Semarang - KeSEMaTBLOG. Pada tanggal 13 – 15 September 2015, KeSEMaT mendapatkan kesempatan untuk mengikuti The 2nd International Symposium on Aquatic Products Processing and Health And Exhibition (ISAPPROSH) 2015 yang pada tahun ini merupakan tahun kedua diadakannya acara tersebut. Acara ini berisikan tentang pameran yang dilakukan oleh sebagian instansi yang bergerak di dalam produksi hasil kelautan dan perikanan.
Selain beberapa instansi nasional dari dalam dan luar negeri, acara ini juga diikuti oleh beberapa Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) yang berada di bawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. The 2nd ISAPPROSH ini diadakan selama tiga hari. Pada hari pertama, tanggal 13 September 2015, para peserta pameran diwajibkan untuk mengikuti Technical Meeting yang diadakan di gedung Prof. Sudarto, UNDIP Tembalang.
Sedangkan pada hari kedua dan ketiga merupakan kegiatan expo yang diikuti oleh beberapa instansi kelautan dan perikanan dan UPK mahasiswa dari FPIK UNDIP.
Dikoordinatori oleh Sdri. Tania Pusparani (Staf MENKOMSI), expo KeSEMaT kali ini memiliki konsep yang berbeda dan dikemas lebih apik. Setelah seminggu sebelumnya mendapatkan predikat sebagai stand pameran dan UPK Terbaik, kali ini KeSEMaT kembali menghadirkan berbagai produk hasil olahan mangrove dalam ajang bertaraf internasional ini.
“Acara ini merupakan kesempatan emas untuk mengenalkan berbagai produk olahan mangrove KeSEMaT, seperti Mas Jamang, Batik Bakau, bolu mangrove, kue lumpur dan produk olahan mangrove lainnya. Tidak hanya itu, acara ini merupakan media kampanye yang sangat tepat untuk menggalakkan gerakan pelestarian mangrove kepada masyarakat luas,” ujar Sdri. Tania.
Booth KeSEMaT ramai dikunjungi oleh para peserta ISAPPROSH yang sangat antusias menanyakan tentang cara pengolahan Batik Bakau, Mas Jamang dan lain-lain.
Tidak hanya itu, banyak juga yang tertarik untuk bergabung menjadi Anggota KeSEMaT dan ketiga afiliasi mangrovenya yang lain, yaitu KeMANGTEER, Yayasan IKAMaT dan CV. KeMANGI untuk bersama-sama KeSEMaT dalam mengikuti program pelestarian mangrove di kawasan pesisir Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Yos bersama dengan jajaran rektorat lainnya, mampir ke booth KeSEMaT dan menanyakan tentang produk olahan mangrove yang ditampilkan pada ajang ini.
“Ini Batik Bakau, ya? Bagaimana cara mengolahnya hingga menjadi seperti ini?” tanya Prof. Yos kepada salah satu KeSEMaTER yang berada di booth tersebut.
Sdr. Alve Hadika sang DUMATRA KeSEMaT sangat antusias menjelaskan kepada beliau tentang pengolahan Batik Bakau, dimulai dari bahan-bahan yang digunakan hingga strategi pemasarannya.
Tidak lupa, pada kesempatan terakhir, Prof. Yos juga memuji dan memberikan apresiasi tinggi kepada KeSEMaT atas karya-karya dan prestasi mangrovenya yang sudah berskala internasional.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari KeSEMaT. Selain saya dapat belajar tentang ilmu mangrove, saya juga dapat meng-eksplor hal – hal yang berkaitan dengan mangrove, sehingga dapat dijadikan sebagai gaya hidup. Mangrove Is Lifestyle!” ujar Sdr. Alve, sebelum acara ISAPPROSH berakhir.
No comments:
Post a Comment