Demak - KeSEMaT. Fungsi hutan mangrove yang paling utama adalah sebagai pencegah abrasi, pencegah intrusi air laut, tempat perkembangbiakan flora dan fauna sehingga hutan mangrove senantiasa harus selalu dijaga kelestariannya. Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki kapasitas serta keterampilan yang siap pakai untuk melaksanakan hal itu.
Pada tanggal 13 – 15 Maret 2017, Yayasan IKAMaT dan UNDIP bersama tiga pusat SEAMEO Indonesia, yaitu BIOTROP, SEAMOLEC dan QITEP In Science telah melakukan kunjungan ke sekolah pesisir yang ada di Jawa Tengah.
Kunjungan ini merupakan salah satu tahapan dalam rangka program Mangrove Sister School yang diprakarsai oleh SEAMEO SPAFA di Thailand. Pada kesempatan kali ini, Yayasan IKAMaT diwakili oleh Cahyadi A. K. (Direktur Program).
Melalui program ini, nantinya sekolah di Indonesia yang ditunjuk akan menggunakan mangrove sebagai media pembelajaran ilmu pengetahuan dan konservasi yang terpadu di sekolah.
Selain itu, pihak sekolah juga mampu memberikan pelatihan khusus untuk pemanfaatan mangrove secara luas sebagai percontohan untuk sekolah lainnya.
Sekolah yang dikunjungi merupakan sekolah yang dekat dengan ekosistem mangrove di Semarang dan Demak. Sekolah tersebut antara lain MI Al-Hidayah Semarang, SD N Bedono 1 Demak, SD N Bedono 2 Demak dan SMP 3 Satu Atap Demak.
Usai kunjungan ini, nantinya akan ada kunjungan kedua yang akan membahas program Mangrove Sister School lebih lanjut ke sekolah yang terpilih.
KeSEMaT dan IKAMaT akan menjadi pendamping dalam program ini. Semoga saja, program ini nantinya dapat bermanfaat sebagai percontohan kurikulum pengajaran mangrove di sekolah-sekolah pesisir Indonesia. (Sumber: Yayasan IKAMaT).
No comments:
Post a Comment