Semarang - KeSEMaTBLOG. Setelah sepuluh tahun berdiri, Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK) yang berhasil kami dirikan di kurang lebih 6 hektar lahan mangrove gundul di desa Teluk Awur Jepara, yang berada persis di belakang kampus kami, Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, pada akhirnya di tahun 2011 ini, mulai dilirik oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), sebuah lembaga pendanaan mangrove internasional yang bekerjasama dengan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
JICA melirik MECoK untuk perencanaan pengembangannya ke depan, layaknya Mangrove Information Center (MIC) yang berhasil dikembangkan dengan sangat baik di Bali. Sebagai informasi, MIC Bali di tahun 2011 ini, bahkan telah ditetapkan sebagai rujukan pengelolaan ekosistem mangrove yang baik oleh negara-negara Anggota ASEAN.
Dengan programnya, yaitu Mangrove Ecosystems Conservation and Sustainable (MECS), maka Kementerian Kehutanan Republik Indonesia bekerjasama dengan JICA mencoba mencari dan terus mengembangkan titik-titik ekosistem mangrove di wilayah pesisir Indonesia, yang sekiranya bisa dijadikan rujukan pengelolaan ekosistem mangrove yang baik dan berkesinambungan.
Beberapa hari ini, para Profesor dari Jepang yang didampingi oleh Kementerian Kehutanan, telah bertemu dengan kami untuk melakukan diskusi (lihat foto di atas) sekaligus survei langsung ke MECoK dengan tujuan melihat potensi MECoK, sejauh mana bisa dikembangkan seperti MIC Bali.
Apresiasi ini tentunya harus didukung dan dihargai, mengingat misi ke depan JICA dan Kementerian Kehutanan yang sangat baik, dimana mereka terus berupaya dalam rangka mengembalikan kondisi ekosistem mangrove dan wilayah pesisir menjadi ideal kembali di Indonesia. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment