Jepara - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali dipercaya sebagai trainer, kali ini di kegiatan pengenalan kampus bagi Mahasiswa Baru (MABA) program studi Ilmu Kelautan dan Oseanografi angkatan 2019. Acara bertajuk "Arneva Samagata" yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HMIK) dan Himpunan Mahasiswa Oseanografi (HIMAOSE), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang ini, mengundang KeSEMaT, sekaligus sebagai tim ground checking mangrove. Kegiatannya sendiri, dipusatkan di Kampus UNDIP, Teluk Awur, Jepara.
Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB, dengan pemaparan materi mengenai KeSEMaT dan usaha rehabilitasi, kampanye, pendidikan, penelitian dan dokumentasi mangrove yang telah dilakukannya selama kurang lebih 19 tahun ini, di Aula Marine Science Techno Park. (8/3/20).
"Senang sekali, Adik-adik MABA nampak antusias dengan pemaparan kampanye penyelamatan mangrove kami," jelas Sdr. Frans A. Nainggolan (MENWEBNET), selaku pemateri. "Pengenalan mangrove kami kepada ratusan mahasiswa ini, kami harapkan dapat efektif menyasar kepada generasi milenial," tambahnya.
Selanjutnya, pada pukul 13.00 WIB, KeSEMaT kembali mendampingi para MABA untuk mengambil data mangrove di lapangan, yang dilakukan di Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK).
"KeSEMaT memiliki database mangrove di MECoK yang sangat lengkap. Hari ini, selain update kondisi terbaru, kami juga menyampaikan data yang sudah kami record sebelumnya, kepada MABA," jelas Sdri. Baeti Karomatul Hidayah (MENDIKTAN), selaku koordinator pendamping.
Sdr. Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Presiden) menambahkan bahwa pengambilan data lapangan sengaja dilakukan, sebagai salah satu tahapan kegiatan penting dalam interpretasi citra satelit.
"Salah satu fokus studi KeSEMaT adalah pemetaan mangrove. Untuk itulah, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai kondisi ekosistem yang sebenarnya di lapangan," jelas Presiden. "Ground check terdiri dari penyesuaian hasil distribusi dan kerapatan mangrove dari citra satelit dengan data kerapatan dan penutupan tajuk mangrove di lapangan,” lanjutnya.
Para MABA banyak yang melontarkan pertanyaan, diantaranya mengenai fungsi dan manfaat mangrove, teknik analisis data pemetaan mangrove, habitat mangrove dan lain-lain.
"Banyaknya pertanyaan Adik-adik MABA seputar KeSEMaT dan pengetahuan mangrove, membuat kami bersemangat mengkampanyekan mangrove," kata MENDIKTAN. "Kami optimis, bahwa kegiatan riset di MECoK ini, akan dapat menyasar generasi yang sekarang, sehingga mangrove dapat terus ditularkan dari generasi ke generasi," pungkasnya. (FAN/AP/ADM).
No comments:
Post a Comment