Pada hari pertama, yaitu hari pemberangkatan dari Semarang ke Jepara, peserta berkumpul di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Dionegoro (UNDIP). Kemudian, dihari kedua, para peserta mengikuti Seminar Nasional (SEMNAS) bertema Forest for Rent, yang mendatangkan empat pembicara yaitu dari Departemen Kehutanan, Wetlands International Indonesia Programme, Pemerintah Kabupaten Jepara dan Praktisi Hukum UNDIP. SEMNAS ini merupakan salah satu acara dari seluruh rangkaian acara MR 2008. SEMNAS dimulai pagi hari hingga siang hari, kemudian pada sore hari acara dilanjutkan dengan Kuliner Mangrove, yang dipandu oleh Ibu-ibu dari LPP Mangrove Jakarta. Sesi ini, sengaja dimasukkan dalam rangkaian acara MR 2008, karena bisa memberikan pengetahuan baru bagi para peserta MR 2008, bahwa tumbuhan mangrove juga mengandung manfaat sebagai bahan pembuat kue.
Pada hari ketiga, yaitu puncak acara MR 2008, diadakan penanaman mangrove yang dilaksanakan pada tiga titik penanaman. Timbul pertanyaan, kenapa penanaman mangrove dilakukan di tiga tempat secara terpisah dan bukannya dilakukan pada satu tempat saja. Hal ini sengaja dilakukan, karena pada dasarnya lahan di sekitar bedeng persemaian mangrove yang dimiliki KeSEMaT, sebagian besar sudah terisi oleh tanaman mangrove. Lahan yang tersisa, hanyalah lahan – lahan kecil yang terpisah tempatnya. Hal inilah yang menyebabkan penanaman mangrove kali ini, dilakukan di tiga tempat secara terpisah.
Terlepas dari banyak keistimewaan MR 2008, yang membuatnya terasa lebih istimewa lagi adalah hadirnya dua peserta, yaitu Thomas dan Andre (lihat foto di atas, saat Andre dan Thomas foto bersama dengan KeSEMaTERS, di acara penanaman mangrove) yang ternyata masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Walaupun mereka tergolong masih kecil, mereka tidak merasa minder dengan para peserta lainnya yang kebanyakan adalah mahasiswa S1 dan S2. Bahkan, sewaktu akhir acara, keduanya sempat menyatakan kesan - kesan seru yang mereka dapatkan, selama mengikuti MR 2008. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan untuk menyelamatkan mangrove tidak mengenal usia. Baik masih kecil maupun sudah tua, asalkan ada keinginan dan niatan untuk menyelamatkan mangrove, pastilah hal itu bisa diwujudkan. Mari bersama kami, ikut menyelamatkan ekosistem mangrove, kita. SEKARANG!
No comments:
Post a Comment