Pekanbaru – KeSEMaTBLOG. Malam Penganugerahan Adibakti Mina Bahari 2011, sebuah penghargaan bergengsi dari Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia bagi insan-insan peduli lingkungan pesisir berprestasi dari seluruh Indonesia, telah selesai diselenggarakan. Namun demikian, cerita dan kisahnya masih menggema hingga sekarang, seperti yang tercermin dalam sebuah reportase singkat mengenai perjalanan KeSEMaTER, Sdr. Fuad Ashari (Presiden) yang beberapa waktu lalu menjadi perwakilan KeSEMaT dalam menerima Adibakti Mina Bahari 2011 di Pekanbaru, Riau. Di bawah ini adalah reportasenya.
Sabtu, 10 Desember 2011. Hari Pertama
Kami bertiga, Fuad Ashari, (Presiden KeSEMaT periode 2010/2011) bersama dengan Kadin Kelautan dan Perikanan Kota Semarang, Ibu Ida Purnomowati dan staf beliau, yaitu Ibu Ami, berangkat ke Pekanbaru, Riau. Keberangkatan kami ke Pekanbaru adalah dalam rangka menghadiri prosesi penganugerahan penghargaan Adibakti Mina Bahari 2011, dimana kami adalah salah satu pemenangnya, untuk kategori kelompok masyarakat mewakili kota Semarang. Sesampai di Pekanbaru, kami cek in di hotel Pangeran, yang terletak di pusat kota Pekanbaru. Saya satu kamar bersama dengan pemenang lainnya, untuk kategori kelompok masyarakat pesisir, yaitu Bapak Yamu, ketua kelompok masyarakat Karang Mina Bahari dari Rembang.
Acara dimulai pada pukul 19:00 WIB di ballroom hotel. Kami mengikuti ramah tamah antar pemenang yang diselingi dengan makan malam. Kami para pemenang Adibakti yang berasal dari seluruh Indonesia dan para pejabat tinggi di Kementerian Kelautan dan Perikanan dari pusat sampai dengan daerah, berkumpul menjadi satu di malam itu.
Kami saling mengenal dan bertukar informasi kegiatan di daerah kami masing masing. Saya bertemu dengan pemenang dari Sragen yang ternyata didampingi oleh Mas Teddy, Alumni Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Angkatan 1997. Mas Teddy yang sekarang bekerja di DKP Sragen, mengucapkan selamat kepada kami.
KeSEMaT juga bertemu dengan para petinggi KKP, diantaranya adalah Bapak Sudirman Saad, Dirjen KP3K, orang pertama setelah Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Beliau membidangi pesisir dan pulau pulau kecil. Saya satu meja bersama beliau dan para Dirjen KKP yang lain. Dalam ramah tamah, Ibu Ida juga menyempatkan diri untuk menyumbangkan satu buah lagu untuk para hadirin di ballroom malam itu.
Hari Kedua. Minggu, 11 Desember 2011
Pukul 07.00 WIB, saya sarapan pagi di hotel, kemudian mengikuti agenda hari itu, yaitu berwisata kota di Pekanbaru. Naik bis, tempat pertama yang kami kunjungi adalah rumah adat Riau. Di tempat ini, kami melihat dan mengenal seperti apakah rumah adat masyarakat Riau. Kami melihat ada bermacam-macam rumah adat. Dari rumah adat, kami menuju ke perpustakaan provinsi Riau. Perpustakaan ini baru saja dibangun. Sangat bagus, didalamnya saya melihat bentuk arsitektur yang mencerminkan perpaduan antara adat riau dan bangunan modern.
Dari perpustakaan, kami berwisata ke pusat perbelanjaan, yaitu Pasar Bawah. Di pasar ini kami membeli oleh-oleh untuk rekan dan kolega kami Semarang. Ada berbagai macam barang di sini, mulai dari makanan khas Pekanbaru, sampai Batik Riau. Tak lupa, untuk kantor KeSEMaT tercinta, saya membeli souvenir-perak-antik untuk oleh-oleh.
Siang, pukul 13.00 WIB, kami pemenang dari lingkup kerja KP3K makan siang bersama dengan Bapak Hanung, selaku Kepala Humas KP3K. Dalam makan siang ini, saya bertemu dengan banyak teman yang juga peduli terhadap kelestarian mangrove, diantaranya Bapak Ridwan, pemenang kategori perorangan peduli pesisir dari Surabaya yang ternyata adalah rekan kerja Ibu Lulut dan Bapak Sony, pengembang batik dan makanan mangrove dari Surabaya. Saya juga bertemu dengan Bapak Mashadi, yang juga menjadi pemenang untuk kategori perorangan dari Brebes. Sebagai informasi, Bapah Mashadi adalah teman seperjuangan kami dalam menyelamatkan pesisir di Pantura, Jateng.
Sore hari, kami kembali ke hotel dan melakukan gladi bersih prosesi penyerahan Adibakti. Gladi ini dilakukan di ballroom hotel lainnya yang tempatnya lebih luas daripada ballroom sebelumnya. Malam hari pukul 19.00 WIB, para pemenang diharuskan berkumpul di ballroom hotel dengan mengenakan pakaian adat dari masing masing daerah.
Malam Penganugerahan Adibakti Mina Bahari 2011
Acara malam itu dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Bapak Sharif C. Sutardjo, para gubernur, diantaranya dari Riau dan Kalimantan Timur serta para bupati yang mendapatkan piala Adibakti sehubungan dengan keaktifannya dalam bekerja di bidang kelautan perikanan.
Acara diawali dengan sambutan dari tuan rumah, gubernur Riau. Selanjutnya, dilakukan penganugerahan piagam dan piala Adibakti Mina Bahari 2011 oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia dan para dirjen yang membidangi. Setelah keseluruhan acara selesai, kami melakukan foto bersama, disertai senyuman bangga.
Rasa bangga dan haru kami, beraduk menjadi satu di malam itu. Adibakti Mina Bahari 2011 yang kami peroleh ini telah membuktikan bahwa organisasi mangrove mahasiswa kami ini, diapresiasi dan diakui secara resmi oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai sebuah organisasi mangrove berprestasi di tingkat nasional. Semoga saja, Adibakti Mina Bahari 2011 ini akan bisa semakin melecut semangat kami untuk dapat berjuang lebih baik lagi dalam menyelamatkan mangrove dan warga pesisir Indonesia. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment