Kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 08.30 - 11.45 WIB, yang dihadiri oleh berbagai stakeholder terkait mangrove, diantaranya pihak pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemahasiswaan, kelompok binaan dan warga setempat. (29/11/21).
Acara diawali dengan sambutan-sambutan yang disampaikan oleh KeSEMaT, PT Indonesia Power Semarang PGU dan kelurahan.
“Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi kami, karena dapat meresmikan warga binaan PT Indonesia Power Semarang PGU dan KeSEMaT, yaitu Arjuna Berdikari di hadapan para tamu undangan yang hadir,” ujar Sdr. Ghifar Naufal Aslam (Presiden). “Dengan adanya warga binaan pengolah kopi mangrove di Semarang, kami berharap, nantinya Arjuna Berdikari dapat menjadi perintis bagi hadirnya kelompok kopi mangrove lainnya untuk tumbuh, sehingga kopi mangrove ini dapat menjadi oleh-oleh khas Semarang di masa mendatang, sekaligus membantu perekonomian warga pesisir di sini,” harapnya.
Kegiatan selanjutnya adalah pemotongan tumpeng dan peresmian warga binaan Arjuna Berdikari. KeSEMaT selaku fasilitator program memberikan potongan tumpeng pertama kepada pihak PT Indonesia Power Semarang PGU, selaku penyandang dana. Potongan kedua disampaikan kepada Bpk. Ferry, selaku koordinator Arjuna Berdikari.
“Alhamdulillah, pada hari ini merupakan momen yang bersejarah bagi kami karena sudah dapat meresmikan Arjuna Berdikari, sebagai kelompok pengolah kopi mangrove, yang merupakan warga binaan kami dan KeSEMaT,” jelas Ibu Retno Wulandari (PT Indonesia Power Semarang PGU).
Setelah agenda peresmian selesai, dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas warga binaan yang menghadirkan tiga narasumber, yaitu Bpk. Tomi Hario (Saka Kopi Sriwijaya, Semarang), Ibu Diah Kartikawati (Universitas 17 Agustus Semarang) dan Ibu Devita Ayu Mirandati (Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Jawa Tengah).
Bpk Tomi menjelaskan mengenai cara pengolahan biji kopi terbaik. Materi ini mendapatkan apresiasi dari kelompok Arjuna Berdikari.
“Berkat pemaparan materi cara pengolahan biji kopi yang baik dan benar, saya menjadi tahu bagaimana trik pengolahan biji kopi yang saya pakai, untuk bahan campuran bubuk dari buah mangrove,” ungkap Bpk. Ferry.
Pemaparan materi selanjutnya dipaparkan oleh Ibu Diah mengenai hasil uji kandungan pada kopi mangrove dan Ibu Devita yang membahas strategi pemasaran produk-produk UMKM.
“Setelah melakukan analisis uji keamanan dan proksimat, Alhamdulillah produk campuran kopi robusta dan buah mangrove jenis Rhizophora mucronata ini layak untuk dikonsumsi dan tidak berbahaya,” jelas Ibu Diah.
Ibu Devita menjelaskan mengenai strategi pemasaran produk-produk UMKM yang menarik, pemahaman target pasar, pengemasan produk, promosi yang tepat, pemanfaatan media sosial, pengembangan produk dan lokasi tempat usaha yang strategis.
Setelah pemaparan materi oleh para narasumber, dilakukan sesi tanya jawab, pemberian plakat dan bingkisan kepada semua narasumber.
“Kegiatan hari ini berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan. Harapan kami kepada kelompok Arjuna Berdikari adalah agar dapat menjadi kelompok yang terus berinovasi mengembangkan produknya," harap Sdr. Paspha G. M. Putra (DP). "Dengan demikian, kontinyuitas akan terus terjaga sehingga menjadi kelompok yang mandiri dan berdikari,” pungkasnya. (ADM/AP/IK).
No comments:
Post a Comment