3.11.24

Press Release Mangrove REpLaNT 2024: Mangrove Conservation for National Carbon Offset

Semarang - KeSEMaTBLOG. Dengan ini, diberitahukan kepada masyarakat bahwa KeSEMaT akan menyelenggarakan program kerja tahunannya, yaitu Mangrove REpLaNT (MR) 2024 yang mengusung tema besar Mangrove Conservation for National Carbon Offset berupa Seminar Nasional, Focus Group Discussion (FGD), Pelatihan Pengenalan Dasar Mangrove, Penghitungan Penggunaan Karbon, Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove, Workshop Pembuatan Batik Mangrove, Penanaman dan Pemantauan Mangrove, dan Field Trip

Kegiatan ini akan diselenggarakan di Semarang pada tanggal 2 – 4 Desember 2024. Bagi yang berminat untuk mengikuti MR 2024, dipersilakan untuk mendaftarkan dirinya. Silakan mencermati informasi di bawah ini. 

LATAR BELAKANG 
Hutan mangrove disebut juga tumbuhan pasang surut karena mangrove merupakan vegetasi hutan yang tumbuh di zona intertidal. Hutan mangrove tumbuh pada substrat yang berlumpur dan terdapat pengaruh pasang surut. Luas hutan mangrove di Indonesia sekitar 30% dari total luasan hutannya. Sementara itu, luas hutan mangrove Indonesia meliputi 25% hutan mangrove dunia. 

Kawasan hutan mangrove ini tersebar secara luas di berbagai wilayah Indonesia. Total luasannya mencapai 3.364.076 ha pada wilayah Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Kawasan tersebut memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sehingga memberikan banyak manfaat bagi manusia di masa mendatang. 

Keberadaan hutan mangrove juga penting karena bermanfaat untuk memitigasi ancaman perubahan iklim yang saat ini sedang diperbincangkan. Hal itu dikarenakan hutan mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon tiga hingga lima kali lipat dibanding hutan terestrial. 

Untuk itulah, dengan adanya kegiatan konservasi ekosistem mangrove yang berkelanjutan, diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memitigasi perubahan iklim yang paling efektif dengan konsep penebusan karbon. 

Penebusan karbon (carbon offset) merujuk pada tindakan untuk mengurangi atau mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dari suatu kegiatan dengan cara melakukan tindakan yang mengurangi emisi serupa atau menghilangkan jumlah karbon di atmosfer dalam skala yang setara. Ini adalah salah satu upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim. 

Mangrove memiliki kemampuan alami untuk menyerap dan menyimpan karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Proses ini dikenal sebagai penyangga karbon. 

Mengingat hal-hal tersebut di atas maka KeSEMaT memandang perlu untuk menyelenggarakan program konservasi mangrove tahunannya bertajuk MR 2024 dengan bentuk acara berupa Seminar Nasional, Focus Group Discussion, Pelatihan Pengenalan Dasar Mangrove, Penghitungan Penggunaan Karbon, Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove, Workshop Pembuatan Batik Mangrove, Penanaman dan Pemantauan Mangrove, dan Field Trip, yang bekerja sama dengan para peneliti, stakeholder, komunitas, dan pegiat mangrove di Indonesia. 

Berikut ini adalah kegiatan yang akan diselenggarakan pada MR 2024: 

Pelatihan Pengenalan Dasar Mangrove 
Pengenalan dasar mangrove merupakan materi dasar yang mengenalkan gambaran umum kondisi ekosistem mangrove. Materi ini menjelaskan mengenai definisi mangrove yang meliputi habitat, manfaat, dan sebaran spesies mangrove. 

Penghitungan Penggunaan Karbon 
Materi pengenalan dasar mangrove diberikan untuk mengetahui manfaat ekosistem mangrove sebagai penyimpan karbon. Oleh karena itu, penghitungan penggunaan karbon bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat mangrove dalam penyerapan dan penyimpanan karbon dari atmosfer. 

Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove 
Perubahan iklim yang disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida (CO2), telah menjadi salah satu ancaman terbesar bagi keberlanjutan lingkungan. Kegiatan manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan air conditioner (AC), transportasi, dan industrialisasi berkontribusi besar terhadap peningkatan konsentrasi karbon di atmosfer. 

Ekosistem mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan ekosistem daratan lainnya. Hal ini menjadikan mangrove sebagai salah satu solusi alami yang efektif untuk dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan upaya mitigasi perubahan iklim. 

Seminar Nasional 
Isu permasalahan mengenai manfaat mangrove dalam penyerapan emisi karbon saat ini sedang banyak diperbincangkan. Ekosistem mangrove memiliki kemampuan menyimpan karbon hingga tiga hingga lima kali lebih besar dibandingkan ekosistem daratan lainnya. Namun, kenyataannya banyak wilayah mangrove di Indonesia yang mengalami kerusakan akibat aktivitas manusia. Kerusakan ini dapat menyebabkan hilangnya kemampuan mangrove dalam menyerap karbon dan fungsi ekologis lainnya.

Skema perdagangan karbon global, hutan mangrove dimanfaatkan sebagai asset untuk skema penebusan karbon. Perusahaan yang menghasilkan emisi karbon tinggi dapat mengimbanginya dengan berinvestasi dalam proyek konservasi mangrove yang dapat disebut dengan carbon offset

Seminar nasional dengan tema “Konservasi Mangrove untuk Penebusan Karbon Nasional” dapat menjadi wadah diskusi mengenai regulasi dan skema penebusan karbon melalui ekosistem mangrove.

Workshop Pembuatan Batik Mangrove 
Ekosistem mangrove tidak hanya bermanfaat secara ekologis tetapi juga ekonomis. Limbah buah mangrove dari spesies Rhizophora mucronata dapat dimanfaatkan menjadi bahan baku pewarna alami batik. Pemanfaatan limbah buat mangrove sebagai bahan baku pewarna alami mendukung upaya konservasi mangrove melalui produk hasil olahan mangrove bukan kayu. 

Focus Group Discussion (FGD) 
Ekosistem mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan, terutama dalam konteks perubahan iklim global. Kapasitas penyimpanan karbon yang tinggi pada mangrove sangat dipengaruhi oleh kondisi ekosistemnya. 

Degradasi yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti konversi lahan menjadi tambak, perkebunan, atau infrastruktur pesisir, dapat mengurangi kemampuan mangrove dalam menyimpan karbon. 

FGD ini bertujuan untuk mendiskusikan secara komprehensif mengenai pengaruh kondisi ekosistem mangrove terhadap kemampuan penyimpanan karbon, serta mencari solusi untuk memperbaiki dan menjaga ekosistem ini. 

Penanaman dan Pemantauan Mangrove 
Mangrove berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim karena mampu menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar. Hutan mangrove dikenal sebagai salah satu ekosistem yang paling efektif dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer sehingga berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca. Jika tidak dipantau dan dikelola dengan baik, deforestasi mangrove dapat melepaskan karbon yang tersimpan tersebut kembali ke atmosfer. 

Penanaman dan pemantauan mangrove menjadi langkah kritis untuk memastikan ekosistem ini dapat terus berfungsi dengan optimal dan memberikan manfaat bagi generasi saat ini dan mendatang. 

Kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengenali potensi hutan mangrove sebagai salah satu cara efektif dalam skema penebusan karbon. 

Oleh karena itu, tema Mangrove Conservation for National Carbon Offset diharapkan dapat diimplementasikan dalam konservasi ekosistem mangrove untuk penebusan karbon yang berkelanjutan di Indonesia untuk memitigasi ancaman perubahan iklim. 

TUJUAN UMUM 
Sebagai sarana untuk menumbuhkembangkan semangat konservasi mangrove dan kepedulian masyarakat terhadap peran penting ekosistem mangrove sebagai penyimpan karbon terbesar. 

TUJUAN KHUSUS 
1. Meningkatkan kesadaran peserta atas pentingnya ekosistem mangrove. 
2. Memberikan pelatihan kepada peserta mengenai tata cara membibitkan, menanam, merawat, dan menjaga keberlangsungan ekosistem mangrove. 
3. Memberikan pengetahuan mengenai ekosistem mangrove sebagai salah satu komponen penting dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global. 
4. Memberikan pengetahuan mengenai cara penghitungan penggunaan jumlah karbon yang telah digunakan. 
5. Memberikan pengetahuan mengenai skema penebusan karbon. 
6. Memberikan wawasan mengenai manfaat pengolahan hasil ekosistem mangrove. 
7. Memberikan keterampilan mengenai pembuatan batik mangrove yang rendah emisi. 
8. Memamerkan produk-produk hasil olahan mangrove bukan kayu. 

ACARA, WAKTU, DAN TEMPAT PELAKSANAAN 
HARI PERTAMA 
1. Pelatihan I: Pengenalan Dasar Mangrove 
Hari, tanggal: Senin, 2 Desember 2024. 
Waktu: 14.00 – 15.30 WIB. 
Tempat: Balai Pelatihan Koperasi (Balatkop) dan UKM Jawa Tengah (Jateng). 

2. Pelatihan II: Penghitungan Penggunaan Karbon 
Hari, tanggal: Senin, 2 Desember 2024. 
Waktu: 16.00 – 17.30 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

3. Pelatihan III: Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove 
Hari, tanggal: Senin, 2 Desember 2024. 
Waktu: 18.00 – 19.30 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

4. Selayang Pandang   
Hari, tanggal: Senin, 2 Desember 2024. 
Waktu: 20.30 – 21.30 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

HARI KEDUA 
5. Seminar Nasional: Konservasi Mangrove untuk Penebusan Karbon Nasional 
Hari, tanggal: Selasa, 3 Desember 2024. 
Waktu: 08.30 – 12.00 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

6. Workshop: Pembuatan Batik Mangrove 
Hari, tanggal: Selasa, 3 Desember 2024. 
Waktu: 13.15 – 15.00 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

7. FGD: Pengaruh Kondisi Ekosistem Mangrove terhadap Penyimpanan Karbon 
Hari, tanggal: Selasa, 3 Desember 2024. 
Waktu: 15.30 – 17.30 WIB. 
Tempat: Balatkop dan UKM Jateng. 

HARI KETIGA 
8. Penanaman dan Pemantauan Mangrove 
Hari, tanggal: Rabu, 4 Desember 2024. 
Waktu: 08.00 – 10.45 WIB. 
Tempat: Semarang Mangrove Center (SMC) Jawa Tengah (Jateng). 

9. Field Trip 
Hari, tanggal: Rabu, 4 Desember 2024. 
Waktu: 13.30 – 14.30 WIB. 
Tempat: Kota Lama, Semarang. 

10. Belanja Oleh-Oleh 
Hari, tanggal: Rabu, 4 Desember 2024. 
Waktu: 15.00 – 15.30 WIB. 
Tempat: Pusat Oleh-oleh Kawasan Pandanaran, Semarang. 

DESKRIPSI KEGIATAN 
Kegiatan MR 2024 akan dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 Desember 2024 bertempat di Semarang. Adapun sasaran peserta MR 2024 adalah para pelajar, mahasiswa, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan institusi terkait lainnya di Semarang dan Indonesia.

Pada hari pertama, kegiatan akan diawali dengan Pelatihan Pengenalan Dasar Mangrove, Penghitungan Penggunaan Karbon, Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove, dan Ramah Tamah Peserta dan Panitia MR 2024. 

Hari kedua, acara berupa Seminar Nasional, Workshop Pembuatan Batik Mangrove, dan Focus Group Discussion (FGD) kepada peserta. Kegiatan Seminar Nasional mengusung tema “Konservasi Mangrove untuk Penebusan Karbon Nasional,” khususnya pada pengertian, regulasi, dan skema penebusan karbon melalui ekosistem mangrove, dari sudut pandang masing-masing pembicara, yaitu pemerintah dan praktisi. 

Kegiatan seminar ini akan menghadirkan pembicara dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT), dan Jejakin. 

Kegiatan akan dilanjutkan dengan Workshop Pembuatan Batik Mangrove yang akan disampaikan oleh ketua Kelompok Srikandi Pantura selaku Warga Binaan KeSEMaT. 

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan FGD. FGD bertemakan “Pengaruh Kondisi Ekosistem Mangrove terhadap Penyimpanan Karbon” akan membahas lebih lanjut mengenai kondisi dan permasalahan ekosistem mangrove dalam kemampuannya untuk menyimpan karbon dari masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang. 

Fasilitator akan memimpin jalannya diskusi interaktif yang melibatkan para peserta untuk meningkatkan pengetahuan dan menemukan solusi penanganan permasalahan mengenai ekosistem mangrove tersebut.

Pameran industri mangrove kreatif akan dilakukan selama berlangsungnya MR 2024 di lokasi yang sudah ditentukan. Produk-produk mangrove yang dipamerkan, yaitu batik, kopi, jajanan, dan suvenir mangrove. 

Pada hari ketiga (terakhir) akan dilakukan penanaman mangrove oleh KeSEMaT di Semarang Mangrove Center (SMC), Jawa Tengah (Jateng), yang dilanjutkan dengan Field Trip di Kota Lama, Semarang, serta belanja oleh–oleh di pusat Kota Semarang dan penutupan acara. 

