Rhizophora, sebagai salah satu rangkaian dari MANGRES 2021 diselenggarakan di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng) bertempat di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. (18/11/2021).

Acara ini dihadiri oleh para peserta MANGRES 2021, Kepala Kelurahan setempat, perwakilan Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah III dan pihak sponsor dari PT Jaya Arnikon. Aksi penanaman mangrove kali ini, bertujuan untuk mencegah abrasi, menghijaukan dan menyelamatkan kawasan pesisir di Semarang.

Acara penanaman di lapangan diawali dengan pembukaan dengan sambutan-sambutan dari Ketua Pelaksana MANGRES 2021, Presiden KeSEMaT dan Koordinator Kelompok Tani Mangrove di SMC Jateng.

Sdr. Zainnuri menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan penanaman mangrove di pagi ini, sembari berharap bahwa di masa depan, kawasan pesisir di SMC Jateng akan dapat kembali pulih keanekaragaman hayati mangrovenya.

Presiden menambahkan bahwa dengan keanekaragaman hayati yang pulih, maka hutan mangrove juga akan dapat memberikan manfaat lebih, seperti buahnya yang matang dapat diolah menjadi tepung dan propagulnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku batik dan kopi mangrove.    

“Penanaman mangrove yang dilakukan ini, dapat menjadi langkah awal dalam menyelamatkan pesisir Semarang, dimana pesisir Semarang sudah tergerus oleh abrasi dan juga terdampak oleh penurunan permukaan tanah,” ujar Bpk. Anwar, selaku Koordinator Kelompok Tani Mangrove.

Bpk. Ngadenan (CDK Wilayah III) memuji kegiatan penanaman mangrove yang diinisiasi oleh KeSEMaT ini, sebagai langkah yang sangat luar biasa, dimana hal ini merupakan suatu gebrakan yang dapat menjadi contoh baik bagi orang lain, untuk tetap merawat dan melestarikan ekosistem mangrove.

Bibit mangrove kemudian ditanam secara serentak oleh para panitia dan peserta MANGRES 2021 yang dibantu oleh para warga sekitar. Kegiatan dilanjutkan dengan tagging bibit mangrove, sebagai tanda kepedulian mereka terhadap ekosistem mangrove.

Bibit mangrove yang dipilih adalah jenis Rhizophora, mengingat substrat di lokasi adalah lumpur berpasir. Jarak penanamannya 1 x 1 meter dengan tujuan untuk menghijaukan dan meneduhkan kawasan di sekitar pematang tambak.

“Bibit mangrove ini, kami serahkan secara simbolis dari KeSEMaT untuk warga di Mangunharjo, sebagai wujud nyata kami dalam menyelamatkan kawasan pesisir Semarang,” ujar MENPORSI.

Kegiatan penanaman bibit mangrove yang dimulai pada pukul 08.00 - 12.00 WIB ini berhasil dilaksanakan dengan sukses dan lancar, sehingga mendapatkan banyak apresiasi dari para tamu undangan yang hadir. Kegiatan penanaman diakhiri dengan penyerahan plakat dan kenang-kenangan dari KeSEMaT kepada kelompok tani mangrove yang dilanjutkan dengan foto bersama.

Awarding Night
Awarding Night sebagai salah satu rangkaian MANGRES 2021 dilaksanakan di House of Moo, Tembalang, Semarang yang dihadiri para peserta MANGRES 2021, mitra kerja, relawan, afiliasi mangrove dan tamu undangan lainnya. (20/11/2021).

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada para peserta, sponsor dan para tamu undangan serta semua pihak yang telah menyukseskan dan memeriahkan MANGRES 2021.

Awarding Night ini ada sebagai penghargaan untuk seluruh pihak yang membantu menyukseskan MANGRES 2021, karena tanpa mereka kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar,” ujar Sdr. Ganang Rahmandika (MENSETSI).

Kegiatan ini diawali dengan sambutan-sambutan dari Sdr. Zainnuri dan Sdr. Ghifar. Keduanya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah ikut menyukseskan MANGRES 2021. Keduanya juga berpesan agar para peserta MANGRES 2021 dapat menyebarkan semangat penyelamatan hutan mangrove di Indonesia dan dunia.

Acara dilanjutkan dengan acara inti berupa talk show mengenai Adopsi Mangrove yang merupakan program kerja baru dari KeMANGI, dengan narasumber Sdr. Anggoro Da'an Budi Saputro (MENWIRA), selaku perwakilan dari KeMANGI.

Talk show yang dipandu oleh Sdr. Ganang dimulai dengan pengenalan mengenai KeMANGI dan produk-produk yang dijual di website KeMANGI. MENSETSI menjelaskan bahwa KeMANGI adalah perusahaan mangrove afiliasi KeSEMaT yang fokus pada penjualan produk-produk olahan dari mangrove.

