Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT sukses menyelenggarakan program kampanye mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Restoration (MANGRES) 2020. Mengusung tema Mangrove Must Go On, KeSEMaT ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pandemi bukan halangan bagi mangrove dan mangrover untuk terus menyelamatkan dan menebar asas kebermanfaatan di wilayah pesisir. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa tahapan yang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan penuh.
Street Campaign dan Kampanye Simpatik di Tempat Umum
Kampanye Simpatik (22/11/2020) menjadi acara pembuka dari seluruh rangkaian MANGRES 2020, yang dilaksanakan semarak dan penuh semangat di depan Kampus Universitas Diponegoro (UNDIP), Pleburan.
Menurut Sdr. Ghifar, Kampanye Simpatik tahun ini dalam rangka memperingati Hari Pengurangan Bencana, Hari Ozon dan Hari Pohon Sedunia di Kota Semarang. Hal ini, juga membawa pesan bahwa mangrove sangat berperan dalam upaya penanggulangan bencana, perlindungan ozon dan penyuplai oksigen dunia.
“Acara ini, kami bawakan dengan sangat meriah, melalui pembagian stiker mangrove, penampilan teatrikal dari maskot dan cosplay mangrove yang kami buat, dengan membawakan puisi tentang keluh kesah mangrove, juga bumi," ujar Sdr. Diaz Adi Saputra (staf MENSETSI). "Kita tahu bahwa secara terus menerus, bumi kita mengalami bencana. Dengan kampanye ini, maka kami ingin mengingatkan manusia, bahwa lapisan ozon telah kian menipis, dan pohon juga meratap lelah, dengan sikap manusia yang seenaknya memperlakukan bumi,” tambahnya.
Kampanye tidak hanya disampaikan melalui orasi dan teatrikal saja, melainkan terdapat penampilan dari KeSEMaTUSTIK, yang tidak kalah semangat dalam menyampaikan pesan-pesan kepedulian lingkungan, melalui lagunya berjudul Mangrove Hidup Kita, Kumis di Hari Kamis dan Hijau Lebam.
“Saya cukup kagum dengan antusiasme warga Semarang yang tetap menyambut positif kegiatan kami ini, dengan ikut menandatangani petisi yang kami sediakan di sepanjang kain putih,” kata Sdr. Gagas Tri Pamungkas (MENPORSI), selaku Ketua Pelaksana MANGRES 2020.
Penanaman 1000 Bibit Mangrove jenis Rhizophora, sebagai salah satu rangkaian dari MANGRES 2020 diselenggarakan di Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng) di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. (24/11/20).
Acara ini dihadiri oleh para peserta MANGRES 2020, perwakilan Kelompok Tani Mangrove Ngebruk, PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jateng, perwakilan Perum Perhutani Divisi Regional Jateng dan perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng.
Aksi penanaman kali ini bertujuan untuk mencegah abrasi dan menyelamatkan kawasan pesisir di Semarang. Acara penanaman di lapangan diawali dengan penyerahan bibit mangrove secara simbolis dari Presiden KeSEMaT kepada Bpk. Ali, selaku perwakilan Kelompok Tani Ngebruk.
“Penanaman mangrove yang dilakukan ini, dapat menjadi langkah awal dalam menyelamatkan pesisir Semarang, dimana pesisir Semarang sudah tergerus oleh abrasi dan juga terdampak oleh penurunan permukaan tanah,” ujar Bpk. Ali.
Penyerahan bibit secara simbolis juga dilakukan kepada para tamu undangan yang hadir, yaitu PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jateng, Perum Perhutani Divisi Regional Jateng dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng.
“Kegiatan penanaman yang diinisiasi oleh KeSEMaT ini merupakan langkah yang sangat luar biasa, dimana hal ini merupakan suatu gebrakan yang dapat menjadi contoh bagi orang lain, untuk tetap merawat dan melestarikan ekosistem mangrove,” ujar Bpk. Bayu, selaku perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jateng.
Bibit yang tersisa, kemudian ditanam secara serentak oleh para panitia yang dibantu oleh para warga sekitar. Tak lupa, panitia juga ikut menanam bibit mangrove yang dititipkan peserta MANGRES 2020, kemudian dilakukan tagging bibit, sebagai tanda kepedulian mereka terhadap ekosistem mangrove, walaupun mereka tidak ikut melakukan penanaman mangrove, karena terkendala oleh situasi dan kondisi di masa pandemi.
“Bibit mangrove ini, kami serahkan secara simbolis dari KeSEMaT untuk warga di Mangunharjo, sebagai wujud nyata kami dalam menyelamatkan pesisir Semarang,” ujar Sdr. Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Presiden).
Kegiatan penanaman 1.000 bibit mangrove berhasil dilaksanakan dengan sukses dan lancar, sehingga mendapatkan banyak apresiasi dari para tamu undangan yang hadir.
Radio Roadshow
KeSEMaT juga melakukan kampanye penyelamatan mangrove di ProAlma 97.7 FM yang diwakili oleh Sdr. Gagas dan Sdri. Anggie Almira Rizkiana (MENKEU). Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB dan berakhir hingga pukul 17.05 WIB. (26/11/20).
“Luar biasa KeSEMaT, karena sudah dapat melakukan kegiatan penyelamatan mangrove, baik dengan metode konvensional maupun digital, dimana hal ini merupakan langkah yang sangat baik untuk dapat masuk ke berbagai lapisan masyarakat,” ujar Sdr. Fariz Maghriza, selaku Penyiar ProAlma.
“Lagu-lagu dari KeSEMaTUSTIK ini, juga merupakan salah satu bentuk kampanye kami dalam rangka ikut melestarikan hutan mangrove. Liriknya menjelaskan bagaimana ekosistem mangrove yang rusak karena tergusur oleh proyek reklamasi pantai,” ujar Presiden.
Virtual Awarding Night
Awarding Night sebagai salah satu rangkaian MANGRES 2020 dilaksanakan secara virtual melalui platform Zoom Cloud Meetings, yang dihadiri para peserta MANGRES 2020, mitra kerja, afiliasi mangrove dan tamu undangan lainnya. (28/11/20).
Pada kesempatan ini, juga telah diumumkan The Most Active Participant, yang diraih oleh Sdr. Malka Rusyd Abdussalam dari Semarang.
Kegiatan berjalan dengan sukses dan lancar yang ditutup dengan penampilan dari KeSEMaTUSTIK. Sdr. Fadzil Eka Jaya Saputra (MENKOMSI), selaku personil KeSEMaTUSTIK mengharapkan lagu Mangrove Hidup Kita, Hijau Lebam dan Kumis di Hari Kamis yang dibawakan dapat menumbuhkan rasa kepedulian terhadap mangrove di setiap dada manusia.
"Hutan mangrove harus tetap terjaga, apapun keadaan dan kondisinya,” katanya bersemangat.
Monitoring dan Evaluasi (MONEV)
MONEV MANGRES 2020 diadakan di SMC Jateng yang berlokasi di Desa Mangkang Wetan, Mangunharjo, Semarang. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir dari MANGRES 2020. (24/12/20).
Setelah tiba di lokasi penanaman, para panitia berkumpul di rumah Bpk. Anwar, selaku Koordinator Kelompok Tani Mangrove setempat, untuk menyambut para tamu undangan yang ikut menghadiri kegiatan ini. Setelah seremonial dan sambutan-sambutan serta penyerahan kenang-kenangan kepada mitra kerja, kegiatan dilanjutkan dengan penyulaman.
“Alhamdulillah, bibit mangrove yang kami tanam, selama kurang lebih sebulan ini, memiliki kelulushidupan mencapai 95%. Ada beberapa bibit yang layu dan hanyut, namun sudah kami sulam kembali dengan bibit mangrove yang baru,” terang Sdr. Gagas. “Selanjutnya, kami akan melakukan monitoring, minimal satu bulan sekali yang dibantu oleh warga sekitar, guna melihat persentase kelulushidupannya di masa mendatang,” tambahnya.
Presiden juga menambahkan bahwa kegiatan MONEV perlu dilakukan untuk mengoptimalkan program rehabilitasi mangrove yang dilakukan oleh KeSEMaT di kawasan pesisir Semarang.
"Hal ini akan memberikan dampak positif yang akan dinikmati oleh masyarakat pesisir, dimana akan semakin banyak bibit mangrove yang berhasil tumbuh sehingga dapat menjalankan tugasnya membentengi pesisir dari ancaman abrasi, tsunami dan bencana lainnya," kata Presiden. "Untuk itulah, MONEV adalah bagian terpenting dari beberapa tahapan rehabilitasi mangrove yang ada," pungkasnya. (ADM/GRP/FAN).
No comments:
Post a Comment