Acara yang berlangsung mulai dari pukul 09.00 - 16.00 WIB ini, tak hanya diisi dengan agenda penanaman mangrove saja, melainkan juga pengenalan infrastruktur yang terdapat di Taman Mini SDGs, MECoK Ecopark, diantaranya museum mangrove, smart garden, rain garden, transformative learning, toilet pintar, solar tree dan lain-lain kepada para peserta.
“Acara penanaman mangrove dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan menanam 600 bibit mangrove jenis Rhizophora,” jelas Sdr. Gagas Tri Pamungkas (IKAMaT). “Setelah menanam mangrove, para peserta melakukan pengamatan jenis-jenis mangrove, melihat tambak dan melakukan bersih pantai.Pada kesempatan ini, Sdr. Gagas juga menjelaskan mengenai fungsi dan manfaat ekosistem mangrove secara ekologi, fisik, ekonomi dan sosial budaya.
KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Faiz Ghoffar Ardani ikut melakukan aksi penanaman mangrove, sembari melakukan pemantauan terhadap infrastruktur yang sedang dan telah dibangun di MECoK Ecopark.
"Kami terus memantau infrastruktur yang terdapat di MECoK Ecopark," kata Presiden. "Kami harus memastikan, pembangunannya mendukung ekosistem mangrove yang sudah kami rawat dengan sepenuh hati kami sehingga membuatnya menjadi ekosistem yang stabil di tahun 2022 ini. Di sini, kami mulai menanamnya sejak 21 tahun yang lalu, di tahun 2001," katanya lebih lanjut.Presiden juga mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan KeSEMaT dalam menginisiasi kegiatan penanaman, penyulaman dan pemantauan mangrove sejak tahun 2001 di kawasan MECoK Ecopark, sehingga sukses melebatkan kembali kawasan mangrovenya. Hal inilah yang pada akhirnya menjadi pemicu dibangunnya Taman Mini SDGS, berikut sarana dan prasarananya di tahun 2022 ini.
Keseluruhan kegiatan pemantauan Taman Mini SDGs di MECoK Ecopark, Jepara berlangsung dengan baik dan lancar yang diakhiri dengan foto bersama dan perjalanan kembali ke Semarang. (ADM).
No comments:
Post a Comment