Kendari – KeSEMaTBLOG. Dalam rangka Gerakan Nasional Cinta Bahari (GNCB), Pemerintah provinsi Sulawesi Tenggara dan DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerjasama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan Keluarga Hijau Indonesia (KHI) Sulawesi Tenggara, melakukan serangkaian kegiatan bertema konservasi lingkungan pesisir, terdiri dari beach cleanup dan transplantasi karang bekerjasama dengan POSSI setempat, dan juga penanaman 3000 bibit mangrove jenis Rhizophora di Teluk Kendari.
Kegiatan ini sebagai bentuk partisipasi aktif umat Islam dalam mengedukasi umat untuk lebih peduli dan bisa mengelola sumberdaya alam secara bijaksana, sebagai bentuk rasa syukur atas karunia sumberdaya alam yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta.
Kegiatan diawali dengan pembentukan 50 orang anggota satgas cinta bahari di aula dinas kehutanan (15/12), difasilitasi oleh Bapak Ir Edwin Sumiroza sebagai pakar konservasi pesisir dan Bapak Dhira Khurniawan Saputra yang juga merupakan Alumni KeSEMaT (IKAMaT) yang mengampu sesi rehabilitasi mangrove. Kegiatan dilanjutkan keesokan harinya berupa coastal cleanup di lokasi penanaman, diikuti oleh masyarakat, satgas cinta bahari, dinas kelautan dan beberapa dinas terkait.
Kegiatan utama berupa pencanangan GNCB di Pantai Nambo, Kendari dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam dilanjutkan kegiatan beach cleanup oleh 1000 peserta di Pantai Nambo, terdiri dari elemen masyarakat, muspida dan mahasiswa. Kegiatan dilanjutkan dengan mangrove sail menggunakan kapal patroli TNI AL, menuju Teluk Kendari, dimana dilakukan penanaman 3000 bibit Rhizophora oleh 200 peserta dan satgas cinta bahari.
Rangkaian kegiatan tidak hanya berhenti sampai di sini saja, karena kedepannya akan terus dilakukan monitoring secara berkala oleh satgas cinta bahari, dilengkapi dengan serangkaian kegiatan penyuluhan mengenai konservasi dan pengelolaan sumberdaya mangrove. Dalam kesempatan ini, beberapa paket buku teknik rehabilitasi dan juga buku pengelolaan buah mangrove KeSEMaT, telah diberikan Bapak Dhira kepada DKP, satgas cinta bahari dan Gubernur Sultra sebagai kenang kenangan.
Dalam pertemuannya dengan beberapa mahasiswa kelautan dari Unhalu, KeSEMaT mendapatkan informasi bahwa mereka juga sangat berminat untuk membentuk unit kegiatan lingkungan yang berprestasi seperti KeSEMaT. Diharapkan, kedepan bila memungkinkan, KeSEMaT bisa mendampingi mereka dalam membentuk unit kegiatan lingkungan mahasiswa di Sultra untuk mencoba mengatasi permasalahan kerusakan mangrove yang juga mulai melanda pesisir Sultra.
No comments:
Post a Comment