8.11.24

Soroti Metode yang Tepat untuk Rehabilitasi Mangrove, KeSEMaT Hadiri Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Mangrove 2024 di Jawa Tengah

Semarang - KeSEMaTBLOG. KeSEMaT menghadiri Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengelolaan Mangrove Tahun 2024. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari rapat koordinasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 2, 8, dan 10 Maret 2023 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari rapat koordinasi tersebut adalah untuk melakukan sinkronisasi dalam penentuan lokasi dan sasaran prioritas pengelolaan pesisir, khususnya rehabilitasi mangrove di Jawa Tengah. (23-10-2024)

Acara ini mencakup diskusi panel yang membahas empat topik utama, yaitu:
  1. Peran Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) dan Tindak Lanjut Rencana Aksi Mangrove Daerah. 
  2. Upaya Peningkatan Keberhasilan Penanaman Mangrove Ditinjau dari Lokasi dan Kondisi Substrat.
  3. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove.
  4. Review Peta Mangrove Nasional dan Sistem Informasi Data Penanaman Mangrove Jawa Tengah.
Kegiatan dimulai pukul 08.30 hingga 12.45 WIB, di Ruang Rajungan Lantai 3 Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Jawa Tengah, serta diselenggarakan secara daring dan luring. Acara ini dihadiri oleh 36 lembaga, baik dari dalam maupun luar Kota Semarang.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk menetapkan sasaran prioritas dalam program rehabilitasi mangrove. Dalam kesempatan ini, KeSEMaT diwakili oleh Sdri. Afrida Dwiyanti (MENDIKTAN), yang hadir sebagai perwakilan pemerhati lingkungan dengan fokus pada pengelolaan ekosistem mangrove.

Menurut Sdri. Afrida, kegiatan ini banyak membahas permasalahan yang dihadapi dalam meningkatkan keberhasilan rehabilitasi mangrove, di antaranya: alih fungsi lahan, abrasi, erosi, sedimentasi, akresi, masyarakat ekonomi rendah, hama dan penyakit, sampah, ego-sektoral, dan dinamika regulasi.

"Beberapa permasalahan di kawasan mangrove tersebut hingga saat ini memang belum ditemukan solusi yang optimal untuk menanganinya," ungkap Sdri. Afrida. "Kegiatan diskusi ini sangat bermanfaat, terutama dalam membantu menentukan lokasi-lokasi yang perlu diprioritaskan untuk rehabilitasi dan konservasi mangrove di Jawa Tengah," pungkasnya. (ADM/AD).

No comments:

Post a Comment