23.7.17

Press Release Mangrove Cultivation 2017: Mangrove For Social Media Influencer

Semarang - KeSEMaTBLOG. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat Indonesia bahwa KeSEMaT kembali menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya, yaitu Mangrove Cultivation (MC) 2017 yang mengangkat tema besar Mangrove For Social Media Influencer (MFSMI) berupa Seminar Nasional, Pelatihan Pembibitan, Teknik Pengemasan Dokumentasi Mangrove di Media Sosial, Field Trip (FT) dan kegiatan lainnya. Kegiatan diselenggarakan di Teluk Awur, Jepara pada tanggal 25 - 27 Agustus 2017. Bagi yang berminat mengikuti MC 2017, dipersilakan mendaftarkan dirinya. Silahkan mencermati TOR di bawah ini.

LATAR BELAKANG
Hutan mangrove merupakan salah satu hutan dengan luasan terbesar yang berhabitat di daerah pesisir pantai dan muara sungai. Hutan mangrove Indonesia mengisi 25% dari total luas hutan mangrove yang ada di dunia.

Hutan mangrove ini, tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke dan memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda. Keberadaan hutan mangrove sangat penting, mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat pesisir dan lingkungan di sekitarnya.

Hutan mangrove memiliki bermacam manfaat, diantaranya berfungsi secara ekologis berupa feeding ground, spawning ground, dan nursery ground. Secara fisik, hutan mangrove menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya erosi laut, serta sebagai perangkap zat-zat pencemar dan limbah, mempercepat perluasan lahan, melindungi daerah di belakang mangrove dari hempasan dan gelombang serta angin kencang.

Hutan mangrove mampu meredam energi arus gelombang laut, keberadaan hutan mangrove juga dapat memperkecil gelombang tsunami yang "menyerang" daerah pantai. Rumpun bakau (Rhizophora spp) memantulkan, meneruskan, dan menyerap energi gelombang tsunami yang diwujudkan dalam perubahan tinggi gelombang tsunami ketika menjalar melalui rumpun tersebut. 

Selain itu, mangrove juga berfungsi secara ekonomis, yaitu tumbuhan mangrove dapat dimanfaatkan sebagai pewarna batik alami berbahan dasar mangrove dan buah mangrove dapat diolah menjadi bahan dasar pangan.

Salah satu daerah yang memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi, yaitu Jepara. Secara umum, hutan mangrove di Jepara memiliki karakteristik unik, salah satunya di Teluk Awur yang memiliki arboretum dengan keanekaragaman tinggi, sekaligus sebagai tempat penelitian.

Arboretum tersebut adalah MECoK (Mangrove Education Center of KeSEMaT), merupakan hutan mangrove percontohan yang pembangunannya diprakarsai oleh KeSEMaT. MECoK terdiri dari berbagai macam jenis mangrove yang digunakan oleh KeSEMaT sebagai pusat pendidikan dan informasi mangrove kepada masyarakat Teluk Awur, Jepara pada khususnya dan masyarakat luas, pada umumnya.

Latar belakang didirikannya MECoK adalah berdasarkan studi penelitian salah seorang KeSEMaTER yang menemukan fakta bahwa potensi ekosistem mangrove di Teluk Awur dapat dikembangkan sebagai wilayah ekowisata mangrove berbasis pendidikan dan penelitian.

Jenis flora yang terdapat di MECoK, yaitu:
(1) Komponen Mayor terdiri dari Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Bruguiera gymnorrhiza, B. cylindrica, Nypa fruticans, Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal dan C. decandra.
(2) Komponen Minor terdiri dari Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha dan Acrostichum aureum.
(3) Komponen Asosiasi terdiri dari Vitex ovata, Thespesia populnea, Terminalia catappa, Spinifex littoreus, Sesuvium portulacastrum, Scaevola taccada, Pandanus tectorius, Ipomoea pes-caprae, Hibiscus tiliaceus, Calotropis gigantea, dan Acanthus ilicifolius.

Ilmu pengetahuan mangrove di Indonesia masih sangat kurang, hal ini dapat dilihat dari kurang tanggapnya masyarakat terhadap kerusakan mangrove yang ada di Indonesia dan masih kurangnya komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi ekosistem mangrove.

Sebagai contoh, provinsi Bengkulu memiliki luasan hutan mangrove sebesar 920.964 ha, dan 394.414,1 ha telah mengalami kerusakan. Penyebab utama kerusakan hutan diduga dikarenakan illegal logging, perambahan, penambangan, konversi hutan, dan lain–lain, baik oleh pengusaha, masyarakat maupun oknum masyarakat.

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai fungsi dan manfaat hutan mangrove, diduga disebabkan kurangnya publikasi mengenai potensi dan fakta kerusakan hutan mangrove. 

Solusi efektif dalam penyelesaian masalah ini adalah dengan menggabungkan antara ilmu fotografi dan konservasi mangrove, sehingga kegiatan konservasi yang telah dilakukan dapat dipublikasikan dan dapat menginspirasi masyarakat, bahkan dunia.

Sinergisitas dalam pengelolaan dan konservasi mangrove tentunya harus melibatkan berbagai pihak, baik masyarakat maupun pemerintah. Diperlukan peran serta generasi muda dan media massa sebagai sarana publikasi dalam upaya penginformasian penyelamatan ekosistem mangrove ke masyarakat luas.

Untuk itu, KeSEMaT memandang perlu untuk mengadakan suatu program tahunan bertajuk MC 2017 berupa seminar nasional, pelatihan, penyuluhan, pembibitan, dan penyulaman mangrove yang beker jasama dengan para social media influencer di Indonesia.

Melalui pendekatan social media sebagai sarana kampanye penyelamatan ekosistem mangrove, maka tema MFSMI dirasa dapat mewujudkan dasar pemikiran di atas, yang didukung oleh informasi dan pengetahuan dari social media influencer, dan praktisi mangrove yang berpengaruh dalam bidang social media dan penyelamatan mangrove.

TUJUAN UMUM
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi terhadap ekosistem mangrove kepada generasi muda.

TUJUAN KHUSUS
1. Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai kondisi hutan mangrove di Indonesia dan dunia.
2. Memberikan gambaran kepada peserta mengenai tingkat kerusakan hutan mangrove yang sudah terjadi dan proses rehabilitasinya.
3. Memberikan pelatihan kepada peserta tentang tata cara membibitkan, menanam, menyulam, dan menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove.
4. Menyiapkan bibit mangrove sebagai modal untuk penanaman mangrove pada program Mangrove REpLaNT 2017.
5. Memberikan training dan pengetahuan kepada peserta mengenai pemanfaatan social media dengan baik, maupun menggunakan social media sebagai publikasi dan kampanye penyelamatan ekosistem mangrove.

ACARA, WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
1. Pelatihan I: Identifikasi Mangrove
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 05.41 WIB - 07.00 WIB
Tempat: MECoK, Teluk Awur, Jepara

2. Pelatihan II: Teknik Pemetaan Mangrove Menggunakan Drone
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 07.01 WIB - 07.50 WIB
Tempat: MECoK, Teluk Awur, Jepara

3. Seminar Nasional Mangrove: MFSMI
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 09.31 WIB - 12.30 WIB
Tempat: Ruang Teater Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara

4. Pelatihan III: Pengenalan Bibit Mangrove
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 13.31 WIB - 14.40 WIB
Tempat: Halaman Kampus Ilmu Kelautan Undip, Teluk Awur, Jepara

5. Pelatihan IV: Praktik Pembibitan dan Penanaman Mangrove
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 14.41 WIB - 16.00 WIB
Tempat: MECoK, Teluk Awur, Jepara

6. Pelatihan V: Teknik Pengemasan Dokumentasi Mangrove di Media Sosial
Hari/Tanggal: Sabtu, 26 Agustus 2017
Waktu: 19.31 WIB - 20.45 WIB
Tempat: Asrama Ilmu Kelautan Undip

7. FT
Hari/Tanggal: Minggu, 27 Agustus 2017
Waktu: 08.00 WIB - 10.15 WIB
Tempat: Pulau Panjang, Jepara

DESKRIPSI ACARA
1. MC 2017 diagendakan akan dibuka secara langsung oleh Bupati Kabupaten Jepara, pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017.
2. Seminar Nasional bertema MFSMI akan dikemas dalam format diskusi panel yang akan mempertemukan tiga orang panelis, yaitu Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah, MTMA Trans TV, dan Traveller, Influencer.
3. Pelatihan Pembibitan dan Penyulaman Mangrove akan dibimbing oleh trainer pelatihan dari Praktisi Mangrove KeSEMaT (Mangrove Map dan Alumni KeSEMaT - AMaT).
3. Pelatihan Teknik Pengemasan Dokumentasi Mangrove akan dibimbing oleh trainer pelatihan dari Kuslar Kreatif.
4. FT akan dilaksanakan di wisata pasir putih Pulau Panjang, Jepara. 

