18.4.21

Lewat KeSEMaT Goes To School 2021, KeSEMaT Ajarkan Penyelamatan Mangrove dan Pengelolaan Sampah di Pesisir

Semarang - KeSEMaTBLOG. "Program KeSEMaT Go To School (KGTS) 2021 telah sukses dilaksanakan oleh KeSEMaT. Program ini merupakan program tahunan KeSEMaT yang menjadi implementasi dari salah satu moto KeSEMaT, yaitu pendidikan,” jelas Sdri. Endang Setiyawati (staf MENDIKTAN), selaku Ketua Pelaksana KGTS 2021. 

KGTS 2021 dilaksanakan di SD N Bedono 2, Demak. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 13 Januari 2021 ini dihadiri oleh 12 orang siswa/siswi kelas 3 yang sudah mendapat izin dari pihak sekolah dan desa setempat. Acara dibuka pada pukul 07.30 WIB oleh Kepala SD N Bedono 2.

“Saya sangat senang karena SD N Bedono 2 ini terpilih menjadi tempat pelaksanaan KGTS 2021 dari KeSEMaT, terlebih lagi nanti akan diajarkan mengenai pentingnya hutan mangrove bagi alam, juga untuk warga Bedono,” kata Ibu Nur Aslakhah, selaku Kepala SD N Bedono 2, dalam sambutannya. “Saya harap, anak-anak semua bisa menyerap ilmu yang akan disampaikan oleh Kakak-kakak dari KeSEMaT nantinya,” tambahnya senang.

Setelah pembukaan, KGTS dibuka dengan penyampaian informasi mengenai Fungsi dan Manfaat Mangrove oleh Sdr. Ghifar Naufal Aslam (staf MENPORSI) dan Sdri. Tasya Putri Arinda (staf MENSEK), selaku DUMATRA dan DUMATRI KeSEMaT.

“Adik-adik sekalian. Jadi, Adik-adik yang tinggal di desa ini, selama ini, rumah dan sekolah kita ini, terlindungi oleh pohon mangrove yang ada di dekat laut, lho,” jelas Sdri. Tasya. 

Sdr. Ghifar juga menambahkan bahwa pohon mangrove juga menjadi tempat hidup bagi ikan kecil dan udang yang dikonsumsi sehari-hari oleh warga di sekitar Bedono.

Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian informasi Pengolahan Sampah berbasis Reuse, Reduce dan Recycle (3R) oleh Sdr. Frans Alexander Nainggolan (MENWEBNET).

“Sampah di sekitar mangrove ini, akan membuat mangrove dan laut menjadi kotor. Hal itu juga akan menyebabkan ikan dan udang tidak bisa bernafas, sehingga banyak yang mati, dan akhirnya jumlahnya semakin hari semakin sedikit,” ujar Sdr. Frans.

Arjuna, salah seorang siswa mengatakan bahwa informasi yang disampaikan Kakak-kakak KeSEMaT merupakan hal yang baru baginya.

"Selama ini, saya dan teman-teman hanya tahu sedikit mengenai  mangrove, namun setelah diberi tahu Kakak KeSEMaT, saya jadi tahu kalau mangrove juga bisa mencegah terjadinya tsunami dan bencana alam lainnya,” kata Arjuna.

Selama kegiatan tersebut, acara diselingi dengn Games dan Ice Breaking untuk mengulang pelajaran yang telah diberikan. Games mangrove dipandu oleh Sdri. Qorriah Nur Hasanah (staf MENKEU). Games diisi dengan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan mereka mengenai fauna yang berasosiasi di sekitar mangrove.

Acara dilanjutkan dengan Penyampaian Dongeng Mangrove Mat Kesem oleh Sdr. Anggoro Da’an Budi Saputro (staf MENWIRA). Penyampaian dongeng ini dilakukan sebagai sarana untuk memberikan edukasi untuk anak-anak usia dini, agar lebih dapat cepat diterima oleh mereka.

“Dalam dongeng mangrove kali ini, pesan yang ingin saya sampaikan adalah ulah manusia yang membabat pohon secara sembarangan sehingga membuat binatang di mangrove kehilangan rumahnya,” ujar Sdr. Anggoro.

Acara ditutup dengan Penyerahan Kenang-kenangan dan Foto Bersama. Kenang-kenangan yang diberikan berupa plakat dan ban bekas yang telah dimodifikasi menjadi tempat sampah, yang dapat digunakan oleh SD N Bedono 2.

“KeSEMaT secara penuh mendedikasikan dirinya pada penyelamatan ekosistem mangrove," ujar Sdr. Paspha Ghaishidra Muhammad Putra (Presiden). "Berangkat dari hal tersebut, maka KeSEMaT juga berusaha mengurangi sampah di hutan mangrove dengan cara aktif melakukan bersih pantai, dan mengurangi penggunaan kemasan plastik sekali pakai serta memanfaatkan barang-barang bekas untuk didaur ulang,” pungkasnya. (ADM/AA/FAN/AP).

No comments:

Post a Comment