Kegiatan ini, selain bertujuan untuk menambah pengetahuan KeSEMaTER tentang mangrove secara-langsung di lapangan, juga sekaligus melakukan perbaikan kondisi arboretum mangrove karya asli KeSEMaT yang telah diakui oleh pemerintah kabupaten Jepara hingga gaungnya sampai ke ranah ASEAN.
Kegiatan perbaikan bedeng yang dilakukan, diantaranya adalah membenahi lokasi bedeng pembibitan mangrove, dan mengganti papan penanda area MECoK yang telah rusak dengan papan yang baru. Selain itu, KGTA kali ini juga sekaligus sebagai survei persiapan acara KeSEMaT yang akan datang, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2017.
Kegiatan ini, dikoordinatori oleh KeSEMaTER Bruguiera XVI dan Avicennia XVII yang didampingi oleh Dewan Penasehat KeSEMaT.
Kegiatan diawali dengan melakukan pengecekan kondisi MECoK dan bersih-bersih area di sekitar MECoK. Selanjutnya, mempersiapkan papan penanda baru yang akan dipasang sebagai penanda lokasi MECoK.
“Kegiatan ini, selain untuk mengunjungi dan melihat kondisi arboretum kami, juga untuk membenahi bedeng pembibitan mangrove dan papan lokasi yang kondisinya telah rusak,” ujar Sdr. Febriyadi Fajar S. (Presiden).
“Pada kegiatan KGTA kali ini, kami juga sekaligus melakukan survei pada lokasi-lokasi yang akan digunakan untuk MC 2017 yang akan diselenggarakan pada waktu dekat ini,” tambah Sdri. Ema Septiani (MENSETSI).
Setelah melakukan perbaikan kondisi pada bedeng dan bersih-bersih area MECoK, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan papan penanda lokasi MECoK yang baru, agar terlihat lebih menarik untuk dikunjungi.
Meskipun kegiatan KGTA ini dilakukan pada bulan puasa dan ditengah cuaca panas yang terik, namun hal ini tidak menyurutkan semangat para KeSEMaTER untuk terus menjaga dan melestarikan ekosistem mangrove.
Diakhir kegiatan, KeSEMaTER berpamitan dengan Bapak penjaga Kampus UNDIP Teluk Awur dan menyampaikan ucapan terima kasih. Acara berjalan lancar, selanjutnya para KeSEMaTER Kabinet Pramudya bersiap untuk kembali pulang ke Semarang. (BE).
No comments:
Post a Comment