Jakarta - KeSEMaTBLOG. Mulai Kamis (2/6/16) sampai dengan Minggu, Sdri. Widya Sari Utami (AMaT) menjadi delegasi KeSEMaT dan UNDIP di International Youth Forum on Climate Change and Sustainable Development.
Sdri. Widya membawa Batik Bakau, Mas Jamang dan Pita Peduli Mangrove untuk dikampanyekan di ajang pertemuan pemuda tingkat dunia, ini.
"Jadi, aku jadi delegasi di sini, di program inisiasi KEMENPORA RI. Acaranya di salah satu hotel di Jakarta dan rangkaiannya banyak banget. Ada FGD, disitu aku pilih topik tentang peran mangrove yang dapat memitigasi bencana, dalam hal ini climate action. Aku bilang, gimana caranya agar generasi muda dapat menangani perubahan iklim itu. Pengalamanku sebagai ketua semnas dan pelatihan nasional Mangrove Cultivation di KeSEMaT aku tularin ke peserta dari berbagai negara di dunia. Nah, aku ngasih ide di FGD itu dari apa aja yang KeSEMaT udah lakuin buat mangrove dan masyarakat pesisir dari dulu sampai sekarang," jelasnya.
Selama kurang lebih empat hari mengikuti program ini, banyak sosok inspiratif yang diundang panitia untuk berbicara mengenai perubahan iklim. Salah satunya adalah Pejuang Lingkungan Ully Sigar Rusady yang hidupnya dihabiskan untuk mengkampanyekan pelestarian lingkungan.
Panitia juga mengajak peserta untuk melakukan kegiatan penanaman mangrove yang diadakan di Pulau Pramuka, Jakarta.
"Para peserta yang berasal dari berbagai negara nampak senang dapat menanam mangrove di pulau ini, bahkan ada yang baru pertama mengetahui mangrove dan merasa beruntung dapat melakukan penanaman mangrove di Indonesia," ujar Sdri. Widya lebih lanjut.
"Teman saya, Tan Wei Hong dari Singapura juga suka banget sama produk Batik Bakau dan Mas Jamang. Menurutnya, produk mangrove dari KeSEMaT ini sangat kreatif dan inovatif, karena memanfaatkan mangrove tanpa perlu merusak ekosistemnya. Selain bermanfaat secara ekonomis, produk ini juga dapat membuat tertarik orang lain untuk lebih menjaga ekosistem mangrove, karena begitu banyak manfaatnya," jelas Sdri. Widya Sari Utami bangga.
Berbagai acara diskusi dan FGD banyak dilakukan untuk lebih mendalami materi yang telah disampaikan oleh pemateri.
"Dalam kegiatan ini, saya juga sempat menari tarian daerah dalam sesi malam pertukaran budaya. Senang sekali dapat ambil bagian dan berperan mengkampanyekan mangrove di acara KEMENPORA ini. Semoga kegiatan ini dapat terus diadakan secara kontinyu di tiap tahunnya, agar generasi muda di dunia tahu lebih banyak mengenai isyu lingkungan yang sedang terjadi, terutama pengrusakan mangrove," pungkasnya. (VD).
No comments:
Post a Comment