9.4.21

Lewat Mangrove Training 2021, KeSEMaT Sukses Gelar Pelatihan Analisis Vegetasi dan Batik Mangrove

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT kembali sukses menyelenggarakan salah satu program tahunannya, yaitu Mangrove Training (MT) 2021, yang kali ini bertajuk Pelatihan Analisis Vegetasi dan Batik Mangrove (22-23/1/21). MT 2021 yang bertema Team Up, Skill Up, Be a Better Mangrover ini bertujuan agar KeSEMaTER semakin mengetahui pemanfaatan mangrove secara langsung, melalui dua pelatihan yang disajikan.

Hari pertama, MT dibuka dengan Pelatihan Batik Mangrove di kediaman Ibu Mufidah, selaku koordinator warga binaan KeSEMaT bernama Srikandi Pantura di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng), Mangkang, Semarang. Pelatihan batik mangrove yang dilakukan merupakan jenis batik tulis, dimana para KeSEMaTER diminta untuk menulis dan menggambar motifnya di kain putih.

Pembuatan Batik Mangrove
“Pembuatan batik yang dilakukan menggunakan limbah dari propagul mangrove jenis Rhizopora atau Bakau yang sudah membusuk, dan tidak dapat digunakan lagi. Bahan bakunya yang alami ini, membuat batik mangrove aman bagi lingkungan,” ujar Ibu Mufidah. “Pemilihan propagulnya yang akan digunakan sebagai pewarna mangrove, tidak boleh sembarangan. Harus yang sudah berwarna hitam dan mengeluarkan bau yang khas,” jelasnya lebih lanjut.

Menurut penelitian, penggunaan pewarna alami dari propagul mangrove terbukti lebih aman terhadap kulit manusia. Selain itu, limbah batik jenis ini juga dapat mudah terurai di alam. Dua fakta ini bertolak belakang dengan penggunaan pewarna sintetis yang dapat membahayakan kulit manusia dan susah terurai di alam.

Selama pelatihan batik, KeSEMaTER dituntut untuk dapat menggambar motif batiknya sendiri, tak terkecuali dengan proses pewarnaannya. Selanjutnya, proses pengikatan warna dilakukan, setelah proses pewarnaan awal selesai.

“Ini kesempatan yang langka bagi saya, karena dapat belajar langsung membatik di tempat Ibu Mufidah. Dari sini, saya paham bahwa batik mangrove alami yang dibuat, memiliki kualitas yang tidak kalah dengan batik dari pewarna sintetis,” ujar Sdr. Ganang R. Priandono (staf MENWEBNET).

Setelah pembuatan batik selesai, para KeSEMaTER kembali ke Kantor KeSEMaT untuk melaksanakan kegiatan Bedah Buku. Buku yang dibedah berjudul “Panduan Monitoring Struktur Komunitas Mangrove di Indonesia” yang ditulis oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Bedah Buku Monitoring Mangrove
“Kegiatan ini dilakukan untuk membekali pengetahuan KeSEMaTER dalam melakukan penelitian mangrove di lapangan, mengingat KeSEMaT seringkali diminta menjadi tenaga surveyor mangrove ke berbagai kawasan pesisir di Indonesia,” ujar Sdri. Baeti Karomatul Hidayah (MENDIKTAN), selaku Ketua MT 2021.

Peserta MT merasa senang karena dapat meningkatkan pengetahuannya di bidang riset mangrove untuk membekali dirinya di lapangan.

“Di dalam buku ini, dijelaskan mengenai ketentuan pembagian plot menjadi 4-9 kuadran, pada saat mengambil foto kanopi mangrove,” ujar Sdri. Tasya P. Arinda (staf MENSEK).

Kegiatan hari pertama berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama. Setelah itu, para KeSEMaTER dipersilakan pulang ke tempat masing-masing untuk mempersiapkan diri di MT hari kedua.

Belajar Analisis Vegetasi Mangrove
Hari kedua diawali dengan Pelatihan Analisis Vegetasi Mangrove di SMC Jateng dengan cara melakukan pendataan spesies, pengukuran tinggi pohon, pengukuran diameter pohon, pengambilan foto kanopi dan pendataan jumlah tebangan serta sampah yang terdapat di sekitar mangrove.

Para KeSEMaTER juga melakukan pengukuran paramater lingkungan yang menunjang keberlangsungan hidup mangrove, seperti salinitas, pH dan suhu perairan.

“MT 2021 ini sangat menyenangkan. Ilmunya berguna untuk saya dan KeSEMaTER lainnya karena memberikan pengetahuan baru, terutama dalam hal monitoring mangrove dan membuat batik mangrove. Ini merupakan pengalaman yang baru bagi saya,” ujar Sdri. Endang Setiawati (staf MENDIKTAN).

Setelah selesai, KeSEMaTER kembali ke kantor untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu melakukan penghitungan dan analisis terhadap data lapangan yang telah didapatkan.

Kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama, games dan pembagian hadiah yang dikemas sebagai acara bebas, dengan harapan untuk lebih mempererat hubungan antar KeSEMaTER.

Keseluruhan rangkaian acara MT 2021 berjalan dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama.

“Di akhir MT 2021, kami makan siang dan bermain games,"  ujar Sdri Elogia Livingstone (staf ahli MENDIKTAN). "Hal-hal seperti ini, tentunya akan dapat membangun keakraban dan kekompakan keluarga termangrove kami. Sungguh, sangat menyenangkan pelaksanaan MT di tahun 2021 ini. Sampai jumpa di MT tahun 2022, tahun depan,” pungkasnya. (ADM/FAN/ELBB).

No comments:

Post a Comment