Bulan Desember ini, ARMaT nampaknya tak hanya bisa disebut sebagai hutan mangrove, saja. Sebutan hutan-burung, hutan-kupu-kupu dan hutan-lebah, kiranya bisa juga disematkan kepadanya. Akhir tahun 2008 ini, bunga-bunga mangrove terutama dari jenis Lumnitzera racemosa yang mulai mekar, telah berhasil membuat para kupu-kupu dan lebah mabuk kepayang. Mereka tak kuasa untuk tak segera mencicipi madu manisnya.
Pada saat kami melakukan pengamatan burung, beberapa hari yang lalu, kami melihat kupu-kupu berwarna-warni. Ada yang kuning polos, putih sempurna, hitam pekat, bercorak (gabungan kuning, coklat, hitam dan putih), dan warna lainnya. Ukurannya bervariasi, dari yang kecil-kecil sampai besar-besar. Kecil-kecil dalam arti ukuran panjang sayapnya sekitar 1 cm sedangkan yang besar-besar, kami duga panjang sayapnya mencapai tak lebih dari 3 cm.
Tak hanya kupu-kupu. Koloni lebah juga nampak banyak meminum madu Lumnitzera. Untuk lebah, kiranya hanya satu spesies saja (?), mengingat coraknya yang hampir sama. Para lebah ini, tubuhnya dilingkari dengan garis-garis berwarna hitam, coklat dan kuning. Panjangnya juga sama, tak lebih dari 1 cm. Hadirnya Kupu-kupu dan lebah ini, membuat ARMaT di Teluk Awur semakin kaya, ramai dan bervariasi flora dan faunanya.
Mengetahui hal ini, kami sangat senang. Kami juga begitu bangga. Usaha kami dalam menghidupkan kembali habitat mangrove (dengan melakukan penanaman dan pemeliharaan mangrove secara periodik selama tujuh tahun ini) agar habitat flora dan fauna lainnya pulih, kiranya sudah berhasil. Amin.
Namun sayang, dibalik kebanggaan dan keberhasilan kami dalam memulihkan kembali habitat tumbuhan dan binatang mangrove di Teluk Awur Jepara, rasa sedih masih terbersit di dada kami. Apa pasal? Rasa sedih kami dikarenakan keterbatasan kami dalam pengetahuan tata cara identifikasi kupu-kupu dan lebah sehingga sampai saat ini, kami belum mengetahui nama kupu-kupu dan lebah yang ada di ARMaT.
Andaikan saja ada organisasi/institusi fauna yang memiliki pengetahuan dalam identifikasi kupu-kupu dan lebah, dan bersedia untuk membantu kami untuk mengidentifikasi kupu-kupu dan lebah di Teluk Awur, layaknya Rekan-rekan kami di HALIASTER dan Semarang Bird Community (SBC), maka kami akan sangat berterima kasih sekali. Bagaimana, apakah ada yang bersedia membantu kami? Kami tunggu, ya. Salam MANGROVER!
Semoga keberkahan menyertai para MANGROVER.
ReplyDelete