Dalam kesempatan ini, Bpk. Ferry, selaku koordinator Arjuna Berdikari, meyampaikan materinya mulai pukul 09.00 - 13.00 WIB di hadapan 20 orang peserta, yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. (4/10/21).
Acara ini bertujuan untuk melatih warga Desa Bedono untuk dapat mengolah mangrove jenis Bakau menjadi olahan kopi mangrove, agar dapat meningkatkan perekonomian mereka.
"Di desa sini, cukup banyak pohon Bakau yang tumbuh," jelas Ibu Lurah. “Oleh karenanya, kami ingin memanfaatkan Bakau ini agar dapat menyejahterakan ekonomi keluarga, karena memang cukup disayangkan apabila warga sini tidak dapat memanfaatkannya," tambahnya.
“Untuk tanaman Bakau, belum kami manfaatkan karena memang kami belum tahu potensinya,” ujar Bpk. Sayidi, selaku Ketua RT. “Kami baru saja mendapatkan bantuan berupa mesin pengolah kopi dari DLHK, akan tetapi kami bingung untuk menggunakannya. Saya dapat kabar bahwa Bakau dapat dijadikan kopi. Oleh karenanya, kami berharap dengan pelatihan dari KeSEMaT ini, kami akan dapat memanfaatkan Bakau menjadi kopi,” terangnya lebih lanjut.
"Selama hampir lima tahun, saya bersama istri melakukan percobaan mengolah Bakau untuk kami jadikan kopi. Berbagai macam kopi telah kami campurkan, dan hasil paling optimal ialah ketika dicampur dengan kopi robusta," jelas Bpk. Ferry. "Cita rasa kopi mangrove ini enak, sedikit asam, akan tetapi dapat menjaga stamina tubuh kita,“ jelasnya lebih lanjut.
“Kami sangat menikmati pelatihan ini. Bapak Ferry selaku trainer, sangat sabar dalam mengajari kami. Kami juga jadi lebih tahu mengenai manfaat pohon Bakau, yang awalnya kami kira hanya pencegah abrasi saja," kata Ibu Rofidah, peserta pelatihan. "Mudah-mudahan kedepannya, saya beserta kelompok saya, akan dapat memanfaatkan pohon Bakau untuk dijadikan kopi mangrove,” harapnya.
“Mesin pengolah kopi memang dapat menghasilkan hasil yang lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat, akan tetapi kita harus tetap menjaga keberlangsungan ekosistem Bakau," kata Ketua RT. "Kita mengambil, tapi kita juga harus menanamnya kembali,” terangnya lebih lanjut.
"Terima kasih kepada BKKBN yang telah mengundang kami dan warga binaan kami, yaitu Arjuna Berdikari sebagai trainer pelatihan kopi mangrove," kata Presiden. "Terima kasih juga kepada warga Bedono, Demak, yang sudah menyambut kami dan mengikuti pelatihan dengan sangat antusias. Semoga ilmu yang kami bagikan dapat bermanfaat untuk kita semua," harapnya.
No comments:
Post a Comment