Tepung Lindur mempunyai derajat putih yang rendah tetapi justru dalam aplikasi untuk pengolahan pangan tidak dibutuhkan pewarna makanan.
Secara alami, buah Lindur ini memberikan warna kecoklatan. Bisa dibentuk menjadi adonan yang kalis dan mempunyai kandungan amilosa hampir sama dengan beras, yaitu sekitar 17%.
Masih menurut Ilminingtyas (2010), tepung buah Lindur yang dihasilkan sudah memenuhi kriteria tepung yang bisa dikonsumsi. Kadar air, karbohidrat, abu dan serat sudah memenuhi standar SII untuk tepung.
Faktor pembatas buah Lindur antara lain tanin dan HCN, juga berkurang secara signifikan dengan pengolahan sehingga tepung buah Lindur ini aman untuk dikonsumsi.
No comments:
Post a Comment