PEMBICARA SEMINAR NASIONAL MANGROVE
1. Dadang Somantri, ATD, MT. - Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Tengah (Semarang).
2. Dhea Amanda Ashary - My Trip My Adventure (MTMA) Trans TV (Jakarta).
3. Harival Zayuka - Traveller, Influencer (Bandung).

TRAINER PELATIHAN I: IDENTIFIKASI MANGROVE
Sulistiowati - AMaT (Semarang).

TRAINER PELATIHAN II: TEKNIK PEMETAAN MANGROVE MENGGUNAKAN DRONE
Bagus Rahmattullah Dwi Angga, S.Kel - CEO Mangrove Map (Semarang).

TRAINER PELATIHAN III: PENGENALAN PEMBIBITAN MANGROVE
Eldita Amalia - AMaT (Semarang).

TRAINER PELATIHAN IV: PRAKTIK PEMBIBITAN DAN PENANAMAN MANGROVE
Mahbub Murtiyoso - AMaT (Semarang).

TRAINER PELATIHAN TEKNIK PENGEMASAN DOKUMENTASI MANGROVE
Rohmat Kuslarsono, S. Kel - CEO Kuslar Kreatif (Semarang).

KUOTA PESERTA
Para peserta MC 2017 adalah umum, mahasiswa dan pelajar, maksimal 25 tahun dari seluruh Indonesia yang dibatasi hanya untuk 25 orang.

UNDANGAN
Para tamu undangan yang dijadwalkan akan hadir di MC 2017, yaitu:
1. Pemerintah Kabupaten Jepara Bupati Kabupaten Jepara.
2. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
3. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah.
4. Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah.
5. Dinas-dinas lingkungan terkait di Jepara dan Semarang.
6. Dosen Ilmu Kelautan Undip Dekan, Pembantu Dekan dan Dosen Ilmu Kelautan Undip.
7. LSM Semarang dan Jepara.
8. Swasta.
9. Masyarakat dan Kepala Desa Teluk Awur, Jepara.
10. KeSEMaTER Kabinet KeSEMaT Periode 2016/2017 dan Alumni KeSEMaT (AMaT) serta afiliasi mangrove KeSEMaT.

PENDAFTARAN
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 23 Juli - 21 Agustus 2017, dan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:

A. ONLINE
1. Formulir pendaftaran MC 2017 yang telah diunduh dengan lengkap di poin 3, kemudian dikirimkan kembali ke email kesemat@undip.ac.id (wajib cc ke kesemat@gmail.com) dengan subject: Nama Anda_Kota_Pendaftaran MC 2017, disertai dengan scan bukti/nota transfer dana Anda.
2. Setelah itu, panitia akan mengirimkan (1) kwitansi MC 2017, (2) jadwal acara, (3) tata tertib, (4) perlengkapan yang harus dibawa dan informasi lainnya.
3. Download Formulir Pendaftaran MC 2017 KeSEMaT di sini.

B. OFFLINE
Datang langsung ke Kantor KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50265
Jawa Tengah INDONESIA
P. 085103527552 F. (024) 7474698
E. kesemat@undip.ac.id/kesemat@gmail.com
W. www.kesemat.undip.ac.id

BIAYA
1. LUAR JEPARA
- Pelajar Rp190.000,-
- Mahasiswa S1 Rp220.000,-
- Umum, S2, S3 Rp250.000,-

2. DARI JEPARA
- Pelajar Rp160.000,-
- Mahasiswa S1 Rp190.000,-
- Umum, S2, S3 Rp220.000,-

PEMBAYARAN
Pembayaran dapat dilakukan dengan transfer ke:
Nomor Rekening A.N.: Riani Mardliyah (Bendahara MC 2017)
Nomor Rekening: 0534562779
Bank: BNI KCP Tembalang

FASILITAS
Transport Semarang - Jepara PP, FT, T-Shirt, konsumsi, penginapan, sertifikat, seminar kit dan souvenir.

KONTAK
Segala korespondensi berkenaan dengan MC 2017, dapat ditanyakan kepada:

1. Sdri. Ema Septiani
Menteri Aset dan Inventarisasi KeSEMaT (MENSETSI)
HP. +6283 842 281 700

2. KANTOR KeSEMaT
Jl. Ngesrep Barat V/35 Semarang 50263
Jawa Tengah INDONESIA
P. 085103527552 F. (024) 7474698
E. kesemat@undip.ac.id W. www.kesemat.undip.ac.id

KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) dibawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNDIP Semarang. (ES).

No comments:

Post a Comment