Semarang – KeSEMaTBLOG. Kalau biasanya kami (1) mengatur kebijakan mangrove di berbagai rapat, seminar dan workshop, (2) berkampanye lewat Jaringan KeSEMaTONLINE, (3) mendampingi dan menyuluh masyarakat pesisir, (4) membuat pelatihan mangrove nasional dan regional dan (5) menanam dan memelihara ribuan bibit mangrove di pesisir, kali ini kami melakukan hal yang berbeda. Kami turun ke jalan dan membagikan ribuan Wayang Mangrove (YANGROVE) beserta pesan-pesan konservasi penyelamatan mangrovenya kepada warga Semarang yang sedang berlalu-lalang di sekitar Tugu Muda.
Aksi ini kami lakukan dalam rangka memperingati Hari Air dan Lahan Basah sedunia. Cuaca yang sangat bersahabat di pagi itu (21/02/11), membuat kampanye simpatik MANGRES 2011 kami berjalan dengan lancar. Lihatlah foto di samping ini, inilah salah satu dari kami yang membentangkan “SELAMATKAN MANGROVE SEKARANG JUGA”.
Rusaknya mangrove di pesisir Semarang, membuat kami sangat geram dan khawatir. Pertumbuhan ekonomi di Kota ATLAS yang semakin tinggi, agaknya tidak dibarengi dengan kepedulian masyarakatnya akan pembangunan pesisirnya. Usaha konversi lahan mangrove menjadi area pertambakan telah benar-benar merusak ratusan hektar hutan mangrove.
Pemangku kebijakan di ibukota Jawa Tengah ini, kiranya juga mulai “pesimis”, bagaimana caranya agar mangrove di pesisir Semarang bisa lagi dilebatkan, mengingat daerah yang mengalami kerusakan mencapai lebih dari 60%! Untuk itulah kami ‘turun gunung”, mencoba mengingatkan warga Semarang, bahwa kehidupan mereka terancam apabila tidak mulai sedari sekarang, kebijakan pesisir di Semarang, diatur kembali.
Untunglah, saat ini di Semarang mulai ada forum-forum dan konsorsium mangrove, walaupun masih dalam tahapan pengaturan administrasi dan belum aksi. Semoga saja, ke depan, stakeholder mangrove di Semarang bisa lebih saling bersinergi, untuk pembangunan mangrove di pesisirnya, yang lebih baik lagi. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment