13.8.24

KeSEMaT Hadiri Penuangan Ekoenzim di Waduk Pendidikan Diponegoro

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Nurholis (Staf MENSETSI) ikut menghadiri Penuangan Ekoenzim di Waduk Pendidikan Diponegoro dalam rangka menyambut Festival Ekoenzim 2024 pada 17 Agustus 2024 mendatang untuk mencetak Rekor MURI Penuangan Cairan Ekoenzim oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia. (12-8-2024).

Kegiatan yang dimulai pada 15.00-16.00 WIB ini dipimpin langsung oleh Rektor UNDIP yang dihadiri oleh Wakil Rektor Komunikasi dan Bisnis, para Dekan Fakultas, Koordinator Nasional UI Greenmetric World Ranking Network, Kepala Kantor Pemeringkatan, BEM UNDIP Bidang Lingkungan Hidup, UKM Oxygen 16, dan KeSEMaT.

Sebagai informasi, dengan memanfaatkan ekoenzim, kita dapat mendukung praktik pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada perlindungan dan pemulihan ekosistem.

Ekoenzim adalah campuran enzim yang dapat membantu mempercepat proses dekomposisi bahan organik, dan penggunaannya memiliki beberapa manfaat lingkungan yang signifikan, seperti:
  1. Pengurangan Limbah: Ekoenzim dapat mempercepat dekomposisi limbah organik seperti sisa makanan, daun, dan limbah pertanian. Ini membantu mengurangi jumlah limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan mengurangi beban pada sistem pengelolaan sampah.
  2. Peningkatan Kualitas Tanah: Setelah proses dekomposisi, ekoenzim membantu menghasilkan kompos yang kaya akan nutrisi. Kompos ini dapat meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kemampuan retensi air, dan memberikan nutrisi tambahan bagi tanaman.
  3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Dengan mempercepat dekomposisi bahan organik, ekoenzim dapat mengurangi emisi gas metana yang biasanya dihasilkan oleh pembusukan limbah organik di TPA. Metana adalah gas rumah kaca yang kuat dan kontributor utama perubahan iklim.
  4. Pengendalian Bau: Proses dekomposisi yang lebih cepat dan efisien dapat mengurangi bau tidak sedap yang sering muncul dari limbah organik yang membusuk, baik di rumah tangga maupun di fasilitas pengolahan sampah.
  5. Peningkatan Kesehatan Tanah dan Tanaman: Ekoenzim membantu mempercepat proses penguraian bahan organik yang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman dengan menyediakan nutrisi yang lebih baik.
  6. Pengolahan Air Limbah: Dalam beberapa aplikasi, ekoenzim juga digunakan untuk mengolah air limbah. Enzim-enzim dalam ekoenzim dapat memecah bahan organik dalam air limbah, sehingga meningkatkan kualitas air yang dibuang dan mengurangi pencemaran.
Sdr. Nurholis menambahkan bahwa ekoenzim juga mengandung unsur hara penting untuk pertumbuhan bibit mangrove pada saat pembibitan sehingga yang dapat menyukseskan program penanaman mangrove.

Keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan penutupan dan foto bersama. (ADM).

No comments:

Post a Comment