Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 1 - 3 November 2013, KeSEMaT sukses menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya, yaitu Mangrove REpLaNT (MR) 2013 bertema Mangrove For Resilience (MFR) dengan fokus kegiatan seminar dan pelatihan mangrove nasional serta penanaman dan pemeliharaan mangrove. Seminar dan pelatihan mangrove nasional dilakukan di Semarang, sementara itu, penanaman dan pemeliharaan mangrove dilaksanakan di Timbul Sloko, Demak, Jawa Tengah.
Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Pengembangan Pendidikan Kejuruan (BP DIKJUR), Semarang ini, diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan instansi pemerintahan dari seluruh Indonesia.
Tercatat, para pelajar dari SMA 1 Kudus, para mahasiswa UGM, UNSOED, UNS, UNPAD, UNDIP, STIPER, dan lain-lain berjumlah kurang lebih 60-an peserta, melebur menjadi satu, mengikuti rangkaian acara yang sudah disiapkan panitia.
Pada tanggal 1 November 2013, kegiatan diawali dengan registrasi peserta, makan malam dan perkenalan peserta dan panitia MR 2013. Kegiatan dilaksanakan di Wisma BP DIKJUR.
Sebagai informasi, lokasi kegiatan MR 2013 dibagi menjadi empat lokasi, yaitu tiga lokasi di BP DIKJUR, Semarang (wisma, ruang seminar dan tempat pelatihan out door) dan satu lokasi di Desa Timbul Sloko, Demak berupa tempat upacara dan penanaman serta pemeliharaan mangrove.
Acara perkenalan berlangsung meriah, yang dikonsep serius tapi santai. Acara dimulai dengan sambutan oleh Sdr. Amrullah Rosadi (Presiden) yang dilanjutkan dengan permainan keakraban bernama Konsentrasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan Pengenalan MR 2013 oleh Sdr. Aditya Sukma Bahari (MENPORSI) selaku Ketua Pelaksana MR 2013 yang mempresentasikan mengenai latar belakang, tujuan, dan konsep MR 2013. Kegiatan dilanjutkan dengan diskusi kondisi mangrove di daerah masing-masing dan foto bersama.
Di hari kedua, kegiatan diawali dengan olahraga pagi dan pelatihan pengenalan mangrove oleh Sdr. Kamto Wahyono (DP) selaku owner Mas Jamang.
Pada pelatihan ini, dijelaskan mengenai pengertian dasar mangrove, ciri-ciri ekosistem mangrove, fungsi dan manfaat mangrove, teknik herbarium dan lain sebagainya.
Kegiatan dilanjutkan dengan Seminar Nasional MFR yang dilaksanakan di Aula BP DIKJUR. Seminar Nasional berlangsung meriah, yang dimulai dengan pemutaran film Serasah Senja karya Sdr. Fuad Ashari (Yayasan IKAMaT).
Seminar Nasional MFR dibuka langsung oleh Bapak Munasik, selaku perwakilan dari Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP.
MFR menampilkan tiga pembicara, yaitu Sdr. Fuad Ashari, Bpk. Apri Sutanto dan Bpk. Ali Mansur, yang masing-masing dari KeSEMaT - Eagle Institute, Metro TV, Wetlands International Indonesia Programme dan Praktisi Mangrove Tuban, Peraih Kalpataru 2012.
Pada saat sesi diskusi, banyak pertanyaan yang mengemuka, diantaranya mengenai implementasi Hybrid Engineering di Indonesia, jenis mangrove yang cocok ditanam dengan substratnya masing-masing dan lain sebagainya.
MFR ditutup dengan beberapa kesimpulan, foto bersama dan penampilan KeSEMaTUSTIK.
Setelah makan siang, kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dan pelatihan Batik Bakau yang disampaikan oleh Sdr. Cahyadi Adhe K. (Yayasan IKAMaT) selaku owner Batik Bakau.
Pelatihan Batik Bakau diawali dengan presentasi di ruangan yang kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung di lapangan yang dipandu langsung oleh kelompok binaan Batik Bakau, yaitu Srikandi Pantura.
Pelatihan dimulai dengan penjelasan mengenai teknik pembuatan, teknik plorotan, canting, pewarnaan, pencelupan, penjemuran, penutupan dan foto bersama.
Pelatihan berikutnya adalah mengenai teknik rehabilitasi mangrove yang disampaikan oleh Sdr. Ganis R. Efendi (DP) selaku owner Mangrove Map.
Pada kesempatan ini, dijelaskan mengenai berbagai macam teknik rehabilitasi mangrove di Indonesia dan juga yang sudah berhasil diimplementasikan oleh KeSEMaT.
Beberapa hal yang didiskusikan dalam kesempatan ini, diantaranya adalah mengenai teknik penanaman dan pemeliharaan mangrove yang selama ini berhasil diimplementasikan oleh KeSEMaT di lapangan, teknik penanganan hama, dan lain sebagainya.
Setelah makan malam, acara dilanjutkan dengan pelatihan penyulaman dan pemeliharaan serta penjarangan mangrove, yang disampaikan oleh Sdr. M. Faisal R. (DP) selaku owner GROVENIR.
Dalam kesempatan ini, dijelaskan mengenai berbagai teknik penyulaman, pemeliharaan dan penjarangan mangrove di berbagai daerah di Indonesia.
Pagi harinya, kegiatan dilanjutkan dengan tanam dan pelihara propagul mangrove di Desa Timbul Sloko, Demak, yang diawali dengan sambutan-sambutan dan prosesi penyerahan propagul dari beberapa mitra kerja kepada KeSEMaT.
Kegiatan dilanjutkan dengan tanam dan pelihara mangrove bersama.
MFR menanam 10.000 bibit mangrove dari jenis Rhizophora.
Namun demikian, dalam penanaman tanggal 3 November 2013, peserta hanya menanam 1.000 buah propagul lagi.
Sisa propagul yang belum tertanam akan ditanam oleh warga sekitar, hingga semuanya tertanam dengan baik, dengan pengawasan dari KeSEMaT, setelah selesainya MR 2013, sampai semuanya tertanam dengan baik.
Setelah penanaman dan pemeliharaan mangrove selesai, acara dilanjutkan dengan bersih diri, dan field trip ke kawasan Simpang Lima, Semarang, untuk wisata belanja.
Dua bus yang membawa peserta dari lokasi penanaman mangrove, menuju ke Simpang Lima, berbelanja oleh-oleh untuk dibawa ke daerah masing-masing.
Acara penutupan MR 2013 dilakukan di BP DIKJUR pada pukul 17.00 WIB, pada tanggal 3 November 2013, yang diawali dengan pembukaan, kesan dan pesan, pengumuman-pengumuman dan foto bersama.
Semoga saja, MR 2013 MFR dapat memberikan sumbangsih terhadap pelestarian ekosistem mangrove di Indonesia dan pelatihan-pelatihan yang diberikan selama di MR 2013 bisa diimplementasikan di daerah masing-masing peserta. Amin. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment