Jepara - KeSEMaTBLOG. Walaupun KeSEMaT belum secara resmi memberitakan mengenai suksesnya penyelenggaraan MANGROVE REpLaNT (MR) 2010 di Jaringan KeSEMaTONLINE, namun berita hasil MR 2010 telah dilansir oleh beberapa media, seperti SUARA MERDEKA, KOMPAS dan ANTARA. Berikut ini adalah berita hasil MR 2010 KeSEMaT, yang dipublikasikan di SUARA MERDEKA Cyber News. Selamat menikmati. Jepara, CyberNews. KeSEMaT - Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur - salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (UNDIP), menyelenggarakan kegiatan MR 2010 di Marine Station Teluk Awur Jepara. Kegiatan yang rutin tiap tahun ini berlangsung dari tanggal 23 - 25 Juli 2010.
Ketua Panitia MR 2010 sekaligus Presiden KeSEMaT Oky Yuripa Pradana, Sabtu (24/7) mengatakan, MR 2010 merupakan MR kedelapan kali setelah pertama kali diadakan pada tahun 2003 yang selalu didukung oleh pemerintah kabupaten Jepara setiap tahunnya. "MR kali ini dengan konsep seminar nasional, pelatihan, penyuluhan dan penanaman mangrove yang diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh Indonesia dan Timor Leste," ungkapnya. Mereka berasal dari berbagai universitas, institusi negeri maupun swasta bahkan dari kementerian pertanian dan perikanan Seminar Nasional dengan tema ”Mangrove for Livelihood”, di Kampus Kelautan UNDIP Pantai Teluk Awur, Sabtu dibuka Sri Padmowati, SH., MSi Staf Ahli Bupati Jepara - mewakili Bupati H. Hendro Martojo.
Dalam sesi seminar hadir sebagai pembicara Ir. Syahrial Loetan MCP, Asisten Utama Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, kemudian Ir. Indri Astuti MM, Dirjen RLPS Kementerian Kehutanan dan Khusnul Khotimah SS MT dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk sesi pelatihan terdapat pengolahan makanan berbahan dasar mangrove yang dipandu langsung oleh Dyah Ilminintyas dari Teknologi pertanian UNTAG Semarang dan pelatihan teknik rehabilitasi mangrove oleh Praktisi KeSEMaT.
Oky Yuripa Pradana, berharap, kegiatan tersebut dapat menumbuhkan jiwa dan semangat konservasi serta terjalin hubungan lebih erat bagi peserta dan seluruh institusi yang terlibat di dalamnya sehingga ekosistem mangrove di Indonesia dapat terkelola dengan baik dan terjaga kelestariannya. Selain itu seluruh peserta juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan kondisi mangrove yang ada di daerah masing masing beserta permasalahan dan potensi yang ada sehingga seluruh peserta bisa saling bertukar pengalaman.
No comments:
Post a Comment