Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada hari Sabtu, 2 November 2013, dalam rangkaian program Seminar dan Pelatihan Mangrove Nasional - Mangrove REpLaNT (MR) 2013, KeSEMaT selaku pelaksana, telah mengadakan pelatihan Batik Bakau di lapangan A, area BP Dikjur, Semarang. Pelatihan ini, diikuti oleh puluhan peserta MR yang berasal dari berbagai kalangan, dan berbagai penjuru daerah di Indonesia.
Trainer pelatihan kali ini adalah pemilik Batik Bakau, yaitu Sdr. Cahyadi Adhe Kurniawan (IKAMaT). Batik Bakau merupakan usaha batik yang sedang dikembangkan oleh KeSEMaTER mahasiswa Ilmu Kelautan UNDIP angkatan 2009 yang bekerja sama dengan ibu-ibu binaannya, yaitu Srikandi Pantura, dari desa Mangkang Wetan, kota Semarang.
Dalam pelatihan ini, peserta diberi pelatihan cara membuat batik menggunakan bahan pewarna buah mangrove yang telah kering, yang disebut dengan propagul.
Peserta diberi kain berukuran 25 cm x 25 cm, kemudian mulai membatik, dimulai dari pencelupan untuk pewarnaan dasar batik, penembokan untuk pengisian warna pada pola batik, peluruhan malam yang menempel pada batik, hingga fiksasi warna, dan proses pengeringan pada batik.
Terlihat antusiasme dari para peserta untuk mengetahui cara membuat batik. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan selama pelatihan berlangsung.
Pelatihan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat bahwa terdapat bahan alami yang dapat digunakan untuk seni membatik, yaitu dengan menggunakan propagul.
Propagul yang digunakan merupakan propagul yang sudah jatuh dari pohonnya dan merupakan propagul yang dianggap sampah oleh masyarakat.
Dengan memanfaatkan buah propagul tersebut, kini sudah terbukti bahwa buah mangrove kering dapat digunakan sebagai pewarna batik alami bahkan dapat menghasilkan keuntungan berupa peningkatan ekonomi masyarakat pesisir tanpa merusak dan mencemari alam. Semangat MANGROVER!
No comments:
Post a Comment