Semarang – KeSEMaTBLOG. Bahagia rasanya, kedatangan kami di Akademi Kebidanan (AKBID) Ngudi Waluyo Ungaran Semarang, dalam rangka memberikan penyuluhan mangrove dan menyosialisasikan program mangrove kami, yaitu KeSEMaTCOMPETITION 2010, mendapatkan sambutan yang hangat dari para mahasiswi AKBID. Bertempat di aula pertemuan, kami disambut oleh ratusan “Ibu” Bidan Muda yang berminat mengetahui mengenai mangrove dengan segala seluk beluknya.
Ternyata, permintaan untuk memberikan penyuluhan mangrove, tak hanya datang dari rekan-rekan kami yang berprofesi berkaitan dengan lingkungan saja. Dengan menggunakan salah satu Jaringan KeSEMaTONLINE, permintaan itu disampaikan kepada kami oleh salah seorang mahasiwi AKBID agar kami berkenan membagikan pengetahuan mangrove kami kepada mereka.
Selanjutnya, masih melalui Jaringan KeSEMaTONLINE, beberapa rekan kami sempat menanyakan mengenai kapasitas kami dalam memberikan penyuluhan mangrove ke AKBID yang menurut mereka agak keluar jauh dari batasan kami, yang terkadang hanya membagikan ilmu kami kepada komunitas lingkungan saja. Namun, setelah kami memberikan penjelasan bahwa tidak ada salahnya apabila profesi di luar komunitas lingkungan-pun kami suluh mengenai mangrove, pada akhirnya mereka mengerti dan memahami. Memang, pengetahuan mangrove bukan hanya dimiliki oleh komunitas lingkungan saja, melainkan milik kita bersama, karena nyatanya manfaat mangrove tak hanya bisa dirasakan oleh rekan-rekan kami di komunitas lingkungan saja, melainkan oleh semua umat manusia.
Justru, apabila masih ada sebuah pandangan yang memandang bahwa mangrove hanya khusus diajarkan kepada pihak-pihak tertentu saja, maka hal ini berarti adalah sebuah pemikiran mundur yang pada akhirnya hanya akan merugikan program-program pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dan dunia. Untuk itulah, sebuah inisiasi dari seorang mahasiswi AKBID Ngudi Waluyo yang pada awalnya hanya berkeinginan agar teman-temannya memiliki kepedulian terhadap mangrove, yang selanjutnya mencoba untuk bersinergi dengan kami, didalam menyampaikan kampanye mangrove ke komunitasnya, kami rasa patut diacungi jempol dan diberikan penghargaan yang setinggi-tingginya! Dengan adanya pribadi-pribadi dan individu-individu yang kreatif dan inisiatif seperti ini, maka tentu saja akan sangat membantu dan meringankan kerja KeSEMaT didalam menyiarkan informasi mangrove kepada masyarakat luas.
Jadi, setelah seorang mahasiswi dari AKBID Ngudi Waluyo, siapa lagi yang akan memiliki inisiatif untuk mengundang KeSEMaT ke komunitas, organisasi dan institusinya? Kita tunggu saja beberapa saat ke depan, ya. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment