Semarang - KeSEMaTONLINE. Pada hari Rabu, tanggal 26 Desember 2018, mulai pukul 08.00 - 12.30 WIB, KeSEMaT yang diwakili oleh Sdr. Ilham Kuncahyo (Presiden) dan Sdr. Bambang Jati Laksono (MENSETSI) menghadiri Seminar Nasional (semnas) “Mangrove for Nature Sustainability and Human Live” yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Semnas berlangsung di Ruang Pertemuan Lantai II, Kantor DLHK Jateng.
Selain KeSEMaT, semnas ini juga dihadiri oleh para stake holder mangrove di Jateng, seperti perwakilan Pemerintah, Seketaris Daerah, Yayasan IKAMaT, UNDIP, UNNES, BIRO ISDA dan SKPD terkait.
Semnas menghadirkan tiga pembicara, yaitu Dr. Ir. Sri Puryono KS, MP (Sekda Provinsi Jateng) membawakan materi mengenai Strategi, Kebijakan dan Rencana Aksi Daerah dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove, Dr. Ir. Nana Kariada Tri Martuti, M.Si (FMIPA UNNES) membawakan materi Pemberdayaan Masyarakat di Kawasan Pesisir dalam Menjaga dan Melestarikan Ekosistem Mangrove dan Bapak Sururi (Praktisi Mangrove) membawakan materi Teknik Tata Kelola dan Rehabilitasi Hutan Mangrove.
Sdr. Ilham mengatakan bahwa pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) mangrove tidak hanya sekedar urusan tanam menanam mangrove saja, melainkan perlu juga dipikirkan konsep pengelolaan dan keberlanjutannya secara matang.
"SDA mangrove ini adalah salah satu unsur penting dalam menjaga kestabilan daerah pesisir. Untuk itulah, harus dapat dilestarikan, dimanfaatkan optimal dan wajib berkelanjutan," ujarnya.
Sebagai informasi, KeSEMaT juga tak hanya fokus pada aksi menanam mangrove di lapangan saja, melainkan terus berusaha mengubah pola pikir dan mental masyarakat pesisir agar dapat memandang mangrove sebagai SDA yang tak hanya berfungsi ekologi saja, tetapi dapat meningkatkan taraf hidupnya secara ekonomi.
"Saya berharap, semoga semnas ini akan dapat membantu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli dengan penyelamatan hutan mangrove," tuturnya. "Mangrove wajib diselamatkan karena SDA ini berperan di segi fisik, ekologi dan ekonomi sekaligus," pungkasnya. (ADM/ABL).
No comments:
Post a Comment