Semarang - KeSEMaTBLOG. Seolah tak mengenal siang dan malam, kami secara bergantian bekerja di kantor-kecil kami yang saat ini terasa sangat sempit oleh berbagai barang penunjang pekerjaan mangrove kami. Lihatlah foto di samping ini, inilah foto kami di ruang rapat saat sedang melakukan verifikasi data para Peserta MANGROVE REpLaNT (MR) 2010 sembari menuliskan berbagai peralatan dan daftar para pembicara yang dibutuhkan dan diundang untuk MR 2010 yang akan diadakan pada tanggal 23 – 25 Juli 2010 mendatang, di Teluk Awur, Jepara. Setelah data-data tersusun rapi, pekerjaan kami selanjutnya adalah membawanya ke komputer dan laptop kantor kami dan langsung mengirimkannya kembali kepada para peserta dan pembicara MR 2010 dengan fasilitas internet yang ada di ruang kerja, kami.
Bekerja untuk mangrove, walaupun berat, namun kiranya tidaklah menjadikan sebuah beban bagi kami, melainkan hanyalah sebuah rasa tanggung jawab kami kepada alam pesisir kami. Walupun memang kami harus benar-benar pandai membagi waktu antara bekerja di KeSEMaT dengan kuliah, (karena sebagian besar dari kami masih berstatus mahasiswa yang duduk di bangku kuliah di Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang), namun agaknya “status” liburan semester di Juli ini, seakan membantu pekerjaan sukarelawanan kami didalam turut serta menyelamatkan ekosistem mangrove dari kepunahannya.
Seperti telah diketahui bersama bahwa salah satu tujuan MR 2010 adalah agar masyarakat Indonesia dan dunia, bisa “melek” dan tidak buta mangrove. Nah, dengan semangat “memelekkan” mangrove masyarakat Indonesia dan dunia inilah, maka kami tak pernah merasa lelah apalagi gentar di dalam (1) menulis proposal, melakukan penyuluhan, menyelenggarakan pelatihan, membuat demplot percontohan pembibitan mangrove, mengundang ratusan orang dari dalam dan luar negeri dan pekerjaan mangrove lainnya apalagi (2) menghadapi banyaknya rintangan, kritikan bahkan cacian yang terkadang masih saja, dialamatkan kepada kami.
Dengan bantuan dari IKAMaT dan KeMANGTEER yang tersebar di seluruh penjuru di Indonesia, Alhamdulillah, pekerjaan mangrove kami yang sering membuat kami lembur 24 jam di kantor ditemani dengan minuman dingin dari almari es kami dan aneka camilan, seolah terasa ringan. Berbagai fasilitas yang kami usahakan sendiri secara swadaya dan menyisihkan tabungan dari hasil keringat kami sendiri dalam memberikan pelatihan, pendampingan dan penyuluhan mangrove ke berbagai pelosok pesisir di Indonesia, juga begitu menyemangati kami untuk terus berjuang menyelamatkan ekosistem mangrove, dan menjaganya dari gempuran oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment