22.4.21

Datangkan Para Peneliti Mangrove Indonesia, KeSEMaT Sukses Gelar Mangrove Cultivation 2021 di Jepara

Jepara - KeSEMaTBLOG. Mangrove Cultivation (MC) 2021 merupakan program tahunan KeSEMaT yang berusaha untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam hal pembibitan dan penanaman mangrove. Tahun ini, MC 2021 diselenggarakan selama satu hari penuh di Marine Science Techno Park (MSTP), Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Mangrove Education Center of KeSEMaT (MECoK), Teluk Awur, Jepara. MC 2021 yang mengusung tema besar “Mangrove Key of The Coast” berupa Seminar Nasional, Stand Fair, Coaching Clinic Pengolahan Makanan dan Pembibitan dan Penanaman Mangrove. (25/2/21).

Kegiatan diawali dengan Coaching Clinic Pembibitan dan Penanaman Mangrove yang dihadiri oleh para peserta dari berbagai kalangan dan latar belakang yang berasal dari Unit Kegiatan Mahasiwa Fakultas (UKM-F) yang terdapat di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP, instansi pemerintahan, LSM dan para penggiat mangrove dan lingkungan terkait di Jawa Tengah. Acara diawali dengan briefing kepada peserta yang kemudian menuju ke MECoK, pada pukul 10.30 WIB.

Pembibitan dan Penanaman
Sesampainya di MECoK, peserta kemudian diberikan Pelatihan Teknik Pembibitan dan Penanaman Mangrove oleh Sdri. Iis Meinarwati (AMaT).

“Dalam membibitkan mangrove, pada umumnya diletakkan pada bedeng yang ditutupi waring atau paranet dengan persentase penutupan kanopinya sebesar 75%,” ujar Sdri. Iis. “Peletakan bedeng yang ditinggikan, juga dapat menambah presentase keberhasilan pembibitan, karena bedeng yang ditinggikan akan jauh dari hama mangrove, yaitu kepiting,” tambahnya.

Walaupun saat pelaksanaan pelatihan bahkan hingga penanaman terjadi hujan rintik-rintik, para peserta nampak tetap bersemangat mengikuti keseluruhan aktivitas yang telah ditetapkan oleh panitia.

“Penanaman 200 bibit mangrove-nya sangat seru, walaupun di tengah hujan. Tidak bikin saya kapok, bahkan makin bersemangat. Pokoknya, ditunggu event-event mangrove yang keren dari KeSEMaT, selanjutnya,” kata Arif Romadhi (BEM FPIK UNDIP), salah satu peserta.  

Seminar Nasional
Seminar Nasional MC 2021 bertemakan “Perkembangan Riset Mangrove dan Implementasinya di Indonesia” yang menghadirkan tiga pembicara berpengalaman di bidang riset mangrove.

Acara secara resmi dibuka oleh perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Jepara yang ditandai dengan prosesi Pemukulan Gong serta Sekapur Sirih. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Menyanyikan Lagu Kebangsaan dan Mars KeSEMaT.

Seminar Nasional menghadirkan tiga pembicara mengenai perkembangan riset mangrove yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh masing masing instansi pembicara.

Pembicara pertama, yaitu Bpk. Hery Gunawan Daulay, selaku perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan  (KKP) menjelaskan mengenai berbagai riset mangrove yang dikerjakan oleh KKP dan diterapkan di Brebes, untuk mewujudkan ekowisata mangrove di sana. 

Bpk. Abdul Latief, sebagai pembicara yang kedua, selaku perwakilan dari Kelompok Mangrove Rumah Berdikari (KMRB) dari Karangsong, Indramayu menjelaskan bahwa pihaknya mencoba membuat aneka olahan dari tepung buah mangrove.

"Kami terinspirasi dari KeSEMaT, yang terlebih dahulu telah memulai usaha pengembangan aneka kuliner dari mangrove," jelas Bpk. Abdul. "KeSEMaT menjadi penyemangat kami, sehingga akhirnya kami juga berhasil membuat banyak produk mangrove, untuk meningkatkan perekonomian warga kami," jelasnya lebih lanjut.   

Pembicara ketiga adalah Bpk. Ganis Riyan Efendi, dari Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT) yang menginformasikan mengenai proyek penelitian mangrove di institusinya, yaitu pengambilan kandungan karbon di mangrove.

"Hutan mangrove adalah penyimpan karbon terbesar di bumi apabila dibandingkan dengan hutan hujan tropis," terang Bpk. Hery. "Untuk itulah, kita harus selalu menjaga kelestarian hutan mangrove Indonesia," jelasnya lebih lanjut. 

Pembahasan mengenai perkembangan riset ini berdasarkan pengalaman dan sudut pandang dari pembicara sehingga diharapkan akan mampu memberikan gambaran secara jelas mengenai kondisi mangrove terkini, sejauh mana mangrove dimanfaatkan, berikut teknologi pengolahan mangrove yang telah tersedia.

Diskusi dan Tanya Jawab
Sesi dilanjutkan dengan diskusi bersama dan tanya jawab yang dipandu oleh moderator, yaitu Sdri. Faradian Nurul Hapsari (MENPUSMAT).

Beberapa pertanyaan yang mengemuka, diantaranya teknik pengolahan kuliner dari mangrove, cara mendampingi warga di sekitar mangrove, kendala dan solusi pemberdayaan masyarakat di pesisir, cara mengatasi kerusakan mangrove di Jawa Tengah, implementasi penelitian mangrove di kawasan pesisir Indonesia dan lain-lain. 

“Melihat potensi mangrove yang terdapat di Indonesia, saya berharap partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan pengembangan risetnya ke depan, baik secara ekologi, ekonomi dan sosial budaya,” harap Paspha G. M. Putra (Presiden).

Seminar Nasional MC 2021 ini juga diharapkan dapat memotivasi masyarakat secara lebih luas melalui agen-agen perubahan, yaitu para peserta yang menghadiri MC 2021.

Penyerahan Beasiswa Anak Pesisir Indonesia (BAPI)
Selepas seminar, IKAMaT telah menyerahkan beasiswa untuk siswa dan siswi SD yang berprestasi di Jepara. Kegiatan ini merupakan program BAPI 2021, yang merupakan agenda tahunan IKAMaT, dimana bertujuan untuk membantu biaya pendidikan bagi anak-anak di seluruh pesisir Indonesia.

“Tak hanya memberikan beasiswa saja, kami juga mengikutsertakan para siswa untuk mengikuti kegiatan seminar nasional mangrove yang diselenggarakan oleh KeSEMaT, sehingga mereka dapat lebih mengenal ekosistem mangrove secara lebih mendalam,” kata Clara Azalia Belinda W. S., selaku Manajer Operasional IKAMaT. “BAPI tahun ini, kami bekerja sama dengan KeSEMaT, setelah di tahun sebelumnya bekerja sama dengan KeMANGTEER untuk menyalurkan beasiswa di Serang dan Jakarta,” tambahnya.

Pengembangan MECoK Ecopark (PME)
Acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan PME dari Keluarga Alumni KeSEMaT (KeAMaT) kepada IKAMaT. Dalam kesempatan ini, IKAMaT juga melakukan pemancangan titik bench mark PME sebagai kawasan ekoeduwisata mangrove di Jepara.

“Disaksikan oleh Presiden KeSEMaT dan teman-teman semua, para peserta MC 2021, maka dengan ini, saya serahkan bantuan donasi ini ke IKAMaT. Bantuan ini dihimpun dari KeAMaT, selaku wadah para Alumni KeSEMaT untuk program PME,” kata Oky Yuripa Pradana, selaku perwakilan dari KeAMaT.

Stand Fair dan Coaching Clinic Pengolahan Makanan Mangrove
Kegiatan ini menghadirkan trainer dari warga binaan KeSEMaT, yaitu Ibu Mufidah, selaku Ketua Bina Citra Karya Wanita, Semarang yang memproduksi aneka olahan dari tepung buah mangrove. Ibu Mufidah mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan cendol dari tepung mangrove yang berasal dari buah mangrove jenis Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dan juga berkesempatan untuk mencicipinya. 

“Bahan dasar pembuatan cendol ini dari tepung Lindur yang berasal dari buah Bruguiera gymnorrhiza. Warnanya memang coklat seperti ini, dan teksturnya seperti berpasir, tidak seperti tepung pada umumnya," jelas Bu Mufidah. "Tepung mangrove ini, juga bisa dibuat untuk beberapa jenis makanan, seperti peyek, stik, kue lumpur, kerupuk dan masih banyak lagi,” jelas Ibu Mufidah.

Beberapa stand fair yang memamerkan produksi aneka makanan dan minuman mangrove juga dihadirkan oleh KeSEMaT, yang mengenalkan produk-produk mangrove kepada masyarakat, seperti peyek mangrove, kerupuk mangrove, stik mangrove, batik mangrove dan lain-lain.

"Para peserta juga mendapat kesempatan untuk maju kedepan, dan mempraktikkan secara langsung, cara membuat cendol mangrove," kata Anggoro D. B. Saputro (staf MENWIRA), selaku pembawa acara. "Mereka begitu antusias memasak cendol dan mengikuti arahan yang dijelaskan oleh Ibu Mufidah," tambahnya.

Beberapa peserta juga memuji rasa cendol mangrove yang tak kalah lezat dengan cendol pada umumnya.

"Rasanya sama dengan cendol pada umumnya. Manis, gurih dan lezat banget," kata salah seorang peserta. "Yang bikin unik, tepungnya terasa ada pasir-pasirnya gitu, jadi ini seperti ciri khas-nya cendol mangrove, ya," lanjutnya.

Keseluruhan kegiatan MC 2021 berjalan dengan baik dan lancar, yang ditutup dengan pembagian sertifikat dan foto bersama. (ADM/GRP/FAN).

No comments:

Post a Comment