"Semua produk mangrove yang kami jual, baik secara daring dan luring merupakan olahan non kayu dari mangrove, jadi aman untuk pelestarian mangrove di masa mendatang," jelas MENWIRA. "Dengan demikian, tujuan kami sebenarnya adalah mempromosikan pelestarian mangrove dengan menggali potensi ekonomi di dalamnya dengan konsep budi daya," lanjutnya.

Para peserta nampak antusias mengikuti talk show ini. Mereka menanyakan beberapa pertanyaan seputar kendala dan tantangan kedepan pengembangan produk-produk olahan mangrove yang dikelola KeMANGI.

Sdr. Anggoro menjelaskan bahwa pihaknya terkendala dengan belum adanya regulasi dari pemerintah yang mengatur mengenai jual beli produk olahan dari hutan mangrove, sehingga  belum memungkinkan untuk mengangkatnya ke ranah industri.

"Saat ini, KeMANGI masih fokus pada pengembangan produk olahan mangrove skala kecil dan menengah di level UMKM, dengan tujuan membantu warga pesisir dalam memperoleh penghasilan melalui produk olahan, seperti batik, jajanan, kopi, madu mangrove dan lain-lain," jelas MENWIRA. "Pengembangannya sampai ke arah industri belum memungkinkan, karena masih terbentur di regulasi dan tentu saja bahan baku, mengingat mangrove bukan hanya produk ekonomi, melainkan lebih banyak unsur ekologinya," jelasnya lebih lanjut. 

Acara dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan kenang-kenangan dari Sdr. Ganang kepada Sdr. Anggoro yang diteruskan dengan foto bersama. 

Games
dan penampilan KeSEMaTUSTIK adalah acara berikutnya. Games dikemas dengan meriah yang mampu menghidupkan suasana. Sementara itu, KeSEMaTUSIK kembali menyanyikan hits single-nya, berupa lagu-lagu bernuansa mangrove. Para peserta MANGRES 2021 juga ikut menyampaikan kesan dan pesannya selama mengikuti rangkaian kegiatan.

"Saya sangat berterima kasih kepada KeSEMaT, karena MANGRES 2021 mengajarkan kepada saya mengenai arti pentingnya menjaga hutan mangrove kita," kata salah satu peserta. "Walaupun pada saat menanam mangrove, saya harus panas-panasan dan kotor terkena lumpur, tapi itu seru sekali. Lain kali, saya ingin ikut menanam mangrove lagi," tambahnya.

Keseluruhan acara yang dimulai pada pukul 19.00 - 22.00 WIB ini berlangsung dengan baik, sukses dan lancar, yang diakhiri dengan foto bersama. 

Monitoring dan Evaluasi (MONEV)
MONEV MANGRES 2021 kembali diadakan di SMC Jateng. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari MANGRES 2021. (18/12/2021). Kegiatan bertujuan untuk mengamati, mengukur pertumbuhan dan menjaga kelulushidupan bibit mangrove yang telah ditanam.

Pada pukul 06.15 WIB, panitia dan peserta telah berkumpul di Kantor KeSEMaT, Semarang. Setelah dilakukan briefing, rombongan melakukan perjalanan ke lokasi, yang menempuh waktu kurang lebih 45 menit.

Setelah tiba di lokasi penanaman, para panitia berkumpul di rumah Bpk. Anwar, untuk menyambut para tamu undangan yang ikut menghadiri kegiatan ini. Setelah seremonial dan sambutan-sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan penyulaman.

Alhamdulillah, bibit mangrove yang kami tanam, selama kurang lebih sebulan ini, memiliki kelulushidupan mencapai 90%. Ada beberapa bibit yang layu dan hanyut, namun sudah kami sulam kembali dengan bibit mangrove yang baru,” terang Sdr. Zainnuri. “Selanjutnya, kami akan melakukan monitoring, minimal satu bulan sekali yang dibantu oleh warga sekitar, guna melihat persentase kelulushidupannya di masa mendatang,” tambahnya.

Dengan berakhirnya MONEV, maka berakhir pula seluruh rangkaian kegiatan MANGRES 2021. Presiden juga menambahkan bahwa kegiatan MONEV perlu dilakukan untuk mengoptimalkan program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh KeSEMaT di kawasan pesisir Semarang.

“Hal ini akan memberikan dampak positif yang akan dinikmati oleh masyarakat pesisir, dimana akan semakin banyak bibit mangrove yang berhasil tumbuh sehingga dapat menjalankan tugasnya membentengi pesisir dari ancaman abrasi, tsunami dan bencana lainnya,” kata Presiden. “Untuk itulah, MONEV adalah bagian terpenting dari beberapa tahapan rehabilitasi mangrove yang ada,” pungkasanya. (ADM/GRP/ZSB).

No comments:

Post a Comment