PEMBICARA SEMINAR NASIONAL 
1. Bpk. Agung Rusdyatmoko, S.Si., M.Sc. – Jakarta. Pembina Kelompok Kerja Perencanaan Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia. 
2. Bpk. Ganis Riyan Effendi, S.Kel., M.Si. – Semarang. Direktur Utama Yayasan Inspirasi Keluarga KeSEMaT (IKAMaT). 
3. Bpk. Bogar Baskoro – Jakarta. Strategic Partnership Lead Jejakin. 

MODERATOR SEMINAR NASIONAL 
Sdri. Khonsa Haura Ismail – Semarang. Menteri Sekretaris KeSEMaT. 

TRAINER PELATIHAN PENGENALAN DASAR MANGROVE 
Sdri. Sella Rizqi Ayuni Tiari, S.Si. – Semarang. Keluarga Alumni KeSEMaT. 

TRAINER PELATIHAN PENGHITUNGAN PENGGUNAAN KARBON 
Sdr. Bambang Jati Laksono, S.Si. – Semarang. Staf Manajer Hubungan Masyarakat dan Lapangan IKAMaT – Mangrove Tag. 

TRAINER PELATIHAN SKEMA PENEBUSAN KARBON DAN ADOPSI MANGROVE 
Sdr. Anggoro Da’an Budi Saputro, S.Si. – Semarang. Staf Manajer Keuangan dan Operasional IKAMaT – CV KeMANGI. 

MODERATOR PELATIHAN 
Sdr. Dimas Saktia Widianto – Semarang. Staf Menteri Pengembangan Organisasi KeSEMaT. 

TRAINER WORKSHOP PEMBUATAN BATIK MANGROVE 
Ibu Mufidah – Semarang. Ketua Srikandi Pantura. 

MODERATOR WORKSHOP 
Sdr. Aditya Ardinugraha Maulana Azhari – Semarang. Staf Menteri Aset dan Inventarisasi KeSEMaT. 

PESERTA 
Kategori peserta MR 2024 terdiri dari: 
1. Kategori 1: Peserta Semnas. Peserta Semnas Konservasi Mangrove untuk Penebusan Karbon Nasional. Kuota peserta: 30 orang. 
2. Kategori 2: Peserta Pelatihan. Peserta Pelatihan Pengenalan Dasar Mangrove, Penghitungan Penggunaan Karbon, dan Skema Penebusan Karbon dan Adopsi Mangrove. Kuota peserta: 15 orang.
3. Kategori 3: Peserta Workshop.  Peserta Workshop Pembuatan Batik Mangrove. Kuota peserta: 15 orang. 
4. Kategori 4: Peserta Penanaman. Peserta Penanaman Mangrove dan Field Trip. Kuota peserta: 15 orang. 
5. Kategori 5: Peserta Keseluruhan. Peserta Keseluruhan Kegiatan MR 2024. Kuota peserta: 15 orang. 
Peserta terdiri dari pelajar, mahasiswa S1/sederajat, dan S2 dan umum dengan jumlah total sebanyak 90 orang. 

SYARAT DAN KETENTUAN PESERTA 
1. Peserta hanya diperbolehkan untuk mendaftar pada satu sampai tiga kategori saja. 
2. Peserta yang ingin mengikuti empat kategori maka wajib mendaftar sebagai peserta keseluruhan. 

FASILITAS PESERTA 
Peserta akan mendapatkan fasilitas berupa: 
a. Peserta Kategori 1: Semnas 
1. Seminar Kit (Totebag, Bolpoin, Gantungan Kunci, dan Notebook). 
2. Snack. 
3. Sertifikat Semnas. 
4. Cocard

b. Peserta Kategori 2: Pelatihan 
1. Snack
2. Sertifikat Pelatihan. 
3. Cocard

c. Peserta Kategori 3: Workshop 
1. Snack
2. Sertifikat Workshop
3. Fasilitas Praktik Membatik: 
a. Kain Dasar Batik (30x30 cm). 
b. Canting. 
c. Malam/Lilin. 
d. Pewarna Batik Mangrove. 
4. Cocard

d. Peserta Kategori 4: Penanaman 
1. Snack
2. Makan Siang. 
3. Transportasi dari Balatkop dan UKM Jateng ke SMC Jateng dan Kota Lama. 
4. Paket Penanaman: 
a. Dua (2) Bibit Mangrove R. mucronata
b. Ajir. 
c. Rafia. 
5. Sertifikat Penanaman. 
6. Cocard

e. Peserta Kategori 5: Keseluruhan 
1. Snack
2. Makan. 
3. Seminar Kit (Totebag, Bolpoin, Gantungan Kunci, dan Notebook). 
4. Transportasi dari Balatkop dan UKM Jateng ke SMC Jateng dan Kota Lama. 
5. Paket Penanaman:
a. Dua (2) Bibit Mangrove R. mucronata
b. Ajir. 
c. Rafia. 
6. Penginapan 2 malam 3 hari. 
7. T-shirt
8. Sertifikat Keseluruhan. 
9. Fasilitas Praktik Membatik: 
a. Kain Dasar Batik (30x30 cm). 
b. Canting. 
c. Malam/Lilin. 
d. Pewarna Batik Mangrove. 
10. Cocard

UNDANGAN 
Para tamu undangan yang dijadwalkan akan menghadiri MR 2024, yaitu: 
1. SKPD di Provinsi Jawa Tengah: lima (5) orang. 
2. SKPD di Kota Semarang: lima (5) orang. 
3. LSM: empat (4) orang. 
4. BUMN: empat (4) orang. 
5. Swasta: empat (4) orang. 
6. Masyarakat: delapan (8) orang. 
7. Komunitas: lima (5) orang. 
8. Pelajar dan Mahasiswa: lima (5) orang. 
9. Mitra Kerja dan Kolega KeSEMaT: lima (5) orang. 
10. Warga Binaan KeSEMaT: dua (2) orang. 
11. Alumni KeSEMaT (AMaT): lima (5) orang. 
12. Afiliasi KeSEMaT (IKAMaT, KeMANGTEER, KeAMaT, dan KeMANGI): empat (4) orang. 
Jumlah total tamu undangan sebanyak 56 orang. 

JUMLAH PARTISIPAN 
Jumlah keseluruhan partisipan MR 2024 sebanyak 166 orang yang terdiri dari: 
1. Panitia: 20 orang. 
2. Peserta: 90 orang. 
3. Tamu undangan: 56 orang. 

PENDAFTARAN PESERTA 
Pendaftaran peserta dimulai pada tanggal 4 – 17 November 2024 (diperpanjang sampai dengan 24 November 2024), dengan cara melakukan pendaftaran secara luring di Kantor KeSEMaT, Semarang mulai pukul 09.00 – 21.00 WIB.  Bagi peserta yang berdomisili di luar Semarang, pembelian tiket MR 2024 dapat dititipkan kepada saudara, teman, kolega, atau panitia.  

BIAYA PENDAFTARAN 
a. Peserta Kategori 1: Semnas 
1. Pelajar: Rp.45.000,00 
2. Mahasiswa S1/Sederajat: Rp55.000,00 
3. S2 dan Umum: Rp65.000,00 

b. Peserta Kategori 2: Pelatihan 
1. Pelajar: Rp.80.000,00 
2. Mahasiswa S1/Sederajat: Rp90.000,00 
3. S2 dan Umum: Rp100.000,00 

c. Peserta Kategori 3: Workshop 
1. Pelajar: Rp.55.000,00 
2. Mahasiswa S1/Sederajat: Rp65.000,00 
3. S2 dan Umum: Rp75.000,00 

d. Peserta Kategori 4: Penanaman 
1. Pelajar: Rp.70.000,00 
2. Mahasiswa S1/Sederajat: Rp80.000,00 
3. S2 dan Umum: Rp90.000,00 

e. Peserta Kategori 5: Keseluruhan 
1. Pelajar: Rp.300.000,00 
2. Mahasiswa S1/Sederajat: Rp325.000,00 
3. S2 dan Umum: Rp350.000,00 

PEMBAYARAN 
Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau transfer ke: 
A.n.: Khonsa Haura Ismail (Bendahara MR 2024). 
Nomor Rekening: 1110 0100 8071 538. 
Bank: Bank Rakyat Indonesia (BRI). 

KONTAK 
Segala bentuk korespondensi berkaitan dengan MR 2024 dapat ditujukan kepada: 

Sdr. Alfian Rizqi Hidayat. 
Menteri Pengembangan Organisasi KeSEMaT Periode 2023/2024. 
CP. WhatsApp: +62 812 2550 2257. 

Kantor KeSEMaT 
Jl. Mulawarman Selatan Dalam II No. 113B RT 04 RW 03. 
Kelurahan Kramas, Tembalang. 
Jawa Tengah – Indonesia. 

P. +62 813 9271 1780. 
E. kesemat@gmail.com. 
W. www.kesemat.or.id. 

KeSEMaT adalah Unit Kegiatan Mahasiswa tingkat Fakultas (UKM-F) dibawah Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang. 

PENUTUP 
Demikian press release MR 2024 ini kami susun, atas perhatian dan kerja sama yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. (ADM).

No comments:

Post a Comment